// kode iklan
*/
Materi Teknik Informatika Semester 1 Penyajian Algoritma dengan Teknik Gambar dasar pemrograman
PENYAJIAN
ALGORITMA DENGAN TEKNIK GAMBAR
A. FLOW CHART
Flowchart adalah Bagan-bagan yang mempunyai arus yang
menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan
cara penyajian dari suatu algoritma.
Ada
dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer, yaitu:
a.
System Flowchart
Bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam system
dengan menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam
proses pengolahan data.
b. Program Flowchart
Bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang
digambarkan dengan symbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu
program.
Dari contoh flowchart di atas terlihat
bahwa program flowchart memberikan gambaran secara rinci tentang uturan
instruksi yang disusun oleh program untuk diterapkan ke komputer.
A.1.
Simbol - Simbol Flowchart
Flowchart disusun dengan symbol. Simbol ini dipakai sebagai
alat bantu menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang digunakan
dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu:
1. Flow
Direction Symbols
(Simbol penghubung/alur)
2. Processing
Symbols (Simbol
proses).
3. Input-output Symbols (Simbol input-output)
A.1.1.
Flow Direction Symbols
Simbol yang digunakan untuk
menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain. Simbol ini
disebut juga connecting line.
Simbol-simbol
tersebut adalah :
A.1.2.
Processing Symbols
Simbol
yang menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses / prosedur.
Simbol-simbol
tersebut adalah :
A.1.3.
Input-Output Symbols
Simbol
yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebgai media input atau output.
Simbol-simbol
tersebut adalah :
A.1.4. Kaidah-kaidah Pembuatan Flowchart
Dalam
pembuatan flowchart tidak ada rumus atau kaidah baku yang bersifat mutlak.Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu
masalah dengan komputer, sehingga
flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan
pemrogram lainnya.
Namun
secara garis besarnya, setipa pengolahan selalu terdiri dari 3 (tiga) bagian
utana, yaitu :
o
Input
o
Proses
o
Output
Untuk pengolahan data dengan komputer,
dapat dirangkum urutan dasar untuk pemecahan suatu masalah, yaitu :
START
Berisi instruksi untuk persiapan peralatan
yang diperlukan sebelum menangani pemecahan masalah.
READ
Berisi instruksi untuk membaca data dari
suatu peralatan input.
PROCESS
Berisi kegiatan yang berkaitan dengan
pemecahan masalah sesuai dengan data yang dibaca.
WRITE
Berisi instruksi untuk merekam hasil
kegiatan ke peralatan output.
END
Mengakhiri kegiatan pengolahan.
Gambar ini memperlihatkan flowchart dari
kegiatan dasar di atas :
Walaupun tidak ada
kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan flowchart, namun ada beberapa anjuran
yaitu :
v Hindari pengulangan proses
yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga jalannya proses menjadi
singkat.
v Jalannya proses digambarkan
dari atas ke bawah dan diberikan tanda panah untuk memperjelas.
v Sebuah flowchart diawali dari
satu titik START dan diakhiri dengan END
A.1.5. Analisis Persoalan
Untuk
mengimplementasi persoalan ke bentuk flowchart, maka dilakukan analisa masalah
dengan merinci spesifikasi programnya. Spesifikasi ini terdiri dari :
Penentuan
hubungan antara data input dengan hasil pengolahan.
Penentuan
hubungan antara data input dengan pengolahannya.
Penentuan
hubungan antara pengolahan dengan data output.
Penentuan
prosedur/langkah-langkah pengolahannya.
Contoh persoalan sederhana
yang memperjelas analisa persoalan
PT.
Bahagia mempunyai data pegawai yang terdiri dari 1000 orang. Setiap data
terdiri atas empat item, yaitu nama pegawai, golongan, jabatan dan gaji.
Data-data tersebut tersimpan di dalam disk dengan nama file PEGAWAI.DAT.
Direktur perusahaan tersebut
minta agar daftar gaji pegawai tiap bulan dibuat melalui komputer. Dibawah ini
terlampir system flowchart yang telah dibuat oleh system analist.
Berdasarkan contoh tersebut dibuat
analisa sebagai berikut :
v Hubungan antara data input
dengan hasil pengolahan.
Input
data yang akan diolah diperoleh melalui dua peralatan yaitu disk dan keyboard.
Input dari disk berupa data setipa pegawai yang akan diolah. Sedangakn input
dari keyboard berupa tanggal, bulan, tahun yang akan digunakan untuk pencetakan
daftar pegawai. Hasil pengolahan terhadap data tersebut berupa dokumen yang
tercetak melalui printer.
v Hubungan antara data input
dengan pengolahannya.
Pengolahan data dilakukan pada
saat tanggal, bulan dan tahun di-entry melalui keyboard. Setelah itu
dilakukan pembacaan data dari disk. Proses pengolahan akan berakhir jika data
yang dibaca dari disk mengidentifikasi data terakhir. Oleh karena itu dalam
proses pengolahan harus terdapat proses seleksi untuk mengetahui isi data, jika
ternyata isi data merupakan data terakhir
maka proses berakhir. Namun jika tidak, maka dilakukan proses pencetakan
ke kertas melalui printer.
v Hubungan antara pengolahan
dengan data output.
Dari
system flowchart di atas terlihat bahwa hasil pengolahan dicetak ke kertas
melalui printer. Oleh karena itu dalam proses pengolahan harus terdapat proses
untuk melakukan pencetakan tersebut. Cetak data tercetak, maka kembali ke awal
proses tersebut. Setelah data tercetak, maka kembali ke awal proses untuk
pembacaan data selanjutnya.
v Prosedur pengolahan.
1.
Proses
pertama kali menunggu input data yang diketik melalui keyboard yaitu tanggal,
bulan dan tahun. Untuk itu perlu dipersiapkan sebuah variable yang dipakai
sebagai penampung data tersebut. Untuk contoh ini digunakan nama variable TGL.
2.
Baca
data dari dalam disk. Data ini terdiri dari empat item. Untuk itu perlu
dipersiapkan empat buah variable
penampung, yaitu :
NM : variabel berisikan nama pegawai
GOL : variabel
berisikan golongan/tingkat.
JBT : variabel
berisikan jabatan
GJ : variabel
berisikan gaji
3.
Lakukan
penyeleksian isi data yang dibaca untuk mengetahui kondisi data terakhir. Jika
data tersebut ternyata data terakhir maka proses diakhiri. Sebaliknya jika
tidak, maka dilanjutkan dengan proses berikutnya.
4.
Lakukan
proses pencetakan melalui printer.
5.
Kembali
ke awal proses yaitu membaca data berikut dari disk.
Implementasi
ke dalam flowchart
Setelah persoalan
dianalisa, selanjutnya lakukan langkah untuk mengimplementasikan hasil analisa
tersebut ke bentuk flowchart. Berikut ini flowchart sesuai dengan analisa di
atas.
A.1.8. ANALISA KONDISI DAN AKSI
Hubungan Kondisi dan Aksi
A.1.9.
LOOPING
A.1.6.
AKUMULATOR
Akumulator merupakan tempat
penampungan suatu nilai. Nilai yang masuk akan dijumlahkan dengan nilai yang
ada di dalamnya. Sehingga akumulator dapat dipakai untuk menentukan nilai total
dari penjumlahan suatu bilangan.
Dalam implementasi bentuk
flowchart, akumulator digambarkan dengan menggunakan symbol proses (persegi
panjang). Misalnya untuk menghitung nilai total gaji pegawai makan dapat
digambarkan sebagai berikut :
TOTGAJI = TOTGAJI -
GAJI
Pada
awal proses TOTGAJI bernilai 0. Pada waktu proses di atas dilaksanakan,
besarnya nilai GAJI ditambahkan ke akumulator TOTGAJI.
A.1.7.
Penelusuran Flowchart
Penelusuran flowchart merupakan
tindakan yang dilakukan untuk memeriksa kebenaran flowchart. Penelusuran ini
dapat dilakukan dengan percobaan yang memakai data fiktif, sehingga hasilnya
dapat diketahui.
A.1.8. ANALISA KONDISI DAN AKSI
Hubungan Kondisi dan Aksi
Kondisi merupakan syarat,
keadaan atau status yang mempengaruhi tindakan atau proses selanjutnya.
Sedangkan aksi merupakan tindakan atau proses yang dilakukan untuk
menyelesaikan masalah sesuai dengan kondisi yang ada.
Jika memakai flowchart, kondisi
tersebut digambarkan dengan symbol belah ketupat seperti yang terlihat pada
gambar berikut ini :
Berdasarkan symbol tersebut dihasilkan dua jalur proses.
Jalur yang pertama merupakan aksi yang akan dilakukan sesuai dengan kondisi yang
dinyatakan. Jalur ini yang diberi tanda Y (ya). Sedangkan jalur kedua merupakan
aksi yang akan dilakukan jika kondisi bertentangan dengan pernyataan. Jalur ini
diberi tanda T (Tidak).
Persoalan
– persoalan yang memerlukan suatu kondisi antara lain:
1. Relational Test
Pemilihan keputusan dari hasil perbandingan nilai antara
dua data atau lebih
Contoh :
Contoh
sama dengan No. 2
4.
Hubungan
“OR” jika ada dua atau lebih kondisi dan dapat dipenhuhi salah satu dari
kondisi. Kondisi benrnilai false atau tidak hanya dapat tercapai jika kedua kondisi
tidak terpenuhi.
Contoh
sama dengan No. 2
Berikut
ini lampiran tabel yang memperlihatkan nilai dari hubungan ATAU.
A.1.9.
LOOPING
Merupakan
pengolahan data yang berulang yang lebih
dari satu diadalam arus diagram alur untuk itu
digunakan tanda panah ke pengolahan data tersebut.
Contoh
:
Untuk
menghentikan proses diatas dapat digunakan
:
1.
Flag
Digunakan jika ada instruksi read atau input data .
Fungsi dari flag ini adalah :
a. Untuk menghindari out of data.
b. Flag biasanya digunakna berupa data string
atau character dan bisa berupa data numeric atau angka-angka.
Contoh
: String
= “XXX”, “ZZZ”
Numeric
= “999”, “000”
c.
Variabel dari flag harus benar-benar data yang tidak dipakai didalam pelaksanaan
proses.
d.
Banyaknya flag yang digunakan dan jenisnya harus disesuaikan dengan variabel
yang dibaca.
Contoh : READ A, B Maka Flagnya yang
digunakan ada 2 flag.
Contoh
:
Hasil : 3 Hasil: 3
7 7
11 11
999 = out of data
2. Teknik Kounter
Teknik
kounter dipakai untuk mengontrol pengulangan proses. Pengontrolan ini dilakukan
dengan memeriksa isi variabel yang digunakan sebagai kounter, sehingga junlah
pengulangan dapat diketahui.
Misalnya terdapat beberapa proses yang harus dilakukan
dengan urutan sebagai berikut :
Proses A
Proses B
Proses C
Proses D
Proses B
Proses C
Proses D
Proses B
Proses C
Proses D
Proses E
Dari
contoh di atas bahwa proses B, C, dan D diulang sebanyak tiga kali. Pengulangan
ini terjadi setelah proses A dan sebelum proses E dikerjakan.
Jika
diimplementasikan ke bentuk flowchart, maka terbentuk rangkaian symbol yang
tersusun berderet. Hal ini tidak efisien. Agar flowchart menjadi lebih efisien maka
digunakan kounter sebagai pengontrol jumlah pengulangan ketiga proses tersebut.
Contoh :
Dari flowchart di atas dapat
ditelusuri sebagai berikut :
1.
Pertama
kali dikerjakan adalah proses A.
2.
Persiapkan
variabel yang digunakan sebagai kounter yaitu K= 0. Variabel ini digunakan
untuk mengontrol jumlah pelaksanaan proses B, C dan D yang telah dikerjakan.
3.
Kerjakan
proses B, C, D secara berurutan.
4.
Variabel
kounter ditambah 1. Isi variabel ini menunjukkan jumlah pelaksanaan untuk
proses B, C dan D.
5.
Periksa
isi variabel kounter yaitu K untuk membatasi jumlah perulangan. Jika isi
variabel K =3, maka kerjakan proses E. Sebaliknya jika K lebih kecil dari 3
berarti proses B, C, D masih perlu diulang.
Berikut ini sebuah contoh untuk
memperjelas penerapan teknik kounter dalam flowchart. Sebuah perusahaan ingin
mencetak data pegawai melalui komputer. Data tersebut tersimpan di dalam disk
dan dicetak melalui printer.
Spesifikasi proses adalah :
Ø Input data diperoleh dari data
yang terdiri dari nomor pegawai, nama pegawai dan alamat.
Ø Data habis jika input data
yang dibaca /*
Ø Setiap halaman terdapat judul
.
Ø Satu halaman hanya memuat 30
baris data.
Karena dalam satu
halaman hanya memuat 30 baris data, maka diperlukan suatu variabel kounter.
Kounter ini digunakan untuk menghitung
jumlah data yang telah dicetak pada setiap halaman.
Selain itu juga
terdapat proses pemeriksaan isi variabel kounter. Jika ternyata isinya telah
mencapai 30 maka pencetakan dilakukan pada halaman berikutnya dan lakukan
proses pencetakan judul. Bentuk flowchart dari persoalan diatas :
A.1.10. TEKNIK
SWITCHING
Penggunaan Storage untuk Penyimpanan
tabel
Berdasarkan
flowchart di atas dapat ditelusuri sebagai berikut :
1.
Siapkan
variabel yang digunakan untuk kounter yaitu N = 0.
2.
Cetak
judul.
3.
Baca
data dan simpan di dalam variabel :
NO untuk
data nomor pegawai.
NM untuk data nama pegawai.
ALM
untuk data alamat
pegawai.
4.
Periksa input data. Bila isinya berupa simbol /* maka proses berakhir.
5.
Variabel N ditambah 1. Variabel ini digunakan sebagai kounter untuk mengetahui
jumlah data yang telah dicetak untuk setiap halaman.
6. Cetak rincian data yaitu NO, NM, ALM.
7. Periksa isi
variabel N. Jika N = 30 berarti data telah dicetak sebanyak 30 baris. Oleh
karena itu proses selanjutnya adalah kembali ke langkah 1 yaitu mencetka judul
halaman baru. Sedangkan jika N lebih kecil dari 30 maka proses selanjutnya
kembali ke langkah 3 untuk membaca data berikutnya tanpa mencetak judul lagi.
A.1.10. TEKNIK
SWITCHING
Teknik switching merupakan cara memperpendek jalur
proses. teknik ini memakai suatu indikator untuk mengantisipasi proses yang
akan dilakukan selanjutnya. Dalam flowchart switch berupa variabel yang diisi
dengan dua kondisi yaitu 0 atau 1. Melalui isi variabel tersebut dapat
diketahui kondisi proses yang telah dilakukan. Sehingga dapat dilakukan
pengalihan proses tanpa melalui proses sebelumnya. Tentu saja hal ini dapat
mempersingkat alur proses.
Contoh soal :
Sebuah perusahaan ingin
mengkomputerisasikan perhitungan pemakaian listrik. Pelanggannya mencakup
seluruh wilayah di Jakarta. Spesifikasi proses adalah :
·
Input
dipeoleh melalui entry data oleh operator yang terdiri dari : wilayah, nomor
langganan, nama langganan, jumlah pemakaian.
·
Data
habis jika operator meng-entry nomor pelanggan = 0.
·
Data
sudah urut per kode wilayah yang terdiri dari : “Jakarta Barat”, “Jakarta
Pusat”, “Jakarta Selatan”, “Jakarta Utara”, “Jakarta Timur”.
·
Jika
wilayah berubah, maka cetak Total Biaya per wilayah dan ganti halaman baru.
·
Pada
akhir laporan cetak Total Seluruh Biaya yaitu jumlah total pemakain listrik di
semua wilayah.
A.1.11. Penerapan Konsep Tabel Dalam
Masalah
Penggunaan Storage untuk Penyimpanan
tabel
Data di dalam
media penyimpanan seperti disk, kartu, dokumen, dll yang berfungsi sebagai
tabel disebut external tabel. Dalam proses pengolahan data, external
tabel ini sebaiknya dipindahkan ke memori agar proses menjadi cepat. Di dalam
memori external tabel menempati lokasi yang disebut storage. Di storage
ini terbentuk suatu tabel yang disebut sebagai internal tabel. Oleh
karena itu, pada awal proses pengolahan data harus disusun dahulu proses untuk
memindahkan external tabel ke dalam storage sehingga terbentuk internal tabel.
Flowchart di bawah ini memperlihatkan proses pembentukan
internal tabel. Tabel ini dibentuk berdasarkan eksternal tabel. Data dari
eksternal tabel diinput melalui keyboard dan proses input berakhir jika
operator mengetik O untuk NIP.
Setiap
data yang dibaca dari eksternal tabel
disimpan di dalam NIPTAB(I) dan NMTAB(I). variabel ini merupakan
variabel berindeks atau array.
// kode iklan
jangan lupa iklannya diklik ya, to "Materi Teknik Informatika Semester 1 Penyajian Algoritma dengan Teknik Gambar"
Post a Comment