// kode iklan
*/
Gerakan Nasionalisme dan Munculnya Negara-Negara Baru di Asia Afrika
1. Gerakan Nasionalisme
Bangsa-bangsa di kawasan Asia Afrika sejak permulaan abad ke-20 mulai bangkit menentang kekuasaan bangsa-bangsa Eropa. Tujuan perjuangan bangsa-bangsa Asia Afrika tersebut adalah untuk mencapai kemerdekaan agar terbebas dari segala bentuk kekuasaanbangsa asing.
Adanya nasionalisme di kawasan Asia mencerminkan kebangkitan bangsa-bangsa Asia
sebagai reaksi atas imperialisme Barat. Nasionalisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu diberikan kepada negara. Berikut beberapa faktor yang menyebabkan munculnya nasionalisme di Asia.
a. Kenangan Kejayaan Masa Lampau
Sebelum masuknya imperialisme Barat, pada umumnya bangsa-bangsa di Asia pernah memiliki negara kekuasaan yang jaya dan berdaulat. Seperti India pernah memiliki kejayaan pada masa Kaisar Ashoka, Indonesia pernah memiliki kejayaan pada masa Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya. Adanya kejayaan tersebut menimbulkan harga diri sehingga bangsa-bangsa tersebut akan memberontak apabila harga dirinya diganggu.
b. Penderitaan dan Kesengsaraan Akibat Imperialisme
Muncul dan berkembangnya imperialisme di dunia telah membawa perubahan yang besar dalam kehidupan masyarakat (khususnya di wilayah Asia dan Afrika). Karena kaum imperialis ini hanya mengeruk keuntungan demi kejayaan bangsa sendiri, maka pelaksanaan imperialisme di Asia menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan. Adanya kesengsaraan dan penderitaan itulah yang mendorong munculnya perlawanan-perlawanan yang bersifat nasional.
c. Munculnya Golongan Cendekiawan
Akibat dari perkembangan dan meningkatnya pendidikan muncullah golongan cendekiawan. Dengan banyaknya golongan cendekiawan ini muncul berbagai gerakan yang menentang penjajah Golongan cendekiawan pribumi tampil dalam bidang politik dan penggerak atau pemimpin pergerakan nasional. Kemenangan Jepang tahun 1905 atas Rusia mengakibatkan semangat bangsa Asia untukmenentang kekuasaan imperialisme Barat.
e. Kemajuan dalam Bidang Politik, Sosial, dan Ekonomi
Nasionalisme suatu bangsa dapat muncul karena adanya kemajuan di bidang politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan di negeri terjajah, Gerakan-gerakan nasionalisme yang tumbuh dan berkembang di Asia Afrika sebagai berikut.
a. Gerakan Nasionalisme Jepang
Jepang memasuki zaman modernisasi pada masa pemerintahan Kaisar meno) Meiji Jepang maju dengan pesat, bahkan kekuatan militer Jepang mulai diperhitungkan oleh bangsa- bangsa Barat. Untuk membuktikan kekuatan militer tersebut, Jepang menyerang Korea dan mendapatkan kemenangan. Jepang kemudian melanjutkan ekspansinya ke Manchuria. Dalam penyerangan ke Manchuria inilah Jepang berhadapan dengan Rusia dan menang Kemenangan Jepang atas Rusia ini berdampak luas ke negara-negara Asia. Kemenangan Jepang tersebut membangkitkan bangsa-bangsa di Asia untuk menentang imperialisme Barat
b. Pergerakan Kebangsaan India
Untuk menghadapi penjajahan Inggris, kaum pergerakan rakyat India membentuk sebuah
organisasi kebangsaan yang dikenal dengan nama Allindia National Congress.
Pemimpin yang terkenal adalah Mahatma Gandhi dengan dasar perjuangan sebagai berikut.
1) Ahimsa merupakan gerakan antipeperangan
2) Hartal gerakan tidak berbuat apa pun walaupun mereka tetap masuk kantor atau ke pabrik.
3) Satyagraha merupakan gerakan untuk tidak bekerja dengan kolonial Inggris
4) Swadesi merupakan gerakan untuk memakai barang-barang buatan negeri sendiri
Gerakan Kebangsaan Filipina
Tujuan gerakan kebangsaan Filipina untuk mengusir penjajahan bangsa Spanyol dari Filipina. Gerakan kebangsaan dikobarkan oleh Jose Rizal, Jose Rizal dituduh Spanyol menggerakkan pemberontakan Katipunan dan dijatuhi hukuman mati pada tanggal 1896. Gerakan dilanjutkan oleh Emilio Aquinaldo memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 12 Juni 1898. Namun, kemerdekaan itu tidak tahan lama karena Amerika Serikat menghapus kemerdekaan itu dan Amerika Serikat baru memberi kemerdekaan pada tanggal 17 Juli 1946
d. Gerakan Nasionalisme Cina
1) Pergerakan nasionalisme di Cina didasari oleh dua hal berikut pemuda golongan pemuda Cina yang mendapatkan pendidikan Barat. Golongan tersebut menginginkan negara Cina yang maju, modern, dan berjaya di dunia
ternasional.
Untuk Anda Yang Ingin Mencari Materi Lainnya Silahkan klik Disini
2) Adanya dominasi pemerintahan Manchuria di daratan Cina. Domin Manchuria ini menjadi dorongan rakyat Cina untuk melakukan perlawanan sehingga mendirikan Cina.
yang independen dan mandiri sun Yat Pemimpin gerakan nasionalisme Cina adalah Sun Yat Sen. Dasar perjuangan Sun Sen adalah San Min Chu lsi San Min Chu /sebagai berikut.
1) Republik adalah suatu negara nasionalis Cina
2) Pemerintahan Cina disusun berdasarkan demokrasi atau kedaulatan di tangan rakyat
3) Pemerintah Cina mengutamakan kesejahteraan rakyat
Akibat yang muncul dengan adanya pergerakan nasionalisme Cina adalah menguatnya kondisi internal masyarakat Cina untuk melawan kekuasaan asing. Oleh karena itu, pada waktu terjadi proses dekolonisasi pasca Perang Dunia Cina telah menempatkan dirinya sebagai negara yang kuat. Walaupun di Cina tidak terjadi dekolonisasi, tetapi pro transformasi politik dan sosial di Cina menunjukkan ke dunia luar bahwa Cina negara dengan tingkat nasionalisme yang sangat besar.
e. Gerakan Turki Muda
Untuk menyelamatkan Turki dari kehancuran, muncul gerakan Turki Muda yang dipimpin
oleh Mustafa Kemal Pasha. Gerakan Turki Muda menuntut adanya pembaruan dan modernisasi di segala sektor kehidupan masyarakat. Pada tanggal 29 oktober 19 Mustafa Kemal Pasha memproklamasikan berdirinya Republik Turki menggantikan siste
pemerintahan kesultanan. Mustafa Kemal Pasha oleh rakyat Turki dijuluki Attaturk yang
berarti Bapak bangsa Turki.
f. Pergerakan Nasionalis Mesir
Melalui Konvensi Alexandria (1840) Mesir secara perlahan-lahan harus menerma kehadiran Inggris di Mesir. Perjuangan untuk mendapatkan pemerintahan sendini terus dilanjutkan oleh kaum nasionalis. Gerakan dipimpin oleh Arabi Pasha. Tujuan gerakan
adalah untuk menentang kekuasaan bangsa Eropa terutama Inggris di Mesir. Setelah Perang Dunia berakhir, nasionalisme Mesir terus berkobar untuk menentang kekuasaan Inggris yang masih ada di Mesir. Puncaknya meletus Revolusi Mesir pada tanggal 23 Juli 1952. Akhirnya Mesir menjadi negara merdeka berbentuk republik pada tanggal 18 Juni 1953. Meskipun telah merdeka, gerakan nasionalisme terus dikobarkan oleh Gamal
Abdul Nasser.
g. Gerakan Nasionalisme Afrika Selatan
Munculnya gerakan nasionalisme di Afrika Selatan bertujuan untuk menghapus sistem apartheid. Perjuangan bangsa hitam untuk menentang kekuasaan apartheid setelah dilaksanakan pemilihan umum multiras dengan terpilihnya Mandela sebagai presiden Afrika Selatan yang pertama dari bangsa kulit hitam.
h. Gerakan Nasionalisme Angola
Munculnya gerakan nasionalisme di Angola bertujuan untuk mencapai kemerdekaan dan
membebaskan diri dari kekuasaan bangsa Portugis. Pada tanggal 11 November 1975 Angola berhasil mencapai kemerdekaannya.
Baca Juga :
- Materi Sejarah Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia - New !!
- Materi Sejarah Perang Dunia II (Sebab Umum Dan Sebab Khusus) - New !!
- Materi Sejarah Perkembangan Kebudayaan Hindu Buddha di Indonesia - New !!
- Materi Sejarah Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu Buddha - New !!
- Materi Sejarah Perkembangan Pemerintahan Hindu Buddha di Indonesia - New !!
Pada tahun 1962 didirikan gerakan pembebasan Mozambik bernama Frelimo oleh Dr. Eduardo Chivambo Mondlane di Dar-Es-Salam (ibu kota Tanzania). Dari Tanzania, para gerilyawan Mozambik melakukan perlawanan terhadap Portugis. Mereka mendapat bantuan senjata dari RRC dan negara komunis di Eropa, sedangkan bantuan tempat dan moril diperoleh dari negara-negara Afrika yang sudah merdeka. Setelah Mondlane meninggal diganti oleh Samora Meises Machel sebagai presiden pertama.
2. Munculnya Negara-Negara Baru
Setelah Perang Dunia II berakhir, muncul negara-negara baru baik di kawasan Asia maupun di Afrika. Negara-negara baru yang muncul pada waktu itu merupakan sebuah negara yang telah berhasil membebaskan diri dari kekuasaan bangsa asing. Negara-negara baru tersebut antara lain sebagai berikut.
a.Filipina
The Tydings-McDuffie Act yang membentuk status commonwealth bagi Filipina dikeluarkan oleh Amerika pada tahun 1934. Commonwealth ini merupakan masa peralihan menuju kemerdekaan dan berlaku dua belas tahun. Filipina akan merdeka pada tahun 1946 si The Tydings-McDuffie Act sebagai berikut.
1) Status commonwealth bagi Filipina untuk dua belas tahun lamanya sebagai masa peralihan menuju ke Filipina merdeka.
2) Bentuk republik bagi Filipina
3) Undang-undang dasar akan disusun dengan seorang presiden sebagai kepala negara
4) Wakil Amerika Serikat di Filipina berpangkat high commissioner
5) Filipina akan keluar sedikit demi sedikit dari lingkungan aturan bea Amerika.
6) Pangkalan-pangkalan militer tetap di tangan Amerika.
Setelah Perang Dunia II berakhir, Amerika Serikat menepati janjinya di dalam The Tydings-McDuffie Act Filipina diberikan kemerdekaan pada tanggal 4 Juli 1946 dengan presiden pertamanya, Manuel Roxas Y. Acuna.
b. Thailand (Muangthai)
Thailand merupakan salah satu negara Asia Tenggara yang tidak pemah diajah oleh bangsa Barat. Pada waktu Perang Dunla ll, Thailand terlibat dalam konflik dan perang. Atas desakan Jepang, Thailand dibawah pimpinan Phibun Songgrammelawan Sekutu,Namun, Thailand di bawah pimpinan Pridi Banomyong justru melawan Jepang. Setelah Perang Dunia II berakhir, Banomyong tampil sebagai penguasa (sebagai perdana menteri) dan Ananda Mahidol sebagai rajanya. Pada tahun 1946 Ananda Mahidol terbunuh. Sebagai diangkat adiknya yang bernama Phumiphon Aduldet yang baru berusia 19 tahun yang sedang belajar di Swiss. Dalam menjalankan pemerintahannya Phumiphon Aduldet dibantu oleh Dewan Kerajaan hingga tahun 1950
c. Malaysia
Pemerintah Inggris setelah Perang Dunia llkembali berkuasa di Semenanjung Malaya Pada tahun 1946 sebagai langkah perubahan pemerintahan dibentuk Union of Malaya, Union tersebut terdiri dari sembilan negeri, yaitu Pahang, Perlak, Selanggor, Kedah, Kelantan, Perlis, Trengganu, Malaka, dan Penang. Pada tahun 1948, Union of Malaya statusnya ditingkatkan menjadi Federation of Malaya Sabah, sejak tahun 1881 merupakan daerah protektorat Inggris dan pada tahun 1946 kepada menjadi crown colony. Serawak pada tahun 1881 diserahkan oleh Sultan Brunei James Brooke dan sejak tahun 1881 Serawak menjadi daerah Inggris sampai mendaratnya pasukan Jepang pada tahun 1941, tetapi masih tetap diperintah oleh keluarga Brooke. Pada tahun 1946 Serawak dijadikan crown colony.
Antara pemerintah Inggris dan Malaya mengadakan perundingan yang hasilnya berupa pengakuan kemerdekaan dan terbentuknya Perserikatan Tanah Melayu. Kemudian tahun 1957, Perserikatan Tanah Melayu yang beribukota di Kuala Lumpur bergabung
dalam Commonwealth Nations. Kemudian pada tanggal 16 September 1963 dibentuk Federasi Malaysia termasuk di dalamnya Sabah, Serawak, dan Singapura. Namun, pada tangga 9 Agustus 1965 Singapura memisahkan diri dari Federasi Malaysia dan menjadi negara merdeka yang berbentuk dengan pusat pemerintahan di Singapura.
d. Pakistan
Pada tanggal 15 Agustus 1947 Pakistan berdiri dengan pusatnya di Karachi, gubernur
jenderalnya Muhammad Ali Jinah (ketua Liga Muslim) dan perdana menterinya Liaquat Ali Khan. Sebagai negara yang baru berdiri, Pakistan mempunyai beberapa masalah yang
menghambat perkembangan negara, hambatan tersebut adalah sebagai berikut.
1) Ketegangan hubungan dengan India mengenai masalah Kashmir
2) aan geografis Pakistan yang tidak menyatu, yaitu terdiri dari Pakistan Barat dan Pakistan Timur yang dipisahkan oleh India
Antara Pakistan Barat dan Pakistan kedudukannya sejajar, tetapi penduduk
Pakistan Timur merasa tidak puas yang kemudian menuntut otonomi yang luas terhadap wilayahnya dan menginginkan agar bahasa Bengali yang ditulis dengan huruf Bengali
(menyerupai huruf Nagari yang dipakai di India) diakui. Bahasa nasional saat itu yang dipakai adalah bahasa Urdu yang dengan huruf Arab. Dengan keadaan seperti itu mendorong rakyat Pakistan Timur mendirikan negara Bangladesh pada tahun 1971.
e. Burma (Myanmar)
Rintisan ke arah negara Burma merdeka dipelopori oleh organisasi AFPFL (Ant-Fascist
People's Freedom League di bawah pimpinan Thankin Aung San (U Aung San) dan Thankin Tun (pemimpin komunis). U Aung San adalah mantan prajurit yang dididik oleh Jepang dan membentuk Burma Independence Army (BIA) atau Tentara Pembebasan Burma. Meskipun BIA membantu Jepang untuk menginvasi Burma pada masa Perang Dunia pergerakan ini kemudian menjadi pelopor dalam menyingkirkan penjajahan Jepang dari Burma dan kemudian BIA mengubah namanya menjadi AFPFL.
Setelah Jepang menyerah, Burma dikuasai pasukan Inggris. Tuntutan Burma menjadi
negara merdeka semakin besar, kemudian diadakan perundingan-perundingan antara pihak Inggris dan AFPFL. Dalam perundingan tersebut tanggal 27 Januari 1947 menjanjikan kemerdekaan kepada Burma paling lambat setahun lagi Pada tanggal 19 Juli 1947 U Aung San bersama enam orang pemimpin AFPFL dibunuh oleh U Saw. Sepeninggal U Aung San, Burma menjadi anarki, tetapi perjuangan U Aung San tidak berhenti. Pengganti UAung San, yaitu Thankin Nu yang pada tanggal 17 Oktober
1947 mengadakan perundingan dengan Inggris. Hasil perundingan tersebut tertuang dalam Nu-Afflee Agreement yang isinya menetapkan kemerdekaan Burma pada tanggal 4 Januari 1948 sebagai Republic of the Union of Burma yang terdiri dari Shan State, Kachin State dan Central Unit
f. Korea
Pada waktu terjadi Perang Dunia II, Korea diduduki Jepang. Setelah Jepang kalah, Korea
diduduki oleh Sekutu. Korea terpecah menjadi dua bagian dengan garis 38 LU (Lintang Utara), Korea Utaradiduduki Rusia, sedangkan Korea Selatan berada di bawah kekuasaan
Amerika Serikat. Pada tanggal 15 Agustus 1948, kedua Korea diakui sebagai negara merdeka. Korea Selatan menjadi Republik Korea dengan ibu kota di Seoul dengan Presiden kota di Rhee, sedangkan Korea Utara menjadi Republik Demokrasi Korea dengan ibu Pyongyang dengan Presiden Kim Il Sung
g. Kamboja
Kamboja di bawah pimpinan Pangeran Norodom Sihanouk. Setelah Perang Dunia ll menjadi negara yang merdeka. Kamboja maju selangkah menjadi negara konstitusional pada tahun 1947. Sementara itu, rasa tidak puas terhadap Prancis juga timbul di Kamboja, sehingga Pangeran Norodom Sihanouk pernah meninggalkan negaranya Pangeran Norodom Sihanouk mengungsi ke Thailand dan mengancam akan membawa persoalan Kamboja ke forum PBB. Akhirnya keadaan bisa diatasi dan Pangeran Norodom kembali ke negaranya. Kamboja diakui sebagai negara merdeka dalam lingkungan Uni Prancis pada tahun 1949. Kemudian pada tahun 1953, Kambo
keluar dari lingkungan Uni Prancis menjadi negara yang merdeka dan berdiri sendiri
h. Mesir
II Setelah Perang Dunia berakhir, Inggris tetap menguasai Mesir. Hal itu mengakibatkan perang anti-Inggris meluas di Mesir. Nasionalisme Mesir berkobar untuk mengusir Inggris keluar dari Mesir. Berikut hal-hal yang dituntut Mesir
1) Tentara Inggris harus segera meninggalkan Mesir
2) Tentara Inggris harus meninggalkan Terusan Suez.
3) Sudan harus kembali kepada Mesir
Tuntutan tersebut muncul bersamaan dengan berakhirnya mandat Inggris atas Palestina, kemudian pasukan Inggris ditarik mundur. Setelah penarikan mundur pasukan Inggris, di Mesir terjadi terhadapkekuasaan Raja Farouk oleh Jenderal Muhammad Najib pada tanggal 23 Juli 1952. Raja Farouk dianggap gagal membangun Mesir menjadi negara kuat. Bukti kegagalan tersebut yaitu dengan kekalahan pasukan Mesir ketika berperang melawan Israel dalam memperebutkan Palestina. Pada tanggal 18 Juli 1953 Mesir menjadi negara republik
i. Libia
Libia terletak di pantai utara Afrika dan daerahnya pernah menjadi kekuasaan Turki II, golongan Sanusi menyerbu dan menguasai Libia pada tahun 1911. Selama Perang Duni menentang pasukan Italia dan Jerman di gurun pasir Libia. Pada tahun 1951, Libia diakui kemerdekaannya di bawah Raja Sayid Idris al-Sanusi. ldris al-Sanusi pertama kali muncul pada tahun 1916 ketika berhasil memimpin perjuangan melawan Italia. Setelah ltalia kalah dalam Perang Dunia II. dris al-Sanusi segera mendeklarasikan negara Cyrenaica merdeka pada tahun 1949. Pada tahun 1951 daerah-daerah Cyrenaica, Tripolitania, dan Fezzan bersatu membentuk Kerajaan Libia dengan rajanya ldris al-Sanusi. Kekurang pedulian ldris dalam Perang Enam Hari antara lsrael dan negara-negara Arabpadatahun 1967 mengundang kurang simpati dari warga Arab Libia. Idris al-Sanusi tersingkir ketika terjadi kudeta militer yang dipimpin oleh Muammar Khadafi pada bulan September 1969. ldris al-Sanusi meninggal di pengasingannya di Mesir pada tahun 1983
// kode iklan
jangan lupa iklannya diklik ya, to "Materi Sejarah Gerakan Nasionalisme dan Munculnya Negara-Negara Baru di Asia Afrika"
Post a Comment