// kode iklan
*/
Materi Sejarah
Perkembangan Ekonomi Dunia setelah Perang Dunia ll
Setelah Perang Dunia II banyak negara di dunia yang mengalami kehancuran. šarana
perekonomian sudah tidak dapat difungsikan lagi, pusat-pusat industri, jalan ker
jembatan,dan alat komunikasi banyak yang hancur. Untuk menghindari jatuhnya korban yang banyak, Washington, Amerika Serikat pada tahun 1943 suatu badan dengan pokok
memberikan bantuan yang tugas inikepada negara-negara Eropa pernah diduduki Jerman. Badan bernama United Nations ReliefRehabilitation Administration (UNRRA). Tugas UNRRA adalah meringankan penderitaan dan memulihkan daya produksi rakyat yang tertinggal di daerah-daerah bekas pendudukan Jerman. Bantuan berupa makanan, pakaian, bibit tanaman, hewan ternak, alat-alat perindustrian, dan rumah sakit. UNRRA menjadi salah satu bagian dari PBB
Pada tahun 1948, UNRRA dibubarkan karena tugas memberikan bantuan untuk pembangunan kembali negara-negara Eropa telah dilaksanakan oleh European Reconstruction Plan (ERP) atau Rencana Pembangunan Kembali Eropa. ERP dikenal dengan Marshall Plan. Dengan persetujuan Harry S.Truman, George C. Marshall (menteri luar negeri Amerika Serikat) menawarkan bantuan kepada negara-negara Eropa Barat. Bantuan ini diterima dengan baik oleh negara-negara Eropa dalam suatu konferensi pada bulan Juli 1947 di Paris.
Ketentuan-ketentuan yang ada dalam Marshall Plan sebagai berikut.
a. Amerika Serikat akan memberikan pinjaman jangka panjang pada negara-negara Eropa Barat untuk membangun kembali perekonomiannya.
b. Sebagai imbalannya, negara peminjam diwajibkan untuk sebagai berikut
1) Mengurangi penghalang-penghalang yang menghambat kelancaran perdagangan antara negara-negara peminjam
2) Mencegah terjadinya inflasi.
3) menstabilkan keuangan dan melaksanakan anggaran pendapatan yang
berimbang
4) Memberi bahan-bahan yang diperlukan Amerika Serikat untuk kepentingan pertahanan.
5) Meningkatkan persenjataan masing-masing negara untuk kepentingan pertahanan.
6) Menempatkan perekonomian negara masing-masing atas dasar sendi-sendi perekonomian yang sehat.
c. Bantuan akan dihentikan bila di negara peminjam terjadi pergantian kekuasaan yang mengakibatkan negara tersebut melaksanakan paham komunis.
Bantuan Amerika Serikat melalui Marshall Plan ini berakhir pada tahun 1951. Sejak saat
itu, Amerika Serikat lebih mengutamakan konsolidasi pertahanan terhadap kemungkinan
meluasnya paham komunis.
Materi Sejarah Perkembangan Ekonomi Dunia setelah Perang Dunia ll
Baca Juga:
- Materi Sejarah Gerakan Nasionalisme dan Munculnya Negara-Negara Baru di Asia Afrika - New !!
- Materi Sejarah Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia
- Materi Sejarah Perang Dunia II (Sebab Umum Dan Sebab Khusus) - New !!
- Materi Sejarah Perkembangan Kebudayaan Hindu Buddha di Indonesia - New !!
- Materi Sejarah Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu Buddha - New !!
- Materi Sejarah Perkembangan Pemerintahan Hindu Buddha di Indonesia - New !!
- Materi Sejarah Perubahan Dunia setelah Perang Dunia II - New !!
Pasca Perang Dunia II sistem ekonomi internasional yang berkembang adalah liberalisme dan sosialisme-kolonialisme. Kedua sistem ekonomi tersebut banyak digunakan oleh bangsa bangsa di Eropa, Afrika, dan Asia sebagai landasan pembangunan ekonominya yang rusak akibat Perang Dunia ll. Upaya perbaikan ekonomi di Indonesia dilaksanakan dengan cara mengubah sistem ekonomi kolonial ke ekonomi nasional. Sebagai landasan sistem ekonomi nasional periode 1950-1959 adalah liberalisme ada awal kemerdekaan, Indonesia dilanda hiperinflasi. Penyebabnya bersumber pada beredarnya mata uang Jepang yang tidak terkendali. Pihak yang paling menderita karena inflasi adalah petani. Hal tersebut dikarenakan pada zaman Pendudukan Jepang petani adalah produsen yang paling banyak menyimpan dan memiliki mata uang Jepang. Di samping petani, pemerintah juga mengalami kesulitan keuangan akibat blokade ekonomi yang dilakukan Belanda. Untuk mengatasi keadaan tersebut pemerintah melakukan pinjamannasional. Cara yang dilakukan adalah seluruh penduduk di Jawa dan Madura diharuskan menyetor uangnya kepada Bank Tabungan Pos dan rumah-rumah pegadaian. Upaya pemerintah lainnya adalah mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri melalui BTC Banking and Trading Corporation)
Sebelum kesulitan teratasi, pihak AFNEI memberlakukan uang baru di wilayah yang diduduki Sekutu. Uang baru tersebut dikenal dengan uang NICA (pengganti mata uang Jepang) Tindakan AFNEI tersebut diprotes oleh pemerintah Republik Indonesia. Republik Indonesia melakukan perlawanan dengan mengeluarkan Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) pada bulan Oktober 1946 dan mendirikan Bank Negara Indonesia pada tanggal 1 November 1946 Sebelum ekonomi Republik Indonesia membaik, gelombang perang kemerdekaan menggagalkan rencana pembangunan ekonomi. Sebagian besar daerah Republik Indonesia yang ekonomis jatuh ke tangan Belanda. Akibatnya kesulitan ekonomisemakin bertambah. Untuk mengatasi keadaan tersebut, pemerintah (Pimpinan Moh. Hatta) melakukan rasionalisasi. Kebijakan tersebut seperti penyempurnaan administrasi negara, angkatan perang, dan aparat ekonomi. Kebijakan lain yang dilakukan adalah usaha swasembada pangan atau yang dikenal dengan Kasimo Plan Setelah pengakuan kedaulatan tanggal 27 Desember 1949, beban ekonomi Indonesia semakin berat. Inflasi bertambah, anggaran mengalami defisit dan biaya hidup naik. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah RIS melakukan pinjaman luar negeri dengan melalui misi Menteri Kemakmuran Ir. Juanda ke Amerika Serikat. Dengan misi tersebut pemerintah berhasil mendapat kredit dari Exim Bank of Washington.Penerimaan pemerintah mulai berkurang sejak tahun 1951. Haltersebut disebabkan oleh menurunnya volume perdagangan internasional. Peningkatan produksi dengan menggunakan sumber-sumber yang masih ada untuk meningkatkan pendapatan nasional juga tidak berhasil diwujudkan oleh pemerintah. Akibatnya pemerintah semakin mengalami defisit anggaran
Perhatian terhadap perkembangan dan pembangunan ekonomi terus menjadi prioritas. Menurut Sumitro unan ekonomi pada hakikatnya adalah pembangunan baru. Indonesia struktur ekonomi dari ekonomi ekonomi Hal yang harus dilakukan yaitu mengubah kolonial ke ekonomi nasional dan secepatnya melahirkan kelas pengusaha Gagasan Sumitro tersebut kemudian dituangkan dalam program Kabinet Natsir. Program tersebut dikenal dengan sebutan program Benteng. Tujuan program tersebut adalah untuk melindungi para pengusaha pribumi. Namun upaya tersebut gagal karena pengusaha pribumi maksud pemerintah untuk mencari keuntungan pribadi
Usaha mencegah hal tersebut sebenarnya sudah ada dengandibentuknya organisasi untuk bernama Persatuan Tenaga Ekonomi (PTE) yang dipimpin B.R. Motik. PTE bertujuan menggalang dan melenyapkan individualisme di kalangan anggota organisasi dan memperkukuh ekonomi bangsa Indonesia. Selain hal tersebut, perbaikan yang lain juga dilakukan dengan melaksanakan dengan sasaran pada pembangunan industri dasar seperti pendirian pabrik semen, pemintalan; karung, dan percetakan Upaya perbaikan ekonomi Indonesia juga dilakukan pada masa Kabinet Sukiman, yaitu dengan De Javasche Bank. Pada masa Kabinet Ali l, perbaikan ekonomi dilakukan dengan upaya membentuk Biro Perancang Negara. Biro Perancang Negara dibentuk dengan tugas merancang pembangunan jangka panjang karena pemerintah terdahulu lebih menekankan pada program jangka pendek. Biro Perancang Negara tersebut berhasil menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) 1956-1961.
Liberalisme sebagai landasan kinerja politik dan ekonomi di Indonesia (tahun 1950-1959) berdampak pada instabilitas politik. Dengan sering bergantinya kabinet dan disertai program kabinet yang atau kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam mengatasi keterpurukan ekonominya Kuatnya liberalisme di Indonesia tidak mengejutkan karena pascakemerdekaan tndonesia 17 Agustus 1945, Belanda (sebagai penganut liberalisme) masih memiliki kekuasaan di Indonesia.
// kode iklan
jangan lupa iklannya diklik ya, to "Materi Sejarah Perkembangan Ekonomi Dunia setelah Perang Dunia ll"
Post a Comment