// kode iklan
*/
Tempe adalah produk fermentasi yang amat
dikenal oleh masyarakat Indonesia dan mulai digemari pula oleh berbagai
kelompok masyarakat Barat Tempe dapat dibuat dari berbagai bahan.
Tetapi yang biasanya dikenal sebagai tempe oleh masyarakat pada umumnya
ialah tempe yang dari kedelai Di beberapa daerah di Jawa Barat dijumpai
berbagai macam tempe yang dibuat dari bahan selain kedelai. Di
Yogyakarta dan Surakarta misalnya dijumpai tempe yang dibuat dari ampas
tahu (disebut tempe gembus) dan ampas kacang (discbut tempe bungkil),
di Yogyakarta dan Tulungalung terdapat tempe yang dibuat dari biji
benguk (disebut tempe benguk), di daerah Banyumas terdapat tempe yang
dibuat dari ampas kelapa (disebut tempe bongkrek), dan di Surakarta
bagian selatan dijumpai tempe yang dibuat dari biji mlanding atau
lamtoro (disebut tempe mlanding atau lempe lamtoro).
Namun karena
kedelai merupakan bahan yang paling banyak dikenal maka bila nama tempe
disebutkan tanpa disertai nama bahannya, yang dimaksud ialah tempe
kedelai, sedangkan untuk tempe dari bahan lain identitasnya masih harus
disertai dengan nama bahamnya (tempe benguk, tempe mlanding) atau
istilah lain yang sudah dikenal di masyarakat (tempe tempe bungkil) Dan
dalam buku ini, yang dimaksud dengan kata tempe (tan penjelasan ain)
adalah juga tempe kedelai. Di Indonesia tempe dikonsumsi oleh masyarakat
di seluruh Indonesia terutama di Jawa danTempe dengan kualitas yang
baik dibuat dengan kedelai kupas yang kih tampa dicampur bahan lain.
Tetapi banyak produsen mencampurkan dan lain seperti kulit kedelai,
parutan buah papaya tapioka), ampas kelapa Kedelai merupakan salah satu
anggota tanaman kacang banyak dimanfaatkan baik sebagai pangan m
Kacang-kacangan pada umumnya terkenal sebagai sumbor protein ang amat
penting bagi manusia dan hewan.
Di masyarakat Ban kede lebih banyak
ditnanfaatkan sebagai pakan dibanding dengan pcinanta sebagai pangan.
Sebagai pangan, kedelai umumnya dimanf hanya sebagai ingredient,
terutama diambil minyaknya, dijual men minyak kedelai. Pada mulanya,
ampas kedelai yang sudah diekstral minyaknya hanya digunakan untuk
ransum ternak lebih lanjut until diambil proteinnya dan diolah menjadi
protein konsentrat, dan protein i etat. Protein konsentrat yaitu protein
kodelai yang dipisahkan dari ba biji yang lain dengan cara ckstraksi
dan lat dibuat dari pengendapan protein konsentrat dengan pemurnian le
oleh pengaruh budaya dari Timur, masyarakat Barat kemudian mengenal 'soy
sauce' kecap. Tetapi sebagai 'soy sauce ini pun kedelai nya merupakan
ekstrak kedelai yang diolah sccara formentatif dan dikonsumsi sebagai
ingredien. Oleh karenanya penyajian kedolai menjadi tompe adalah unik
dibandingkan dengan berbagai bentuk penyajian sebagai pangan yang lain.
Bahkan terhadap sesama makanan tradisional yang nyak dijumpai dalam
kebudayaan masyarakat Timur pun, tempo terma- unik Keunikan tersebut
ialah karena sebagai tempe kedelai dikonsumil utuh, berbeda dengan tahun
atau susu kedelai misalnya, yang dikonsumsi hanya sebagai ekstrak
protein saja. Dalam tauco, produk fermentasi yang banyak dijumpai di
daerah Cianjur, meski pun kedelai juga dikonsumsi utuh tetapi hanya
sebagai ingredien, sehingga kuantita konsu ayu rendah, tidak dikonsumsi
langsung seperti halnya tempe, Melalui proses penempaan kedelai menjadi
lebih enak dimakan dan ticingkat nilai nutrisinya. Rasa dan aroma
kedelai memang berubah sekali setelah menjadi tempe. Tempe lebih banyak
dapat diterima seba pangan (dikonsumsi) bukan saja oleh orang Indonesia,
tetapi juga dla gsn lain (terutama Asia), bahkan juga oleh masyarakat
berk Tempe yang masih baik (baru) memiliki rasa dan bau tempe yalg ifik.
Bau dan rasa khas tempe ini tidak mudah didiskripsikan tera dapat
dimengerti dan dihayati bagi masyarakat yang telah mengenal dengan baik.
Steinkraus (1983) yang dapat dianggap mewakili selera mendiskripsikan
flavour tempe (bagi masyarakat Barat) s tempe has a clean, mushroom-like
aroma, becoming sop tempe easily absorbi olher ingredients. Nilai tempe
sangat tinggi, jauh lebih besar dibanding dengan nilai oerna kedelai
difermentasi menjadi tempe.
Tempe juga memiliki keunikan lain dalam hal
kandungan vitamin B12-nya. Di samping kandungan vitamin meningkat
dibanding dengan kedelai), amat dijumpai dalam sumber nabati. karenanya
tempe cepat terkenal di kalangan vegetarian dan di Barat temt digunakan
sebagai sumber untuk memenuhi kebutuhannya akan Kaum vegetarian dan
vegan tidak men Vitamin gkonsumsi pangan diketahui bahwa bahan hewani
merupakan sumber vita dibuat dari kedelai melalui tiga tahap. Yaitu: (ij
hidrasi dan biji kedelai dengan direndam beberapa lama (untuk daerah
kira-kira semalam), (i) sterilisasi sebagian (bukan merupakan
sterilisasi mutlak) terhadap biji kedelai, yaitu dengan perebusan atau
usan, dan (iii) fermentasi oleh jamur tempe yang diinokulasikan ra
setelah sterilisasi jamur tempe yang banyak digunakan ialah Rhizo
oligasponus. Belum ada pembakuan tentang proses penempaan ini variasi
tempat pembuatan dapat memberikan variasi kondisi yang Maka, tentu dapat
dimengerti jika kualitas tempe di berbagai pat di Indonesia akan
bervariasi pul Buku ini membahas tentang berbagai cara pembuatan tempe
yang dilaporkan sebagai publikasi, mengungkap tentang mikrobiologi sejak
dari inokulum sampai dengan tempe jadi, menyajikan perubahan biokimiawi
selama proses pembuatannya, dan dikemukakan pula cara serta berbagai
cara pemanfaatan lain atas tempe. Juga dibicara. pintas tentang sejarah
tempe serta diversifikasi penggunaan bahan pada skala laboratorium. Pada
lampiran disajikan nama dan usen tempe di seluruh dunia, untuk
memberikan gambaran, tempe telah merangkak menjadi makanan internasional
yang
// kode iklan
jangan lupa iklannya diklik ya, to "MENGENAL MAKANAN TRADISIONAL TEMPE"
Post a Comment