// kode iklan
*/
Konsumsi
Tempe di dunia Negara-negara di dunia yang sebagian rakyatnya
mengkonsumsi tempe tradisi ialah Indonesia dan sebagian Suriname, yaitu
yang rakyatnya keturunan Jawa. Tradisi mengkonsumsi tempe di
Suriname.Tradisi mengkonsumsi tempe di suriname nampaknya dibawa oleh
buruh kontrahan yang dibawa ke negara tersebut oleh Belanda pada saat
menjajah indonesia maupun Suriname Belanda, yang umumnya orang Jawa. Di
dikonsumsi sebagai nostalgia, oleh orang-orang Beland ans pernah tinggal
lama di Indonesia, atau orang Indonesia yang menetap Belanda.
Konsumsi Tempe Di Negara Tetangga
seperti Malaysia dan Singapura juga sudah mulai dimasuki tempe
sel sehari-hari. di Barat mulai berkembang kelompok-kelompok masyarakat
menyukai dan mengkonsumsi tempe. Di Amerika, tempe makin yak
penggemarnya, dan bahkan sudah dapat dibeli di toko-toko walvim di
Amerika Serikat sebelah Barat dan sebelah Timur. Di Ameri- Serikat tempe
yang paling disukai ialah yang disajikan sebagai tempeaer (1985a)
seperti telah diuraikan dalam sejarahnya, selain di negara-ira seperti
tersebut di atas, tempe juga sudah diproduksi secara omersial di
Australia, Austria, Belgia, Kanada, Inggris, Perancis, Italia, ng
Selandia Baru dan Jerman Barat (Shurtlefi dan Aoyagi 1984), dan net
1982), Konsumsi tempe di Indonesia juga terus mengingkat 65 orang/hari
pada tahun 1978 menjadi 13,3 nning hari di tahun 1980 (Karyadi 1986).
Konsumsi Tempe Di Jawa
Sedangkan khusus Jawa daerah Indonesia yang paling padat penduduknya,
konsumsi mencapai 0-100 gram/orang/hari (Winarno 1985) Di Indonesia,
selama ini tempe dikonsumsi sebagai bahan untuk dia r, disiapkan menjadi
mekanan kecil atau disambal. DiAmerika, tempe dikonsumsi dengan cara
dan selera mereka. Di antara banyak yang menjadi favourite
sekelompok m Amerika. Ada 14 resep favourite Western style, al tempe
sand. wiches, crisp tempe chips, pizza, tortillas, tempe with mushroom
sauce Dan ada 12 resep favourite Indonesian style: bacem, sambal goreng.
sambal goreng kering, kering tempe, menjeng, kotokan, bistik, rendang,
tempe masak tauco, tempe asam manis, tempe bumbu rujak dan opor tempe.
Untuk keperluan masyarakat Barat Shurtleff merancang menu lempe untuk
sepanjang hari, Western style seperti berikut: Dinner Lucnh Breakfast
Tempe with grains Tempe sandwiches, Tempe hors'd'oeuvres or burger Tempe
with eggs in salads Tempe in soups Tempe dressigns Baked or broiled
tempe Tempe with grains Tempe in sauces Dilepang, tempe dijual dalam
bentuk blok, berupa tempe cacah id atau berupa tempe goreng yang diberi
flavour (Watana paling menyukai cara memasak tempe dengan mpai matang
benar (deep frying'). Bahan penyedap/bu digemari hanya garam.
Memasak Tempe
Tempe
dimasak dengan enam ketumbar dan bumbu kari tidak sepopuler goreng
bergara er dengan tempe, meski tidak sepopuler 'meat burger atau m
protein burger dapat diterima dengan baik oleh masyarakat (Fakakura.
Asano dan Murata 1980) Bahan dari makanan kecil ini adalah tempe dan
polato fuakir telah digiling, tepung pati yung telah mengalami
gelatinisasi saran NaCL dan dan disajikan (dijual) dalam digoreng Dengan
mempunyai komungkinan yang lebih luas Dengan ditepungkan lebih disimpan
dan jauh awer serta lebih mudah awet dibanding dengan tempe dibuat
antara lain oleh Hermana (1972)tanpa diterangkan dengan jalan
ukuran 5mm 50mm dikeringkan selama kemudian didihkan selama 5 menit lalu
12 jam pada suhu 70-80°C; selanjutnya digiling dan diayak dengan
ayakan berukurai 60 me h lalu disimpan dalam botol. Sunaryo (1984) Studi
lentang cara pembuatan tepung tempe oleh monyebutkan bahwa cara
pengeringan tempe yang terbaik di bawah. Bila lompe di lausing
(hlanched) lebih dulu sebaiknya dikeringkan pada suhu 45' C selama 12
jam atau pada suhu 65 C selama 7 jam. Sebaliknya bila sempenya tidak
diteri perlakuan blansing, pongeringannya dilakukan selama s pada suhu
45 C atau 4 jam untuk suhu 65 C. Setelah kering alu dipling. Semua oara
pengeringan tersebut akan menghasilkan tepung tempe dengan aktivitas (A,
'water activity) sebesar 0,7.
Dilaporkan bahwa membantu
memperbaiki kenampakan dicoba penggunaannya untuk
berbagai keperluan penyodi an pangan hagi orang-orang yang dalam keadaan
rawan gua, agai bahan campuran untuk membuat jenis makanan dalam lii
lil pomanfaatan tempe. Hermana, Sibarani dan Herlinda a menggunakan
tepung tempe dalam campuran utama idini dan tepung ikan teri yang
rasanya diperkaya dengan Penan guia pasir dan minyak kelapa, sebagai
makanan campuran sumber protelli bagi al alak pra sekolah. Kemudian
Hermana (1983) yang comprehensive tentang penggunaan tepung bora leping
gaplek untuk memperbaiki gizi usia haliti Herm pormah memperkenalkan
berbagai campuran tepung temm dengan tepung beras, tepung ikan, gula
pasir dan minyak kecang campuran tepung tempe, tepung ber dan tepung
gaplek, serta camp iepung lempe dengan topung terigu, minyak kelapa
minyak jagong diin garam dengan bahan pengemuli, untuk memangitulangi
permas kurang kalori pritein dan diare pada anak usia balita. Formil
ngan tempe untuk menanggulangi diare kronik juga telah dilaporkan ich
sumantri dan Sudigbia (1985). Formulanya terbuat dari tepung tempe ng
terigu, gula pasir, minyak jagung, garam NaCL NaHCO
serta bahan
pengemulsi.
Sementara itu Mahmud (1985) membuat formulasi makanan
campuran untuk para ibu yang sedang hamil. Makanan campu ran tersebut
terbuat dari lempe dengan berbagai bahan lain seperti susu telur dan
daging atau dengan dicampur tepung terigu, gula, minyak goreng, garam
dengan bahan pengelmusi. Sedangkan menu campuran ung tompe dengan bahan
lain untuk ibu yang sedang menyusui diformu- Penggunaan tepung tempe
untuk substitusi berbagai bahan dalam -macam makanan telah dicoba oloh
sunaryo (1984). bahwa tepung tempe sampai dengan kadar 30% masih
dapat pengganti daging dalam dendeng atau penggan ti daging ubi dan ayam
dalam pembuatan meat loaf. Dan dalam campuran sampai dengan 50 pun
masih juga diterima untuk pengganti tepung terigu dalam fouil loaf an
pengganti tepung beras dalam rice cracker". Peneliti yang ma juga telah
menggunakan tepung tempe untuk menggantikan remah dalam pembuatan risol
Tempe sebagai Bahan anti-oksidan Pomanfaatan tempe sebagai anti-oksidan
juga telah dipatenkan di serikat, oleh Gyorgy (1973), baik berupa tempe,
minyak tempe k tompe, yang digunakan untuk mengawetkan lemak dan dup
terjadinya autoksidase.
Sedangkan paten oleh Ziliken lelah mengalami
liofilisasi. Senyawa senyawa terse- atriot dan isoflavon, ekstraksinya
dilakukan dengan dalam air, kemudian difraksinasikan sampai padatan
Bahan ini dinyatakan mampu mengawetkan lemak un asal hewani mau pun asal
nabati, seperti minyak minyak biji kapas, minyak zaitun dan minyak kede
sebagai Produk Medis n uba (1985) menyatakan bahw aisoflavon yang
diekstrak antara lain kas antiphlogisytic', antiedemitiv" (anti
pembengka Menurut Mangkuwidjojo (985 men iliki erek
'hypocholesterolemic' (menurut kadar kholesterol darah) Tetapi menurut
Carrol (1981) yang melakukan penelitian lentang hubungan antara jenis
ransum dan kandungan kholesterol darah kelinci menyatakan bahwa
kedelainya sendiri, dalam bentuk protein bila diransumkan kepada
kelinci memang hanya menghasilkan kholesterol paling sedikit,
dibandingkan dengan protein dari berbagai sumber lainnya, baik hewani au
pun nabati.
Protein protein yang diumpankan kopada kelinci percobaan
telah disiapkan berupa bahan dict dengan kadar lemak yang rendah, bebas
kholesterol dan dalam keadaan hampir murni (semi gs Ronsumen Tempe Di
Masa mendatang Di Indonesia tempe dikonsumsi oleh hampir semua lapisan
masyara. kat Tetapi sebagai menu, masakan tempe belum dapat dijumpai
diresto tan, baru di warung kaum menengah ke wabah. Dengan penanganan
yang baik, dan tersedianya pabrik-pabrik tempe yang memadai (bukan
sekedar pengrajin tempe sebagai produsen), bukan mustahil restoran
bersedia mencoba menawarkan menu tempe.
Di masyarakat Barat, mulai
nampak gejala tumbuhnya konsumen tempe, Luwesnya cara konsumsi tempe
memungkinkan pengembangan variasi penyajian menurut kebutuhan (selera
dan waktu) mereka. Sejumlah faktor kiranya di masyarakat barat nanti.
antara lain makin meningkatnya kesadaran masyarakat dan gencarnya
publikiasi akan bahaya kolesterol, bahaya purified food' dan kebutuhan
akan serat kasar. Nilai tempe lempe terhitung paling unggul di tiga hal
tersebut, dibanding cara pemanfaatan lain dari kedelai. Tempe dikonsumsi
hampir tanpa proses penghilangan bagian lain kedelai kecuali kulitnya,
sehingga kaya akan serat kasar Menurut steinkraus (985) tempe makin
mudah dipeoleh di kios-kios health food, bahkan di berbagai supermarket
besar di Amerika, Dilapor kannya pula bahwa tempe-burger hampir
merupakan makanan poko dalam diet para vegetarian dan vegan di Amerika
bagian barat.
// kode iklan
jangan lupa iklannya diklik ya, to "KONSUMSI DAN PEMANFAATAN TEMPE"
Post a Comment