// kode iklan
*/
Riiapuu
Dalam penyimpanannya, apalagi dalam waktu yang cukup lama inokulum
tempe biakan murni Rhizopuz ologii anir dapar mengalami perubahan, yaitu
berkurang atau kehilangan potensi untuk tumbuh lii terkontaminasi oleh
mikroorganisme lain yang tidak dikehendaki dalam proses pembuatan tempe
(ii) jamur tempenya mati secara garis besar, penyimpanan inokulum tempe
dan biakan murni jamur tempe harus dilakukan pada suhu rendah dengan
kelembaban yang rendah pula agar kemungkinan terjadinya pengurangan
potensinya. Sedangkan untuk mencegah terhadap kontaminasi oleh
mikroorganisme yang inokulum tempe dan biakan murni jamur tempe harus
disimpan dalam wadah yang bersih, dan dalam keadaan kedap udara.
Persyaratan tersebut pun tetap berlaku sekali pun penyimpanan dilakukan
dengan cara liofilisasi. Inokulunm spora yang ditumbuhkan pada substrat
nasi mampu mempertahankan potensi tumbuhnya selama 60 minggu bila pada
suhu 25 C dengan kelembaban relatif 0% (Rusmin dan Ko 1974). Sedangkan
serbuk inokulum dari spora yang ditumbuhkan dalam substrat nasi dapat
bertahan selama 4 bulan tanpa penurunan potensi tumbuhnya ketika simpan
dalam kantong plastik yang tertutup k udara pada suhu kannar
(Tanuwidjaja dan Rustasjah 1985) Rusmin (1974) mampu
mempertahankan potensi tumbuh okulum sporanya selama 1 tahun.
Spora dari
Rhizopus oligospo- NRRL 5865 yang ditumbuhkan dalam taoge-sucrose agar
dan kemudian disimpan dengan cara menempelka pada butiran-butiran aya
dan nnya 50%. Penyimpandilakukan secara aseptis dengan larutan sukrosa
pada subu 4 C dengan kelembaban relatif Sedangkan Ellis dan hesseltine
(1983) melaporkan bahwa akan induk Rhizopia ig sports pada medium potato
dextrose agar dapat bertahan tetap liidup selama 6 alau 8 bulan dalam
lad nted um Agar sporulasinya lebat, perlu sesekali dilakukan pengganti
dengan yeast extract-malt extract peptone glucose agar gel Suatu teknik
penyimpanan biakan murni dengan menggunakan telah pula diperkenalkan
oleh Kronenberg (198) dan Medwid (1 itik penyimpanan spora. Kronenberg
(1981) memindahkan miring medium potato dextrose agar yang berimur 7
hari dan ke dalam 1 ml 5% larutan susu bebas lomak yang steril
arsuspensi ini dinokulasikan secara merata pada silica gel grade rup 12
mesh yang biasanya digunakan untuk keperluan desikasi kelembaban),
Silica gel yang telah terinokulasi dengan spora ini laban ca gel yang
digunakan harus tidak mengandung indika kelem- senyawa zat warna) dan
distrilkan pada suhu 180 C selama 90 Sedangkan Medwid (1984a, b) spora
Rhizopus oligos. NRRI 2710 pada silica gel yang telah diaktifkan pada
subu 4 C kelembaban relatif sebesar 30%. Dilaporkan bahwa cara penyimnan
mampu mempertahankan potensi spsora Rhizopus oligosponus sebut selama
tahun tanpa pengurangan yang berarti.
Motoda penyiimpanan pada silica
gel ini sebenarnya awal mulanya telah digunakan li Perkin (1962) untuk
mengawetkan Neurospora cassava, yang menurut annya mampu bertahan selama
12 sampai 72 bulan. Sedangkan umur usar, pada penyimpanan suhu kamar
(22 C-29 C), bertahan selama Dan usar yang disimpan dalam almari es
(refrigerator) dengan dibungkus kantong plastik dan tral erat dapat
berumur lebih dari 12 minggu, bahkan mungkin t mencapai 1 tahun Uutono
1986), peneliti yang sama juga melapor- can bahwa bila usar disimpan
pada suhu kamar (2 -29 selama nggu, perhitungan jumlah bakterinya akan
berkurang tetapi tingkat lari bakteri pembentuk sporanya akan meningkat.
Sedangkan pe- pasan pada suhu 4 C selama 12 bulan almari akan menye-
turunnya populasi bak total maupun bakteri pora. Khamir relatif stabil
pada kedua suhu penyimpanan tersebut. Heberapa Sifat Penting Rhinoyour
oligasponus Berbagai sifat penting Rhizopus oligosporus telah banyak
dipelajari dolam kaitannya dengan kemampuannya untuk mengubah biji
kedelai meujadi tempo. Silat sifat penting tersebut moliputi aktivitas
ensimatiknya, mpuannya menghasilkan antibiotika, biosintesa
vitamin-vitamin B ituhannya akan senyawa sumber karbon dan sumber
nitrogen, perke aban apora, dan penetrisi miselia jamur tempe ke dalam
jaringan biji im proteolitik g dan Hesseltine (1965) melaporkan bahwa
ada 3 strain Rhiroprii yang diketahui mampu menghasilkan 2 macam sistem
ensim proteolitik extraseluler. salah satu dari sistem ensim tersebut H
optimum 3,0 yang dilaporkan lebih kuat daya protcolitiknya dib dengan
sistem ensim satunya, yang memiliki pH optimum memiliki temperatur optimum yang sama, yaitu 50 kedua sistem ensim
tersebut memiliki pH optimum yang berbeda tetapi kedua-duanya sama-sama
stabil pada pH antara 3,0 6,0. Aklivitas maksi mum kedua ensim tersebut
tercapai setelah diinkubasikan selama 72 sampai 96 jam dalam medium
tepung gandum. Namun demikian aktivitas tersebut berbeda-beda pada
strain Rhizopus oligasponus yang satu terha dap yang lainnya. Sementara
itu Wang dan Hesseliine 0970) juga melaporkan bahwa dari ensim
proteolitik murni yang dihasilkan oleh Rhizopus sparus NRRL 3271 dapat
dipisahkan menjadi 5 fraksi. Kesemua fraksi memiliki stabilitas yang
sama terhadap pH dan menunjukkan re is yang sama pula terhadap zat
penghambat. Tetapi 3 fraksi (yaitu enunjukkan perbedaan yang konsisten
(tctap) lcrha- dap 2 fraksi lainnya (yaitu fraksi D dan E) dalam hal pH
optimum tem ur optimum dan kemampuannya menggumpalkan milk, Fraksi A
line B telah berhasil dikristalkan. Laporan Wang, dan Hes- 1974)
menyatakan bahwa hasil perombakan ensim proteolitik Rhiropus lebih besar
bila difermentasikan pada substrat gan kelembaban 50% dibandingkan
dengan fermentasi dalam ubmerged culture Juga dilaporkan bahwa mcdia
gandum atau gandum memberikan hasil lebih besar dibandingkan dengan
media kedelai Rhit wang dkk (1972) menyatakan bahwa ensim p kasar dari
opus oligodporu mampu membebaskan senyawa senyawa inhibitor dari keadaan
terikatnya Senyawa senyawa trypsin inhibitor tersebut bersifat tidak
aktif tetapi tahan terhadap panas dalam keadaan ilan, dan menjadi aktif
tetapi mudah ru ak oleh panas dalam keadaan dari ikatan Protease fraksi
iuengakuinkan kristal trypsin inhibitor juga berk izopua kedelai. Bila
kedelai rebus diformon- oliitosparu. 'trypsin inhibitor dan sekaligus
mengaktifkan secara simulas Dalan penelitiannya dengan Rhiropus NRRL
221
memiliki Hesseltine ay mengamati bahwa kutor tersebut kemampuan yang
tinggi dalam Wang ensim rennin yang berasal dari Sementara itu rain dan
1974) bahwa dari 31 strain yang diul di antaranya berkemampuan media
tenung gandum Rhimpus srain strain jamur tempe lain dari genus Rhiropus,
yaitu
Rhiropus arrinizils dan Rhizopus siolonijer juga
menunjukkan NRRL 2233 saja yang memiliki daya untuk menggumpalkan susu
oni Walog dan Hesseltine 1965, Ellis dkk 1974 Ensim lipase
Karakteristik ensim ekstraseluler yang dihasilkan Rhiaopus oligospo baik
dalam kultur cair mau pun selama fermentasi tempe telah dipela- Miler
(977). Nampaknya, ensim lipase yang dihasil oleh Rhizopus oligosponus
baik selama fermentasi tempe mau kultur cair adalah sama.
Ensim
tersebut diperkirakan memiliki berat moekul lobih dari 100.000 Dalton
dengan pH optimum 7.0 (meskipun n ini memiliki stabilitas pada rentangan
nilai pH yang luas), dan tur optimum 40 C. Pada pemanasan suhu 60 C
selama 10 menit mengakibatkan inaktivasi total pada ensim lipase ini.
Aktivitas muna ensim lipase ini dicapai setelah 36 jam bila kulturnya
diinku dengan goyangan pada suhu 28 C, tetapi dalam proses fermentasi pe
aktivitasnya mencapai puncak pada jam ke 24 43 Easim umila se Ensim
amilase hampir selalu diproduksi oleh jamur benang genus hanya Rhizopus
stolonifer saja yang diketahui tak memproduksi ampuan memproduksi ensim
amilolitik. Produksi ensim amilolitik banyak bila kultur Rhizopus
dibiakkan dalam medium tepung dibandingkan dengan bila dibiakkan dalam
medium tepung beras. buluh persen dari 31 strain Rhizopus oligospornus
yang ditumbuh dalam medium gandum menunjukkan kegiatan amilolitik.
tetapi tak yang ditumbuhkan dalam media gandum mau pun dalam Ellis dkk
1974) ase pada jamur Rhizopus oligosporus telah dilakukan beberapa
penciti. Wang dkk (1980) salnya, melaporkan atraselular mau pun
ekstraseliler pada jamur Rhizo NERI 2710 dan Rhizopus oli gosporur NRRI
3271 yang a medium tepung beras 2" Pada medium ini,aktivitas fitase
intraselular lebih tinggi daripada aktivitas fitase ekstraselular aiths
litase ini tidak dijumpai bila Rhizopus oligoponas tersebut dikun pada
medium sintetik. biakan Ruang Ensim fitase intraselular juga terisolasi
dari miselia oligosponus strain CTuKa sedangkan ensim fitase
ekstraselular torisolasi dari mediumnya. Untuk mengisolasi kedua ensim
fitase tersebut dilakukan purifikasi sebagian dengan fraksinasi
menggunakan aseton, kemudian dilanjutkan dengan filtrasi gel pada
Sephadex G-100 dan DEAE collulose chromatography. Dilaporkan bahwa
aktivitas dengan aktivitas ensim ekstraselular. Kedua ensim tersebut
menunjukkan aktivtas maksimum pada suhu 4,5 dan mengalami penghambatan
sebagian bila kadar substrat nya tinggi. Karena aktivitas maksimumnya
pada suhu 55 diperkirakan bahwa ensim ini bersifat termostabil (Sutardi
dan Buckle 1988).
// kode iklan
jangan lupa iklannya diklik ya, to "Cara Menyimpan Inokulum Tempe dan Blakan Induk"
Post a Comment