// kode iklan
*/
FERMENTASI PANGAN
DARI BAHAN PROTEIN NABATI
han
pangan berprotein nabati yang banyak dipergunakan sebagai formentasi
pangan adalah kedelai atau jenis kacangan lain urang tanah, kara/kara
benguk, dan gandum. Diantara bahan- ante ebut kedelai yang paling banyak
dipergunakan sebagai bahan anan makanan fermentasi di beberapa negara.
Gandum biasa- gumikan sebagai bahan pembantu. Jenis-jenis makanan yang
ce tauco, miso, natto, hammanafto dan sufu, seramentasi Tempe re
merupakan makanan fermentasi yang berasal dari Indonesia karang telab
banyak dikonsumsi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga landa, Canada
dan beberapa daerah di Ameri. tempe mempunyai ciri-ciri warna putih,
tekstur kompak dan flavor ik warna putih disebabkan adanya miselia jamur
yang tumbuh pada n biji kedele. Tekstur tempe kompak juga disebabkan
oleh mise- lia jamur yang menghubungkan antara biji-biji kedele
tersebut. tujadinya adasi komponen-komponen dalam kedelai dapat menye
hablan torbentuknya flavor spesifik setelah fermentasi. jamur yang
melakukan proses fermentasi tempe pertama kali diketa- bagai Rhi opus ae
(Stakel, 1946, Van Veen dan Schaefer 1950 raus et al., 1960),
Selanjutnya diketahui bahwa sebagian proses ireitosi too re dilakukan
oleh Rhizopus oligosporus (Saito, 1963) dan irati diketahui bahwa jamur
tersebut mcrupakan jamur yang ninan dalam fermentasi tempe. Selain jamur
jamur tersebut dalam ne jugu diketahui adanya jamur R. stolonifer
(Ehner) Vuill, R. amlizus R Jori toniensif Nakazawa, dan R
achlamydosporus Takeda.
Silat R oligopsorius tempe yang spesifik yaitu
sporangiophornya tidak bereabang, mempunyai rhizopus pada bagian yang
berlawa. bercabung (Hesseltine, 1985) sifat dan persyaratan pertumbuhan R
oligos ponis Saito herdasarkan penelitian Soronson dan H adalah Tidak
dapat menggunakan sumber karbon dari karbohidrat kedelai seperti
stakhiosa, rafinosa, dan sukrosa tetapi dapat mengunakan sumber C dari
glukosa, galaktosa, dan malosa Beberapa minyak nabati juga dapat
dipergunakan sebagai sumber Mempunyai aktifitas enzim lipase yang
tinggi, sehingga dapat mendegradasi lemak dalam biji menjadi asam-asam
lemak dan diduga asam asam lemak tersebut dipergunakan sebagai sumber
energi untuk pertumbuhan.
amonium dan Sebagai sumber nitrogen
dipergunakan garam garam asam-asam amino seperti prolin, glisin, asam
aspartat dan leusin Jenis asam-asam amino yang lain kurang baik untuk
pertumbuhan dan diketahui pula bahwa triptohan tidak dapat dipergunakan
sebagai sumber nitrogen. proteolitik yang tinggi, sehingga dapat mende.
aktifitas gradasi komponen-komponen dalam biji. Aktifitas proteolitik R
pH gosporur dapat dibedakan atas dua jenis yaitu yang mempunyai
optimum 3,0 dan 5,5; dengan suhu optimumnya pada 50 55 Cang dan
Hesseltine, 1965) e. R. ol gosponus tidak mempunyai aktifitas pektinase,
sedang aktifitas amilase sangat rendah (Hesseltine et al., 1963) Dapat
mensintesa komponen antioksidan 6,7,4 trihidroksi isoflavon (Gyorgy,
196i, Gyorgy ct. al, 19e4 dan 1974, Ikebata, et al, 1968). Dapat
menghasilkan aroma dan flavor spesifik tempe. lampu tumbuh pada setelia
atau bahan berpati lain tanpa menghasilkan asam-asam organik yang dapat
merubah flavor. Dapat menghasilkan komponen antibakteria. pertumbuhan,
sporulasi dan pembentukan afla n oleh Aspergillus flavus dan A.
parasiticus.
menghambat pembentukan toksin oleh Pseudomonas coco
pembuatan tempe bongkrek. buatan tempe dapat dilakukan dengan beberapa
cara baik secara industri cara-cara rumah yang telah dasarnya cara
pembuatan tahapan dan pembersihan biji hidrasi atau fermentasi asam,
penghilang pendinginan untuk mengurangi air pada inokulasi dengan jamur
tempe, pengemasan, inkubasi atau uhan hasil. Prinsip proses fermentasi
rmentani yaitu fermentasi awal yang dilakukan oleh baktei an, terutama
bakteri asam laktat unutuk kan pH dalam biji, sehingga sesuai dengan pH
pertumbuhan jamur. Proses dilakukan dengan cara perendaman biji ke dalam
sehingga terjadi proses fermentasi secara alami. Proses fermentasi
tempe yang utama dilakukan oleh Rhizopus oligosporus, sehingga sifat
proses fermentasi ditentukan oleh kondisi pertumbuhan dan sifat-sifat
amiar tersebut.
Tahapan beberapa cara pembuat tempe dapat dilihat pada
tabel dan diagram alir berikut. Tahapan beberapa cara pembuatan tempe di
Endonesia. Cara pembuatan tempe di
Malaysia seperti terlihat padaTahapan prosos fermentasi tempe penghilangan
kulit. Penghilangan kotoran, sortasi dan Biji kedelai harus bersih,
bebas dari campuran b biji kedolai h bijian lain, idak rusak dan
bentuknya seragam. Kulit k untuk memudahkan pertumbuhan jamur.
Penghilangan biji dapat dilakukan kering atau basah. Cara kering icbih
efisien yaitu dengan dikeringkan terlebih dahulu pada suhu 104 C selama
menit atau dengan pengeringan sinar matahari selama 1 2 jam. Selanjutnya
penghilangan kulti dilakukan dengan alat "Burr mill Biji kedelai tanpa
kulit dalam keadaan kering dapat disimpan lama. mengala- Penghilangan
biji secara basah dapat dilakukan setelah biji mi hidrasi yaitu setelah
perebusan atau perendaman. Biji yang telah mengalami hidrasi lebih mudah
dipisahkan dari bagian kulitnya, tetapi dengan cara basah tidak dapat
disimpan lama.
// kode iklan
jangan lupa iklannya diklik ya, to "FERMENTASI PANGAN DARI BAHAN PROTEIN NABATI"
Post a Comment