8/30/2016T8/30/2016

Sifat-sifat Konflik, Gejala Konflik, dan Proses Terjadinya Konflik Materi Sosiologi

// kode iklan */
// kode iklan
Sifat-sifat Konflik

Setelah Anda mengetahui penyebab konflik, sekarang kita bahas sifat-sifatnya. Berikut sifat-sifat konflik.

a. Konflik laten. Konflik dimulai ketika kondisi pencetus konflik ada.

b. Konflik yang dikenal. Orang atau kelompok mulai mengetahui bahwa konflik benar-benar ada.

c. Konflik yang dirasakan. Setiap orang dari anggota kelompok sudah merasakan perasaan yang kurang enak dalam kelompok.

d. Konflik manifes. Semua pihak yang terlibat dalam konflik menyadari untung dan ruginya adanya konflik.

e. Konflik lanjutan. Setelah penyelesaian konflik dilakukan, maka biasanya masih terjadi

bekas-bekas adanya konflik.

Gejala Konflik

Faktor penyebab konflik akan memengaruhi perbedaan gejala konflik yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat memiliki perspektif atau pandangan yang berbeda tentang hidup dan masalahnya. Setiap individu mempunyai sejarah dan karakter yang unik, dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan, dilahirkan dalam suatu cara hidup yang berbeda, memiliki nilai-nilai yang memandu perilaku dan pikiran, serta diciptakan dengan banyak perbedaan lainnya. Berikut gejala-gejala timbulnya konflik.

a. Adanya komunikasi yang lemah.

b. Adanya permusuhan atau iri hati antarkelompok.

c. Adanya friksi antarpribadi.

Baca juga:
  1. Definisi Konflik Sosial Menurut Para Ahli Sosiologi
  2. Materi Sosiologi Karakteristik Konflik Sosial - New !!
  3. Materi Sosiologi Penyebab Konflik - New !!
d. Eskalasi arbitrase.

e. Moral yang rendah.

f. Perbedaan keyakinan yang ekstrem.

Proses Terjadinya Konflik

Bagaimana suatu konflik dapat terjadi? Konflik terjadi melalui sebuah proses, tidak terjadi secara tiba-tiba. Berikut pendapat Robbins tentang lima tahap terjadinya konflik

a. Oposisi atau Ketidakcocokan Potensial

Oposisi atau ketidakcocokan potensial adalah adanya kondisi yang menciptakan kesempatan untuk munculnya konflik. Kondisi tersebut dapat muncul karena komunikasi struktur, dan variabel pribadi. Komunikasi yang buruk dapat menghalangi kolaborasi dan merangsang kesalahan pemahaman. Struktur meliputi: ukuran, derajat spesialisasi dalam tugas yang diberikan kepada anggota kelompok, kejelasan yurisdiksi, kecocokan anggota tujuan, gaya kepemimpinan, sistem imbalan, serta derajat ketergantungan antara kelompok dan kelompok. Variabel pribadi dapat mengawali sebuah konflik. Hal itu bisa sangat sepele, seperti tidak menyukai suaranya, pakaiannya, dan kacamatanya

b. Kognisi dan Personalisasi

Kognisi dan personalisasi adalah persepsi dari salah satu pihak atau masing-masing pihak terhadap konflik yang sedang dihadapi. Persepsi akan berlanjut pada tingkat terasakan yaitu pelibatan emosional dalam suatu konflik. Pelibatan inilah yang akan menciptakan kecemasan, ketegangan, frustrasi, dan permusuhan Maksud adalah keputusan untuk bertindak dalam suatu cara tertentu dari pihak-pihak yang berkonflik. Hal ini akan terwujud dalam perilaku


d. Perilaku

Perilaku mencakup pernyataan, tindakan, dan reaksi yang dibuat untuk menghancurkan pihak lain, serangan fisik yang agresif, ancaman dan ultimatum, seranganverbalyang tegas, pertanyaan atau tantangan terang-terangan terhadap pihak lain, dan ketidaksepakatan atau salah paham kecil

e. HasIL

Hasil adalah jalinan aksi reaksi antara pihak-pihak yang berkonflik dan menghasilkan konsekuensi. Hasil bisa fungsional dalam arti konflik menghasilkan suatu perbaikan kinerja kelompok, atau disfungsional dalam arti merintangi kinerja kelompok oleh pihak pihak yang berkonflik.


// kode iklan

jangan lupa iklannya diklik ya, to "Sifat-sifat Konflik, Gejala Konflik, dan Proses Terjadinya Konflik Materi Sosiologi"

Post a Comment