8/29/2016T8/29/2016

Materi Sosiologi Penyebab Konflik

// kode iklan */
// kode iklan
Sebab-sebab Konflik

Materi Sosiologi Penyebab Konflik- Konflik merupakan sebuah proses interaksi sosial yang bersifat disosiatif aRibat adanya sejumlah perbedaan yang melatarbelakangi kehidupan bersama dalam masyarakat. Apabila perbedaan-perbedaan itu tidak dinetralisasi oleh masing-masing individu atau kelompok masyarakatnya, maka akan timbul situasi konflik yang mengganggu stabilitas kehidupan bersama tersebut.

Berikut beberapa faktor penyebab konflik yang terjadi di masyarakat

a. Perbedaan Antarindividu

Perbedaan antarindividu merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, pendapat, atau ide yang berkaitan dengan harga diri, kebanggaan, dan identitas seseorang Misalnya, dalam sebuah ruangan kantor ada karyawan yang terbiasa bekerja sambil mendengarkan musik dengan suara yang keras, tetapi karyawan lain lebih menyukai bekerja dengan suasana yang tenang, sehingga kebisingan merupakan hal yang mengganggu konsentrasi dalam bekerja. Perbedaan perasaan dan kebiasaan tersebut menimbulkan rasa benci dan amarah sebagai awal timbulnya suatu konflik

b. Perbedaan Kepentingan

Setiap individu ataupun kelompok sering memiliki kepentingan yang berbeda dengan individu atau kelompok lainnya. Semua itu bergantung dari kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Perbedaan kepentingan ini menyangkut kepentingan ekonomi, politik, sosial, dan budaya Misalnya, seorang pengusaha menghendaki adanya penghematan dalam biaya suatu produksi sehingga dengan terpaksa harus melakukan rasionalisasi pegawai. Namun, para pegawai yang terkena rasionalisasi merasa hak-haknya diabaikan sehingga perbedaan kepentingan tersebut menimbulkan suatu konflik

c. Perbedaan Agama

Agama sebenarnya bukan merupakan pencetus utama terjadinya suatu konflik sosial. Hal ini disebabkan karena masing-masing umat tidak pernah mempertentangkan akidah dan keyakinan agama masing-masing. Yang sering terjadi, konflik agama merupakan muara atau dampak negatif dari konflik yang terjadi sebelumnya. Misalnya, konflik Poso dan Ambon. Semula konflik ini berawal dari konflik etnis akibat primordialisme, etnosentrisme dan kesenjangan sosial, akhirnya merembes kepada sentimen keagamaan. Sentimen keagamaan memang sangat rentan terhadap isu-isu yang berbau sara.

d. Perbedaan Kebudayaan

Kepribadian seseorang dibentuk dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Tidak semua masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang sama. Apa yang dianggap baik oleh suatu masyarakat belum tentu sama dengan apa yang dianggap baik oleh masyarakat lain. Misalnya, seseorang yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga dan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional bertemu dengan seseorang yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga dan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai modern, maka akan terdapat perbedaan-perbedaan nilai yang dianut oleh kedua belah pihak sehingga dapat menimbulkan konflik.

e. Perbedaan Etnis

Setiap etnis tertentu memiliki kepribadian yang melatarbelakangi kebudayaannya. Setiap kebudayaan memiliki sistem nilai dan norma sosial yang mungkin berbeda dengan kebudayaan lainnya. Dalam masyarakat yang multikultural, sering terjadi pergesekan sistem nilai dan norma sosial antara etnis yang satu dan etnis yang lainnya. Ditambah dengan fenomena primordialisme dan etnosentrisme yang tumbuh pada masing-masing etnis, maka akan tumbuh pertentangan-pertentangan yang memicu terjadinya konflik sosial. Contohnya, dalam merekrut pegawai masing-masing pemerintah daerah akan memprioritaskan etnisnya sendiri, padahal di daerah tersebut terdapat etnis lain

Baca juga:
  1. Definisi Konflik Sosial Menurut Para Ahli Sosiologi

f. Perbedaan Ras

Walaupun ras tidak ada kaitannya dengan etnis, agama, ataupun ideologi kenegaraan akan tetapi dalam kasus-kasus tertentu sering terjadi konflik rasial. Konflik rasial didasari oleh paham rasialisme atau diskriminasi ras. Di Indonesia konflik ras terjadi akibat adanya kecemburuan sosial terhadap ras tertentu yang minoritas, tetapi memiliki akses ekonomi yang besar dan kuat.

g. Perubahan Sosial Budaya yang Terlalu Cepat

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang kalah cepat seperti yang sedang terjadi pada era globalisasi sekarang ini, mengakibatkan terjadinya perubahan sosial budaya yang juga terlalu cepat. Perubahan antara lain terlihat pada fenomena-fenomena berikut.

1) Cultural lag, yaitu ketertinggalan sistem nilai dan norma sosial, Tidak mampu mengikuti perkembangan iptek, terutama di bidang materi

2) Cultural shock atau keguncangan budaya, terutama terjadi di kalangan generasi muda.

3) Westernisasi budaya atau budaya kebarat-baratan, terutama terjadi di kalangangenerasi muda.

4) Cultural lost, yaitu hilangnya beberapa unsur sosial budaya tradisional, seperti kegotongroyongan, kesetiakawanan sosial, hilangnya beberapa unsur teknologi tradisional yang masih layak pakai, dan lain-lain.

5) Konsumerisme, yaitu pemakaian barang-barang konsumsi terutama barang-barang mewah secara berlebihan

Fenomena-fenomena tersebut tidak hanya terjadi di lingkungan masyarakat kota, tetapi juga sering terjadi pada masyarakat desa. Akibatnya, sering terjadi konflik sosial terutama generasi muda dan generasi tua.

Selain sebab-sebab konflik tersebut, berikut beberapa pendapat para ahli mengenai faktor penyebab konflik sosial.

a.Ibnu Khaldun

Menurut Ibnu Khaldun, dinamika konflik dalam sejarah manusia sesungguhnya ditentukan oleh keberadaan kelompok sosial, berbasis pada identitas, golongan, etnis, maupun tribal Kelompok sosial pada struktur sosial mana pun memberi kontribusi terhadap berbagai konflik. Hal tersebut dipengaruhi oleh sifat asal dan nafsu manusia yang mirip dengan hewan. Nafsu inilah yang mampu mendorong berbagai kelompok sosial menciptakan beragam gerakan untuk memenangi (to win) dan menguasai (to rule

Untuk Anda Yang Ingin Mencari Materi Lainnya Silahkan klik Disini

b. George Simmel

George Simmel berpendapat b secara alamiah,konflik terjadi karena individu individu dalam masyarakat sangat bersemangat untuk berkonflik. Apabila tidak ada isu-isu yang penting, mereka
akan konflik karena isu-isu yang sepele

c. Max Weber

Max Weber berpendapat bahwa penyebab konflik sosial adalah stratifikasi sosial. Untu yang lebih tinggi dalam pelapisan sosial, tak jarang individu harus memperoleh posisi berkonflik dengan individu atau kelompok lain yang juga menginginkan posisi tersebut.

d. Ralf Dahrendorf

Ralf Dahrendorf mengemukakan bahwa konflik disebabkan oleh adanya otoritas atau yang memiliki kekuasaan dan pihak-pihak yang dikuasai pasti kekuasaan. Pihak-pihak kepentingan yang saling bertentangan. Kepentingan kelas berkuasa antara memiliki  posisinya, sedangkan kepentingan kelas yang dikuasai adalah lain mempertahankan menentang kelas berkuasa merebut kekuasaan

e. Karl Marx

Karl Marx mengemukakan bahwa konflik merupakan bentuk perjuangan revolusioner kelas proletariat atau buruh untuk mencapai perubahan sosial yang diharapkan, yakni tercipta masyarakat tanpa kelas (classless society. Konflik terjadi karena kaum buruh tidak tahan lagi terus-menerus dieksploitasi oleh kaum borjuis atau pemilik alat-alat produksi. Para buruh akhirnya tak bisa bersabar lagi membiarkan dirinya dieksploitasi dengan jam kerja yang panjang dan upah murah, hingga akhirnya melakukan perlawanan Marx meramalkan, perjuangan revolusioner tadi akan dimenangkan oleh buruh yang lantas mengakhiri dominasi kaum borjuis

f. Charles Watkins

Menurut Charles Watkins, konflik akan terjadi apabila terdapat dua hal berikut

1) Sekurang-kurangnya ada dua pihak yang secara potensial dan praktisoperasional
dapat saling menghambat. Secara potensial artinya mereka memiliki kemampuan untuk menghambat. Secara praktis/operasional maksudnya kemampuan tadi  bisa diwujudkan dan ada dalam keadaan yang memungkinkan perwujudannya secara mudah. Bila kedua belah pihak tidak dapat menghambat satu sama lain atau tidak melihat pihak lain sebagai hambatan, maka konflik tidak akan terjadi

2) Konflik dapat terjadi bila ada sesuatu sasaran yang sama-sama ingin dicapai oleh kedua belah pihak, tetapi hanya salah satu pihak yang memungkinkan mencapainya.

Terima kasih telah membaca Sebab-sebab Konflik

// kode iklan

jangan lupa iklannya diklik ya, to "Materi Sosiologi Penyebab Konflik"

Post a Comment