8/25/2016T8/25/2016

Fakta Versus Hoax

// kode iklan */
// kode iklan


Mountain View - Sudah lama Nibiru dituduh jadi biang keladi terjadinya kiamat. Konon, objek yang disebut juga sebagai 'Planet X' itu akan menabruk Bumi.  Akibatnya, ia akan menghentikan rotasi, membalik kutub utara ke selatan, mengganggu inti planet ini, membuat kerak Bumi guncang, dan akhirnya menyudahi peradaban umat manusia.  Baca Juga      Isu 'Kiamat' 29 Juli dan 10 Ramalan Akhir Zaman yang Gagal Total     Fakta di Balik Kelompok Pencetus Isu 'Kiamat 29 Juli 2016'     Kontroversi Planet 9 'Penyebab Kiamat', antara Ada dan Tiada  Seperti dikutip dari Metro, penulis Zecharia Sitchin kali pertama menulis Nibiru dalam bukunya 'The 12th Planet' yang rilis pada 1976 lalu. Konon, planet itu dihuni alien cerdas, Annunaki yang kata dia, menciptakan ras manusia. 

 Dan, adalah Nancy Lieder yang mencetuskan Nibiru sebagai pemicu malapetaka pada tahun 1995. Ia mengaku tahu keberadaan planet yang besarnya 4 kali Bumi itu dari makhluk ekstraterestrial di sistem Zeta Reticuli.  Ramalan pertamanya bahwa 'akhir dunia' pada 2003 gagal total, kemudian dimundurkan pada 2010, lagi-lagi keliru.

Di tengah maraknya isu kiamat Suku Maya Nibiru kembali tenar. Namun ketika tak ada apapun yang terjadi pada 21 Desember 2012, ia kembali terlupakan.  Belakangan, isu terjadinya kiamat yang dipicu Nibiru kembali mengemuka  setelah desas-desus 'kiamat' 29 Juli palsu belaka. Kali ini para pencetus teori konspirasi mengaitkan Planet X tersebut  yang konon makin mendekati Bumi dengan fenomena "blood-moon" atau bulan merah darah yang terjadi pada 2016 ini.  Sebuah saluran situs berbagi video mengklaim, penampakan Nibiru yang berada di samping blood moon telah tertangkap kamera untuk pertama kalinya di Pennsylvania, Amerika Serikat.  Rekaman itu mengklaim, Nibiru lah yang sesungguhnya menyebabkan Bulan berubah warna menjadi merah  yang membuat fenomena blood moon, yang sejatinya jarang, berulang beberapa kali tahun 2016 ini.


Liputan6.com,
// kode iklan

jangan lupa iklannya diklik ya, to "Fakta Versus Hoax"

Post a Comment