// kode iklan
*/
Mengenai ini ada 3 macam model yakni
1. Model Psikoanalisa
Pada
model ini pengaruh orang tua terhadap kehidupan psikis anak pada
tahun-tahun pertama setelah kelahiran sangat besar dan sangat menentukan
terhadap perkembangan anak selanjutnya di kemudian hari. Model ini
memang mempunyai orientasi patologis. Secara khusus kehidupan emosi pada
tahun-tahun pertama kehidupan anak penting sekali dan orang tua atau
orang dewasa mempunyai peranan yang besar sekali.
2. Model belajar
Pada
model ini perkembangan diterangkan dengan teori be- lajar, misalnya
kondisioning, kemampuan pada anak aspek yang diperlihatkan seorang ayah
adalah hasil setelah mempelajari sesuatu. Tanglah laku adalah produk
belajar, Model sosialisasi Pada model ini perkembangan dilihat sebagai
hasil proses oleh Peranan menjadi penting sebagaimana dikemukakan
Bandura dan Walters (1963). Proses sosialisasi terjadi baik langsung
maupun tidak langsung pada anak-anak dalam interaksinya dengan
lingkungan sial, orang dewasa bisa menjadi obyek atau model bagi anak
anak untuk ditiru sebagian atau seluruh kepribadiannya. Anak, dengan
fungsi disertai dengan fungsi lonatif, menerima, mengenal dan menirunya
untuk diperlihatkan sebagai bagian kepribadiannya. Model dalam
perkembangan dikemukan pula oleh Hayne W. Reese dan illir F Overton
(1973) Model-mekanistik Model ini meninjau manusia sebagai sesuatu yang
reaktif. pasif.
Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia
lebih ditentukan oleh lingkungan. Lingkungan hidup manusia adalah
lingkungan yang ada di sekelilingnya dan yang mempunyai arti untuk
kepentingan hidupnya. Karena manusia reaktif pasif, maka tingkah laku
manusia dapat dilihat dengan teori S-R (Stimu lus-Response atau Rangsang
Jawaban). Tingkah laku meru pakan rangkaian R-J dan tingkah laku yang
akan terlibat bila ada stimulus (rangsangan Kalau kita bisa mengetahui
rangkai coral hubungannya, maka kita bisa hui tingkah laku apa yang akan
diperlihatkan. Dengan kata lain tingkah lakunya dapat diamalkan
bilamana kita mengetahui range R-J Model-mekanistik ini mempunyai sifat
elementaristik, tempat fungsi psikis seperti belajar, berpikir,
persepsi, dak, dan fungsi-fungsi lain dapat dipelajari secara
elementaristik.
Dengan mempelajari ini dapat diketahui tujuan
suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku pada umumnya. Pendekatan
elemen- taristik berusaha menguraikan dasar-dasar sesuatu fungsi psikis.
Pendekatan dengan model mekanistik adalah seperti apa yang diistilahkan
oleh Mussen dkk dent-consequence", tempat dalam melakukan penilaian
sudah bisa diduga atau diambil karena ada prinsip anteced ini Yaitu
prinsip yang menunjukkan adanya sesuatu gejala tertentu atau faktor
penentu dalam tingkah laku yang menimbulkan sesuatu jawaban atau reaksi
yang dapat diduga lebih dahulu. Misalnya yang dilakukan secara pada
sesuatu yang berhubungan dengan perubahan struktural tingkah laku, akan
memberikan suatu hipotesa mengenai apa yang akan terjadi, mengenai
perubahan-perubahan tingkah laku apa yang akan diperlihatkan.
II. Model organismik
Dasar
model orga ini adalah pandangan bahwa nismik manusia adalah suatu
"keseluruhan" (gestalt) yang lebih daripada hanya penjumlahan dari
bagian-bagiannya. Pandangan organis ini juga disebut sebagai pandangan
holistik. Berbeda dengan pandangan pada model mekanistik, pandangan pada
model organismik manusia adalah aktif. Manusia menjadi sesuatu karena
hasil apa yang dilakukannya sendiri, karena hasil mempelajari. Jadi di
sini jelas ada faktor organisme itu sendiri. Dalam mempengaruhi
perkembangan seseorang. maka harus diperhatikan segi pribadi dengan
segala macam kondisi khususnya yang ada atau yang dimiliki. Sehubungan
dengan ini, juga dalam rangka melakukan psikoterapi, perlu diperhatikan
ke-pribadinyai hal ini elas sangat berbeda dengan pendekatan
behavioristik, yang tidak atau kurang memperhatikan segi segpribadi yang
dimiliki, melainkan langsung mengusahakan agar terjadi perubahan pada
sesuatu tingkah laku yang terlihat dan yang tidak dikehendaki.
3. Faktor keturunan dan lingkungan
Pertanyaan-pertanyaan
yang berhubungan dengan masalah keturunan dan lingkungan ini sering
timbul baik pada orang tua maupun siapa saja yang berhubungan dan
memperhatikan kehidupan anak. Bahwa faktor keturunan yang berpengaruh
ter hadap sesuatu tingkah laku, mudah diterima oleh siabsaja. Demikian
pula adanya pengaruh dari lingkungan hidu hadap sesuatu tingka tidak
menimbulkan an yang berarti. Tetapi kalau sampai pada pertanyaan, faktor
mana yang lebih penting, maka sulit dijawab, Kenyataannya me- mang ada
masa-masa dalam perkembangan anak yang memperli faktor dunia dalam
memang ada yang moderat, tetapi ada pula yang ckarrim, hal ini tampak
serai pada pandangan-paodangat para fasuf zamas Juga para psikolog
banyak mengemukakan pendapat pes- Gora dan Thompson (194) mengemukakan
tingnya proses kematangan yang tentu berhubungan terhadap perkembangan
ber carswa. (1940) menghubungkas struktur tertentu dengan tak yang
khusus, dengan segi kepribadian yang khnaus pula (Kobler, hoffla dkk
dalam mempelajari porsepsi mengemukakan menentuk dalam Saana pendapat
yang cukup menghebohkan dikemulakan oleh Arthur R Jenses (1969) mengenai
LQ.
seseorang. Beryang diperoleh dari penelitian-penelitian adanya
perbedaan pada beberapa kelompok keturunan menurut Jemen disebabkan oleh
perbedaan 'senc yang ada Terlepas dari kritik-kritik yang dilontarkan
terhadap Pendapat Jensen ini, para ahli mengakui adanya pengaruh ini,
tidak se-ekstrim Jemen. Bahwa faktor keturunan (gene) yang terdapat pada
kro- jala pada ketubuhan memang bisa dilihat. Maalnya gejala.yang
timbul dengan proses-proses yang terjadi sesua dengan ilmu Keturunan
(Genetika) seperti bentuk mata, biyang tebal, warna kulit, dll.
Timbulnya ldusus karena faktor-faktor keturunan yang berkelainan golong
Down's Syndrome (mongol). Karena keadaanaya yang terbatas, yang tidak
bisa diatasi dengan pengaruh dari luar,bagaimana-Kenyataan yang sering
menimbulkan apa yang gan pesimisme dalam dunia pendidikan karena
kesulitan tshkan tidak mungkin melaksanakan tehnik-tehnik mendalami anak
yang tertuna rungu atau tuna netra inteleknya. Pada umumnya sulit
menyamai anak normal. Ini karena cacat indra ini memperkembangkan
seperti halnya anak lain, ihususnya pada penderita gangguan (tuna
rungu). Pada contoh ini jelas faktor dunia dan berbeda dengan anak lan
yang tidak mengalami gang-dari zaman Locke peranan nya timbul suatu
gerakan yang terarah. Dirangsang oleh ahri yang ekstrim JB. Watson
(1878. banyak ahli Proses dan teori belajar bermunculan. Penyelidik-an
dengan Gesell dan Thompson, Gagne (1968) mengemu kakan bahwa
perkembangan dan kemampuan verbal pada anak adalah hasil mempelajari
sesuatu yang diperoleh dari luar. Ditemukannya anak-anak yang hidup
terpencil tengah hutan yang tidak memperoleh rangsangan yangter karena
tidak hidup di tengah masyarakar; maka anak-anak sebut tidak bisa
memperlihatkan tingkah laku yang wajar sesuai dengan hakekatnya sebagai
anak manusia. Jelas karena tidak adanya rangsangan dari luar, maka
timbullah keterbatasan dan hambatan dari tingkah lakunya. Perbedaan
sikap ada kelompok sosial yang satu dengan kelompok sosial yang
menunjukkan pengaruh tertentu dari norma-norma dalam lingkungan hidupnya
yang mempengaruhi terbentuknya yang Pendidikan dan pengasuhan merupakan
usaha yang diarahkan untuk mengubah tingkah laku, sesuai dengan
keinginan si pendidik atau si pengasuh. Dalam lapangan Psikologi Klinis,
psikoterapi selalu diarahkan untuk mempengaruhi tingkah laku, atau
ciri-ciri badian, agar bisa memperlihatlan tingkah laku sesuai dengan
keinginan sipemberi psikoterapi. Dalam hubungan semua manusia, tanpa
dilihat umur nya, secara teoritis dapat diubah, sekalipun dengan tang
khusus, disesuaikan dengan keadaan orang yang ingin diubah dan kemampuan
diri terapis.
Kejadian atau tertentu bisa mengubah kehidupan seseorang
dan mengubah pula ciri-ciri atau keseluruhan kepribadian seseorang yang
mengalami kecelakaan yang berat, misalnya yang menyebab kan mengalami
amputasi, atau kehilangan salah satu panca indranya mengakibatkan
tingkah lalau yang drastik, Apalagi bilamana kecelakaannya mengenai
bayang berhubungan dengan fungsi sesuatu syaraf pumping ini ada ini
biasa dikenal dengan trauma fisik trauma-psikis yang juga bisa datang
dari l Seorang yang karena sesuatu pelanggaran yang tiba-tiba tahuan,
dikeluarkan dari pekerjaan atau dipecat dari jabatan hal ini
mengakibatkan pula perubahan tingkah laku den reaksi reaksi dari
ciri-ciri kepribadiannya, misalnya ia menjadi pemurung, pemarah, menarik
diri dari lingkungan sosial, Hal-hal tersebut di atas ini menunjukkan
adanya fak tor-faktor lingkungan yang bisa mempengaruhi sebagian,
bahlain keseluruhan kepribadian. Dari sudut pendidikan faktor lingkungan
hal ini penting, sesuai dengan peranan seorangnpendidik yang mau
menanamkan pengertian baru terhadap anak. Sikap ini dikenal dengan
istilah optimisme dalam dunia pendidikan, ss. W. Bijou dan D. M. Baer,
mengkategorikan asal usul rangsang-rangsang yang sampai pada anak dan
mempengaruhi perkembangannya, yakni
l. Fisik: meliputi
keadaan-keadaan alam yang bebas seperti pegunungan dan pepohonan, serta
benda buatan manusia seperti: meja, kursi, rumah, jalanan, bangunan,
kapal-ter- bang.
J. Kimiawi Gas dan larutan yang
mempengaruhi jarak tetentu seperti bau panggang ayam, parfum, asap dan
yang langsung mengena pada permukaan tubuh seperti sabun, obat-obatan
anti septik, asam belerang. organismil struktur biologis dan
fungsi-fungsi kefaalan pada organisme seperti rangsangan dari
alat-alatpernapasan, pencernaan, kardiovaskuler, kelenjar persyan dan
sistim otot-otot, mpilan, perbuatan dan interaksi antar orang ibu, ayah,
saudara, guru, teman, karyawan, polisi dan dirinya sendiri.
3 Kelompok yang digolongkan kelompok interaksionis
Penalbahasan
mengenai seberapa jauh pentingnya peranan faketurunan seberapa jauh
peranan faktor lingkungan di anggap oleh sekelompok ahli Hebb (1949),
man (1953) Schmeiria (1956, sebagai sesuatu tidak penting lagi untuk
dilakukan, Pertanyaan seperti "yang mana yang lebih penting" akan selalu
sampai pada jalan toun". Suatu masalah klasik dikemukakan oleh Anne
Anastasi, yang Association pernah menjabat Presiden pertentanganndi
Majalah Psychological Reeier (1958) mengenai bantara kedua faktor di
atas. memberikan ja- Bukan pertanyaan "yang mana" yang bisa plan keluar
untuk mengatasi Peini, melainkan banyak akan memberi kepuasan dihadap
semua pihak. Akan tetapi pertanyaan seperti hanya anggapn masih belum
memuaskan (R. Lerner, 1970), karena penjumlahan yang satu kepada yang
lain dan tetap menimbulkan pertanyaan lain mengenai peranan kedua faktor
yang dipertentangkan. Di pihak lain pertanyaan lain yang dicoba dijawab
oleh Anastasi yakni mana" hubungan antara kedua faktor itu dianggap
memberi jalan keluar yang baik dan memuas semua Pertanyaan "bagaimana"
ini menunjukkan adanya interaksiling mempengaruhi yang meliputi
dasar-dasar
l) Bahwa faktor konstitusi (nature) dan faktor lingkungan ke- duanya menjadi sumber timbulnya setiap perkembangan. Bahwa keduanya tidak bisa berfungsi secara terpisah tetapi saling
berhubungan.nbungan dapat sebagai bentuk yang majemul artinya suatu
hubungan yang terjadi mempengarului hubungan-hubungan lain yang akan
terjadi. Dalam keterangannya lebih lanjut Anastasi mengemukakan bahwa
pengaruh keturunan tingkah laku selalu secara tidak langsung. Tidak ada
satupun di antara fungsi-fungsi anak, yang secara langsung diturunkan
oleh orang tua terhadap rangsang keturunan perantara atau yang terdapat
dalam lingkungan. Meskipun dalam kenyataannya ada semacam tingkatan,
yang lebih dan yang kurang. mul n keterangan keterangan ini dapat
dikemukakan beberapa Pengaruh latar belakang keturunan yang sama
menghasilkan tingkah laku yang berbeda pada kondisi kondisi lingkungan
yang berbeda pula asuh Contoh yang jelas pada anak-anak kembar identik
yang di-secara terpisah ternyata memperlihatkan perbedaan-perbedaan
tingkah laku meskipun perbedaan ini tidak besar,
2.
Pengaruh latar belakang keturunan yang berbeda-beda dan lingkungan hidup
yang pula dapat menghasilkan a perkembangan yang sama. Contoh mengenai
hal ini adalah anak-anak yang diasuh pada berbagai Panti Asuhan;
beberapa kelompok anak memperlihatkan pola tingkah laku yang kira-kira
sama.
3. Lingkungan hidup yang sama bisa menimbulkan perbedaan
tingkah laku meskipun latar belakang keturunan yang berContoh misalnya
anak pungut adopsi yang memperlihatkan kekhususan-kekhususan yang dapat
dibedakan dengan anak kan-
4. Lingkungan hidup yang
tidak sama bisa menimbulkan dalam ciri-ciri kepribadian, meskipun latar
belakang keturunan tidak sama. Contohnya dapat dilihat pada beberapa
orang yang mem-perlihatkan pola kepribadian yang kira-kira sama,
misalnya ciri- ciri dari kehidupan emosi ataupun kualitas dari bakatnya
yang
sama, meskipun tidak ada hubungan apapun satu sama
lain. Mengenai pengaruh lingkungan Anastasi mengemukakan ada nya
semacam faktor segmental artinya dari titik yang sempit sampai yang
luas. Ada masa-masa ketika pengaruh lingkungan sangat kecil dan
sebaliknya ada masa-masa ketika pengaruhnya sangat besar. Peristiwa
traumatis adalah contoh bahwa sesuatu terjadi dalam waktu singkat,
meskipun ini menimbulkan reaksi akibat yang mungkin lama sekali.
Hospitalisasi dan institu sonalisasi pada anak-anak serta kehidupan pada
keluarga dengan tingkatan sosial tertentu merupakan masa-masa yang agak
lama lama dan lama sekali. Ini merupakan faktor yang ada di ling- yang
mempengaruhi perkembangan tingkah laku dan kehidupan psikis lain yang
digolongkan sebagai tokoh Ed. a adalah L.S. Vygorsky Thought Houfmann,
and G. Vahar MIT Press, Cambridge, Mass. 1962), seorang keturunan
Vygotsky perken bangan dilihat sebagai proses kematangan dan dengan
sendirinya ikuti hukum hukum alam, dan instruksi lingkungan sebagai alat
kemungkinan-kemungkinan yang diciptakan oleh perkembang Dalam uraiannya
dengan pendekatan interaksionis vygosky mengambil contoh perkembangan
konsep. Ia membagi perkembangan ini dalam dua jenis, yakni: 1. Konsep
yang spontan dan
2. konsep yang tidak spontan.
Konsep
yang spontan terjadi pada anak dengan sendirinya misalnya pada
pengalaman yang tiba-tiba, dan merupakan sesuatu yang tidak disadari
karena perhtian diarahkan terhadap obyeknya bukan lakunya. Pembentukan
konsep yang tidak spontan, atau disebutnya konsep yang berhubungan
dengan pengetahuan yang diperoleh di sekolah, terjadi dengan disadari
dan jelas diketahui lakunya. Hal yang kedua ini menjadi ciri-ciri
perkembangan, dicapai pada masa perkembangan, yang disebut operasional
Agar bisa memperkembangkan konsep-konsep pengetahuan, perlulah tinglat
tingkat perkembangan tertentu yang sudah dicapai oleh si anak. Dengan
kata lain perkembangan konsep yang oleh Vygot sky disebut konsep yang
tidak spontan (pengetahuan) tuhkan kesiapan tertentu untuk memperoleh
rangsangan-rangn tertentu dari lingkungan. Vygotsky karena itu, percaya
bahwa kedua proses pembentukan konsep saling berhubungan dan
pengaruh-mempengaruhi Torbentuknya kemampuan mempergunakan ke majemuk
tidak mungkin terjadi melalui proses belajar, Pada Vygotsky peranan
perkembangan, yang terjadi dengan sendirinya, ke arah kesiapan dan
kematangan tertentu dianggap sebagai aspek yang tidak boleh diabaikan.
oleh Luria, proses yang terjadi dengan sendirinya pada anak dalam
menghadapi lingkungan disebut "Sistim mengatur sendiri" (self regulatory
system).
Bagaimana interaksi antara faktor keturunan dan faktor
lingkungan? Dalam usaha menerangkan interaksi antara faktor keturunan
(konstitusi) dan faktor lingkungan, Anastasi menyarankan untuk
mempergunakan konsep yang dikemukakan oleh Dobabansky seorang ahli Ilmu
keturunan yang dikenal dengan istilah norma reaksi. Konsep ini sudah
dikenal sejak permulaan abad ini ketika diperkenalkan oleh Woltereck
Untuk mengetahui konsep norma reaksi ini maka terlebih dahulu
diterangkan mengenai hubungan-hubungan antara genotip dan fenotip.
Ketika terjadi fertilisasi dan tercipta manusia baru terjadi
penggabungan antara kromosom dari pihak ibu dan kromosom dari pihak
ayah. Pada kromosom terdapat banyak sekali 20.000) faktor keturunan
(gene). Karena faktor keturunan ini, yang dalam prosesnya mengikuti
hukum-hukum tertentu dalamilmu keturunan (Mendel), maka terdapat
ciri-ciri khusus baik terlihat pada segi fisiknya, segi fisiologis
maupun segi-segi karak- terologis. Ketika tercipta manusia baru, maka ia
akan memperoleh faktor-faktor yang diturunkan, yang disebut dengan
istilah genotip. Menurut para ahli, genotip ini jumlahnya lebih dari 70
triliun, dan karena itulah tidak akan ada 2 manusia yang mempunyai
genotip yang sama.
Genotip adalah sesuatu yang ada, yang diperoleh sejak
konsepsi dan merupakan kerangka yang akan menjadi sesuatu. Tetapi tidak
semua akan aktual dan meDalam lingkungan tertentu genotip ini, jadi apa
yang ada ini, akan menjadi sesuatu yang terlihat. Yang terlihat ini
disebut fenotip. Antara genotip dan fenotip tidak ada hubungan isomir-
ada harus menjadi sesuatu yang terlihat, Aktualisasi genotip bergantung
pada lingkungan yang mem-pengaruhinya. Ini dapat digambarkan sbb Genotip dalam lingkungan tertentu menimbulkan La
Fa Genotip yang sama dalam lingkungan yang berbeda akan menghasilkan
fenotip yang berbeda pula.Pada lingkungan a akan menimbulkan fenotip a,
lingkungan fenotip b, dst. Dengan demikian apa
yang diperoleh ketika terjadi konsepsi dan ketika dilahirkan merupakan
suatu kerangka yang memberi kemungkinan-kemungkinan, merupakan
potensi-potensi yang bisa berkembang menjadi sesuatu ciri
kepribadiannya. Inilah konsep Norma Reaksi yang mengemukakan: "Dan
genotip yang sama bisa bermacam-macam fenotip bergantung pada lingkungan
tempat individu itu berkembang". Itulah suatu konsep yang menghubungkan
faktor dunia dalam dengan faktor-faktor dunia luar atau lingkungan.
Dari konstitusinya, dan genotip diperoleh kemampuan.
kemampuan yang
batas berkembang dan dan bergantung padi keadaan-keadaan lingkungan
apakah genotip akan menjadi fenotip atau tidak. Genotip memberi batas
dan kerangka sejauh mana.sesuatu masih mungkin diperkembangkan. Dalam
pengertian ertian mudah dilihat hubungan yang terdapat antara puan yang
ada dan prestasi yang dicapai. Tidak semud kemampuan yang ada yang
dimiliki, akan muncul atau aktual Aktualisasi sesuatu kemampuan masih
bergantung pada banyak faktor antara lain ketepatan perangsangan yang
datang dari kungannya. Jadi bisa saja terjadi suatu genotip sebenarn
tetapi karena tidak bisa aktual, maka tidak akan pernah terlihat Dalam
percakapan sehari-hari sering disebut "bakat terpendam" terselubung, dan
tidak semua bakat yang ada akan benar- benar mancul. Di daerah-daerah
terpencil mungkin saja ada se- orang yang mempunyai bakat seni luar
biasa, atau bakat ola raga istimewa, tetapi karena lingkungan tidak bisa
memberikan balat pengembangan maka bakat istimewa pernah akan muncul
atau Dalam hubungan dengan tujuan pendidikan, anak di
perkembangkan kemampuan sebaik-baiknya dan tetapi tidak mungkin melebihi
kemampuan dasar (genotip) dan kerangka batas dimilikinya.
Hanya selalu
timbul. hal ini untuk mengetahui batas-batas ini obyektif menjadi sumber
timbulnya ketegangan emoal pada berbagai pihak yang berhubungan dengan
anak..Menurut J. Hirsch (1970) norma-reaksi ini sulit diramalkan,.genocip
fenotip pada lingkungan tertentu. Bahkan hal ini juga.salit dilakukan
terhadap tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Hanya dalam kejadian-kejadian
khusus memang ada kalanya normamreaksi bisa diberikan ramalan seberapa
jauh atau bagaimana Uraian uraian di atas jelas menunjukkan bahwa faktor
kons-.gkah laku melainkan masih bergantung pada lingkungan tempat
beradaSebaiknya lingkungan saja tidak bisa distrukturkan sedemikian
sehingga dilharapkan berkembang melebihi kerangka genotip yang
sebenar-benarnya dimiliki. Tujuan memperkembangkan anak adalah
memuncullkan sesuatu yang secara genotip adalah sebaiknya untuk tujuan
penyesuaian diri dan mempertahankan diri dalam lingkungan hidupnya; ini
termasuk berhubungan dengan keselamatan dan perlindungan fisiknya,
kemampuan untuk memanfaatkan sumber-sumber yang ada di lingbangan, dan
kemampuan untuk mengadakan hubungan-hubung sosial yang serasi.
4.
Kontinuitas diskontinuitas dalam perkembangan ini Dalam proses terjadi
dari bisa kuantitatif dan bisa kualitatif. Sesuatu ya tumbuh kecil
menjadi besar adalah perubahan kuantitatif, yang bisa diukur. Tinggi
badan dan berat badan bertambah secara kuantitatif. Sesuatu yang
berkembang dari yang sederhana menjadi sesuatu yang lebih majemuk
menunjukkan adanya perubahan kualitatif. Misalnya dorongan yang timbul
karena adanya kebutuhan dapat berubah secara kualitatif menjadi lebih
banyak dan Jika perubahan-perubahan yang terjadi berlangsung terus pada
tahapan-tahapan perkembangan berikutnya dengan cara-cara yang sama, maka
hal ini disebut kontinuitas. Apa yang ada pada perkembangan sebelumnya
diteruskan pada tahapan perkembangan berikutnya. Kalau perubahannya
mengenai hal-hal yang kuantitatif dan berlangsung terus pada tahapan
berikutnya, hal disebut kontinuitas kuantitatif. Tetapi hal ini biasanya
tidak terus menerus terjadi dalam perkembangan misalnya togenetis,
yang mengenai tinggi dan berat badan, sebab sampai pada usia tertentu
akan terjadi diskontinuitas. Kalau perubahannya menge-nai hal-hal yang
kualitatif maka tidak terdapat tinuitas, karena ada hal-hal yang baru.
H. Werner (1957) menyebutkannya 'emergence atau 'epi- sewenis. Jadi
perubahan-perubahan kualitatif selalu diskontuinitas karena tidak ada
aspek atau faktor yang "diteruskan' Dalam hubungannya dengan konsep
perkembangan ortho Genetik yang dikemukakan oleh perubahan ke arah
terorganisasi dan terintegrasinya sesuatu aspek menunjukkan adanya
kontinuitas. Sedangkan perubahan ke arah di berasal yang terjadi,
timbulnya sesuatu baru yang dari sesuatu yang global sebelumnya adalah
diskontinuitas Perkembangan adalah sintesa antara keduanya yakni dife
rensiasi yang bersifat diskontinuitas dan proses hierarki yang
beKontinuitas dan diskontinuitas juga terjadi pada proses-belaj baik
secara filogenetis maupun ontogenetik.
Bittermann banyak menyelidiki
proses-proses belajar pada hewan, Bittermam menyimakan bahwa hukum-hukum
proses belajar yang berlaku pada suatu jenis (species) hewan tidak
terlaku pada jenis hewan yang lain. Cara-cara belajar yang terjadi pada
jenis hewan tertentu tidak bisa diamalkan jenis hewan yang la Adanya
daan proses belajar secara filogenetis ini menyimpulkan pula bahwa
sifatnya secara ontogenetik pun tidak sama. Dengan lain pada
perkembangan ontogenetis hewan juga terdapat diskontinuitas. Kendler
& Kendler melakukan penyelidikan mengenai persoalan pada
perkembangan ontogenetis tepat juga terlihat kontinuitas dan
diskontinuitas Pada anak prasekolah dan pada anak Taman Kanak.nampak
dikonstinuitas sedangkan kelompok umur yang lebih besar sampai dengan
mahasiswa menunjukkan kontinuitas Di atas telah dikemukakan bahwa dalam
proses pe bangan terjadi perubahan. Sejak permulaan terjadinya manusia
baru melalui konsepsi; manusia tidak pernah diam (statis) sampai mati
tentu saja. Pada setiap saat manusia sedang dalam proses berubah. Apa
yang ada sekarang, sebentar lagi mungkin berubah. Mungkin bertambah
secara cepat dan banyak serta majemuk, mungkin juga berubah sedikit,
bertambah sedikit, bahkan dalam bahan ini sesuatu juga bisa berubah,
menjadi berkurang, Misalnya pada usia lanjut ketika terjadi penurunan
seluruh perubah terjadi. Pada permulaan kehidupan proses perubahan
terjadi melalui suatu satuan waktu yang cepat dengan
penambahan-penambahan yang banyak, misalnya terlihat pada bayi dan dan
pada masa remaja. Perubahan bisa pula dalam satuan waktu yang agak
tenang, dengan penambahan yang relatif sedikit, misalnya pada masa
dewasaPerubahan-perubahan ini meliputi beberapa aspek, maupun psikis.
Perubahan psikis jelas terlihat pada perkembangan kognitif, perkembangan
emosi, perkembangan moral dll. Beberapa kategori perubahan yakni:
1. Perubahan dalama ukuran
perubahan
dengan pertambahan dalam ukuran tinggi "aupun berat. Berat sekitar 3 kg
ketika dilahirkan menjadi sekian tdaumur 6 bulan. Panjang 50 cm ketika
dilahirkan menjaekian pada umur i tahun. Organ-organ tubuh juga ng iami
perubahan ukuran, a volume ocak dengan akibat ter perubahan dalam
kemampuan Jumlah suku pada mulanya sedikit semakin ber tambah umur
semakin bertambah sehingga pada umur 1-1% tahun anak sudah bisa
mengucapkan rangkaian sukukata-sukukata menjadi perkataan-perkataan yang
mulai bermakna dan ada bungannya dengan obyek tertentu. Kemampuan
mengenal obyek-obyek di lingkungannya ber- tambah sedikit demi sedikit.
Kesemua perubahan di atas menunjukkan adanya perbedaan kuantitatif yang
bisa diukur
2. Perubahan dalam perbandingan
Dilihat dari sudut fisik terjadi perubahan
proporsional
antara kepala, anggota badan dan anggota gerak. Misalnya perbandingan
antara besarnya kepala dengan anggota badan, semakin bertambah umur,
semakin bertambah besar. Sampai pada umur tertentu perbandingan akan
menetap, yakni pada usia akhir Perubahan secara proporsional juga
terjadi pada perkembangan mental. Perbandingan antara yang tidak riil,
yang khayal, dengan hal-hal yang rasional semakin lama semakin besar.
tas pada masih banyak sedikit terdapat rea banyak mereka, semakin lama
akan berubah sebaliknya, y realitas dan sedikit berkhayal. Dalam
perkembangan sosial mereka juga sedikit demi sedikit berubah, dari
bermain sendiri, bermain dengan saudara, dengan anak-anak tetangga dan
kemudian dengan anak-anak lain, yang
3. Berubah untuk mengganti hal-hal yang lama
Pada
bayi terdapat kelenjar buntu yang disebut gl. The pada daerah yang
sedikit demi sedikit mengalami atropby (penyusutan) dan menghilang
ketika sudah tdaumur 6 bulan. Panjang 50 cm ketika dilahirkan menjaekian
pada umur i tahun. Organ-organ tubuh juga ng iami perubahan ukuran, a
volume ocak dengan akibat ter perubahan dalam kemampuan Jumlah sukukata
pada mulanya sedikit semakin ber tambah umur semakin bertambah sehingga
pada umur 1-1% tahun anak sudah bisa mengucapkan rangkaian
sukukata-sukukata menjadi perkataan-perkataan yang mulai bermakna dan
ada bungannya dengan obyek tertentu. Kemampuan mengenal obyek-obyek di
lingkungannya bertambah sedikit demi sedikit. Kesemua perubahan di atas
menunjukkan adanya perbedaan kuantitatif yang bisa diukur
2. Perubahan dalam perbandingan
Dilihat
dari sudut fisik terjadi perubahan proporsional antara kepala, anggota
badan dan anggota gerak. Misalnya perban- dingan antara besarnya kepala
dengan anggota badan, semakin bertambah umur, semakin bertambah besar.
Sampai pada umur tertentu perbandingan akan menetap, yakni pada usia
akhir be- Perubahan secara proporsional juga terjadi pada perkembangan
mental. Perbandingan antara yang tidak riil, yang khayal, dengan hal-hal
yang rasional semakin lama semakin besar. tas pada masih banyak sedikit
terdapat rea banyak mereka, semakin lama akan berubah sebaliknya, y
realitas dan sedikit berkhayal. Dalam perkembangan sosial mereka juga
sedikit demi sedikit berubah, dari bermain sendiri, bermain dengan
saudara, dengan anak-anak tetangga dan kemudian dengan anak-anak lain,
yang
3. Berubah untuk mengganti hal-hal yang lama
Pada
bayi terdapat kelenjar buntu yang disebut gl. The pada daerah yang
sedikit demi sedikit mengalami atropby (penyusutan) dan menghilang
ketika sudah Pada bayi juga terdapat rambut-rambut bayi yang lama ke
lamaan akan menghilang. Bahasa bayi yang tidak jelas dan berbicara cadel
semakin menghilang dan diganti dengan perkataan yang jelas artinya.
Kebiasaan untuk merangkak kalau mengambil sesuatu akan menghilang sesuai
dengan meningkatnya kemam-kemampuan motorik dan berganti dengan
berjalan. Dari sudut emosi terjadi perubahan-perubahan ke arah kemampuan
menunda emosi secara lebih tepat. Kebiasaan untuk melakukan sesuatu
tanpa bisa menahan diri dan menunda secara ber tingkat akan menghilang.
Kebiasaan mengompol akan menghilang dan anak mampu mengatur persyarafan
dan perototan yang berhubungan dengan penguasaan saluran dan kandung
seni. Pada anak-anak gigi-gigi akan tanggal sedikit demi sedikit dan
diganti dengan gigi tetap
4. Berubah untuk memperoleh hal-hal yang baru
Banyak
hal yang baru diperoleh selama perkembangan sejakdilahirkan dan sesuai
dengan keadaan dan tingkatan tahapan tahapan perkembangannya. Ketika
dilahirkan bayi belum mempunyai gigi dan beberapa aktu kemudian kalau
sudah sampai waktunya atau umurnya akan tumbuh gigi Bayi roleh dan
menambah sesuatu yang baru yang sebelumnya belum ada atau belum
dimiliki. Menjelang usia remaja terjadi penambahan bulu-bulu ketiak,
sekitar alat-alat kelamin, timbullah kumis pada lalai-laki, akibat mulai
berfungsinya kelenjar-kelenjar kelamin. Tanda-tanda ini dikenal dengan
istilah tanda-tanda kelamin sekunder Dilihat dari segi mental bertambah
perbendaharaan kata dan kekayaan bahasa, nilai dan norma moral yang
semakin berbagai pengetahuan yang diperoleh terutama dari pendidikan
formal dan yang berhubungan dengan kematangan kelen dan yang tidak
ketika masih anak-anak, yakni munculnya dorongan seles. embangannya
manusia masih tetap dan memperoleh hal-hal yang baru, terutama yang
berhubungan dengan kehidupan psikis. Pada manusia terdapat kebutuhan
untuk memperoleh dan mengetahui hal-hal yang baru. Tertutupnya
kemungkinan untuk memperoleh hal ini akan menimbulkan ini kecewaan dan
penderitaan secara psikis. Contoh dalam hal adalah "berita, koran,
majalah dan pengalaman yang baru. Baru pada usia lanjut intensitas dan
dorongan ini pada umumnya mulai berkurang.
Belajar di sekolah merupakan
kegiatan untuk mengetahui, memperoleh sesuatu yang baru secara bertahap
dan direncanakan. Sebagian besar kegiatan pada anak adalah kegiatan
memperoleh hal-hal baru sebagaimana dapat dilihat pada anak-anak setiap
hari harus ke dan serelah pulang sekolah masih harus belajar. Dari ini
terlihat bahwa proses per kembangan untuk memperoleh hal-hal baru ini,
sebagian besar dan untuk waktu yang lama (sekolah dan kuliah sebagai
kegiatan belajar yang formal) adalah mengenai kegiatan yang berhubungan
dengan kebutuhan mental. Kehidupan psikis anak merupakan kegiatan yang
maju, yang meningkat seperti yang sering terlihat seorang anak yang
mencampakkan alat permainan yang baru diberikan kepadanya beberapa hari
yang lewat. Pada nak timbul perasaan bosan dan alat permainan itu tidak
menarik lagi. Ia ingin alat permainan yang baru. Pada remaja sering
terlihat sifat pembosan dan ingin selalu melakukan atau memperoleh yang
baru. Baik mengenai benda maupun kegiatan yang berhubungan dengan
kepuasan secara psikis. Mengikuti mode merupakan perwujudan keinginan
mengikuti dan memperoleh sesuatu dianggap baru, sekalipun yang baru ini
menjadi sangattif dan merupakan fungsi dari perubahan waktu, bisa
lamabist cepat, Kebutuhan untuk memperoleh dan mencari sesua yang baru
merupakan dorongan yang menjadi sebagian ciri pribadiannya secara
pribadi yang berbeda-beda pada setiap oranf dan pada setiap tingkatan
tahapan perkembangannya.
// kode iklan
jangan lupa iklannya diklik ya, to "model perkembangan pada anak "
Post a Comment