10/26/2016T10/26/2016

KONSUMSI DAN PEMANFAATAN TEMPE

// kode iklan */
// kode iklan


Konsumsi Tempe di dunia Negara-negara di dunia yang sebagian rakyatnya mengkonsumsi tempe tradisi ialah Indonesia dan sebagian Suriname, yaitu yang rakyatnya keturunan Jawa. Tradisi mengkonsumsi tempe di Suriname.Tradisi mengkonsumsi tempe di suriname nampaknya dibawa oleh buruh kontrahan yang dibawa ke negara tersebut oleh Belanda pada saat menjajah indonesia maupun Suriname Belanda, yang umumnya orang Jawa. Di dikonsumsi sebagai nostalgia, oleh orang-orang Beland ans pernah tinggal lama di Indonesia, atau orang Indonesia yang menetap Belanda. 

Konsumsi Tempe Di Negara Tetangga 

seperti Malaysia dan Singapura juga sudah mulai dimasuki tempe sel sehari-hari. di Barat mulai berkembang kelompok-kelompok masyarakat menyukai dan mengkonsumsi tempe. Di Amerika, tempe makin yak penggemarnya, dan bahkan sudah dapat dibeli di toko-toko walvim di Amerika Serikat sebelah Barat dan sebelah Timur. Di Ameri- Serikat tempe yang paling disukai ialah yang disajikan sebagai tempeaer (1985a) seperti telah diuraikan dalam sejarahnya, selain di negara-ira seperti tersebut di atas, tempe juga sudah diproduksi secara omersial di Australia, Austria, Belgia, Kanada, Inggris, Perancis, Italia, ng Selandia Baru dan Jerman Barat (Shurtlefi dan Aoyagi 1984), dan net 1982), Konsumsi tempe di Indonesia juga terus mengingkat 65 orang/hari pada tahun 1978 menjadi 13,3 nning hari di tahun 1980 (Karyadi 1986). 

 Konsumsi Tempe Di Jawa

Sedangkan khusus Jawa daerah Indonesia yang paling padat penduduknya, konsumsi mencapai 0-100 gram/orang/hari (Winarno 1985) Di Indonesia, selama ini tempe dikonsumsi sebagai bahan untuk dia r, disiapkan menjadi mekanan kecil atau disambal. DiAmerika, tempe dikonsumsi dengan cara dan selera mereka.  Di antara banyak yang menjadi favourite sekelompok m Amerika. Ada 14 resep favourite Western style, al tempe sand. wiches, crisp tempe chips, pizza, tortillas, tempe with mushroom sauce Dan ada 12 resep favourite Indonesian style: bacem, sambal goreng. sambal goreng kering, kering tempe, menjeng, kotokan, bistik, rendang, tempe masak tauco, tempe asam manis, tempe bumbu rujak dan opor tempe. Untuk keperluan masyarakat Barat Shurtleff merancang menu lempe untuk sepanjang hari, Western style seperti berikut: Dinner Lucnh Breakfast Tempe with grains Tempe sandwiches, Tempe hors'd'oeuvres or burger Tempe with eggs in salads Tempe in soups Tempe dressigns Baked or broiled tempe Tempe with grains Tempe in sauces Dilepang, tempe dijual dalam bentuk blok, berupa tempe cacah id atau berupa tempe goreng yang diberi flavour (Watana paling menyukai cara memasak tempe dengan mpai matang benar (deep frying'). Bahan  penyedap/bu digemari hanya garam. 

Memasak Tempe
 
Tempe dimasak dengan enam ketumbar dan bumbu kari tidak sepopuler goreng bergara er dengan tempe, meski tidak sepopuler 'meat burger atau m protein burger dapat diterima dengan baik oleh masyarakat (Fakakura. Asano dan Murata 1980) Bahan dari makanan kecil ini adalah tempe dan polato fuakir telah digiling, tepung pati yung telah mengalami gelatinisasi saran NaCL dan dan disajikan (dijual) dalam digoreng Dengan mempunyai komungkinan yang lebih luas Dengan ditepungkan lebih  disimpan dan jauh awer serta lebih mudah awet dibanding dengan tempe dibuat antara lain oleh Hermana (1972)tanpa diterangkan dengan jalan ukuran 5mm 50mm dikeringkan selama kemudian didihkan selama 5 menit lalu  12 jam pada suhu 70-80°C; selanjutnya digiling dan diayak dengan ayakan berukurai 60 me h lalu disimpan dalam botol. Sunaryo (1984) Studi lentang cara pembuatan tepung tempe oleh  monyebutkan bahwa cara pengeringan tempe yang terbaik di bawah. Bila lompe di lausing (hlanched) lebih dulu sebaiknya dikeringkan pada suhu 45' C selama 12 jam atau pada suhu 65 C selama 7 jam. Sebaliknya bila sempenya tidak diteri perlakuan blansing, pongeringannya dilakukan selama s pada suhu 45 C atau 4 jam untuk suhu 65 C. Setelah kering alu dipling. Semua oara pengeringan tersebut akan menghasilkan tepung tempe dengan aktivitas (A, 'water activity) sebesar 0,7. 

Dilaporkan bahwa  membantu memperbaiki kenampakan dicoba penggunaannya untuk berbagai keperluan penyodi an pangan hagi orang-orang yang dalam keadaan rawan gua, agai bahan campuran untuk membuat jenis makanan dalam lii lil pomanfaatan tempe. Hermana, Sibarani dan Herlinda a menggunakan tepung tempe dalam campuran utama idini dan tepung ikan teri yang rasanya diperkaya dengan Penan guia pasir dan minyak kelapa, sebagai makanan campuran sumber protelli bagi al alak pra sekolah. Kemudian Hermana (1983) yang comprehensive tentang penggunaan tepung bora leping gaplek untuk memperbaiki gizi usia haliti Herm pormah memperkenalkan berbagai campuran tepung temm dengan tepung beras, tepung ikan, gula pasir dan minyak kecang campuran tepung tempe, tepung ber dan tepung gaplek, serta camp iepung lempe dengan topung terigu, minyak kelapa minyak jagong diin garam dengan bahan pengemuli, untuk memangitulangi permas kurang kalori pritein dan diare pada anak usia balita. Formil ngan tempe untuk menanggulangi diare kronik juga telah dilaporkan ich sumantri dan Sudigbia (1985). Formulanya terbuat dari tepung tempe ng terigu, gula pasir, minyak jagung, garam NaCL NaHCO
serta bahan pengemulsi. 

Sementara itu Mahmud (1985) membuat formulasi makanan campuran untuk para ibu yang sedang hamil. Makanan campu ran tersebut terbuat dari lempe dengan berbagai bahan lain seperti susu telur dan daging atau dengan dicampur tepung terigu, gula, minyak goreng, garam dengan bahan pengelmusi. Sedangkan menu campuran ung tompe dengan bahan lain untuk ibu yang sedang menyusui diformu- Penggunaan tepung tempe untuk substitusi berbagai bahan dalam -macam makanan telah dicoba oloh sunaryo (1984). bahwa tepung tempe sampai dengan kadar 30% masih dapat pengganti daging dalam dendeng atau penggan ti daging ubi dan ayam dalam pembuatan meat loaf. Dan dalam campuran sampai dengan 50 pun masih juga diterima untuk pengganti tepung terigu dalam fouil loaf an pengganti tepung beras dalam rice cracker". Peneliti yang ma juga telah menggunakan tepung tempe untuk menggantikan remah dalam pembuatan risol Tempe sebagai Bahan anti-oksidan Pomanfaatan tempe sebagai anti-oksidan juga telah dipatenkan di serikat, oleh Gyorgy (1973), baik berupa tempe, minyak tempe k tompe, yang digunakan untuk mengawetkan lemak dan dup terjadinya autoksidase. 

Sedangkan paten oleh Ziliken lelah mengalami liofilisasi. Senyawa senyawa terse- atriot dan isoflavon, ekstraksinya dilakukan dengan dalam air, kemudian difraksinasikan sampai padatan Bahan ini dinyatakan mampu mengawetkan lemak un asal hewani mau pun asal nabati, seperti minyak minyak biji kapas, minyak zaitun dan minyak kede sebagai Produk Medis n uba (1985) menyatakan bahw aisoflavon yang diekstrak antara lain kas antiphlogisytic', antiedemitiv" (anti pembengka Menurut Mangkuwidjojo (985 men iliki erek  'hypocholesterolemic' (menurut kadar kholesterol darah) Tetapi menurut Carrol (1981) yang melakukan penelitian lentang hubungan antara jenis ransum dan kandungan kholesterol darah kelinci menyatakan bahwa kedelainya sendiri, dalam bentuk protein bila diransumkan kepada kelinci memang hanya menghasilkan kholesterol paling sedikit, dibandingkan dengan protein dari berbagai sumber lainnya, baik hewani au pun nabati. 

Protein protein yang diumpankan kopada kelinci percobaan telah disiapkan berupa bahan dict dengan kadar lemak yang rendah, bebas kholesterol dan dalam keadaan hampir murni (semi gs Ronsumen Tempe Di Masa mendatang Di Indonesia tempe dikonsumsi oleh hampir semua lapisan masyara. kat Tetapi sebagai menu, masakan tempe belum dapat dijumpai diresto tan, baru di warung kaum menengah ke wabah. Dengan penanganan yang baik, dan tersedianya pabrik-pabrik tempe yang memadai (bukan sekedar pengrajin tempe sebagai produsen), bukan mustahil restoran bersedia mencoba menawarkan menu tempe. 


Di masyarakat Barat, mulai nampak gejala tumbuhnya konsumen tempe, Luwesnya cara konsumsi tempe memungkinkan pengembangan variasi penyajian menurut kebutuhan (selera dan waktu) mereka. Sejumlah faktor kiranya di masyarakat barat nanti. antara lain makin meningkatnya kesadaran masyarakat dan gencarnya publikiasi akan bahaya kolesterol, bahaya purified food' dan kebutuhan akan serat kasar. Nilai tempe lempe terhitung paling unggul di tiga hal tersebut, dibanding cara pemanfaatan lain dari kedelai. Tempe dikonsumsi hampir tanpa proses penghilangan bagian lain kedelai kecuali kulitnya, sehingga kaya akan serat kasar Menurut steinkraus (985) tempe makin mudah dipeoleh di kios-kios health food, bahkan di berbagai supermarket besar di Amerika, Dilapor kannya pula bahwa tempe-burger hampir merupakan makanan poko dalam diet para vegetarian dan vegan di Amerika bagian barat. 

// kode iklan

jangan lupa iklannya diklik ya, to "KONSUMSI DAN PEMANFAATAN TEMPE"

Post a Comment