9/18/2016T9/18/2016

Laporan Penelitian Cara Pembuatan Pupuk Organik

// kode iklan */
// kode iklan
Laporan Penelitian Cara Pembuatan Pupuk Organik
I.       PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang

Menurut Prihandini dan purwanto (2007), kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Selama ini sisa tanaman dan kotoran hewan tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk buatan. Kompos yang baik adalah yang sudah cukup mengalami pelapukan dan dicirikan oleh warna yang sudah berbeda dengan warna bahan pembentuknya, tidak berbau, kadar air rendah dan sesuai suhu ruang. Proses dan pemanfaatan kompos dirasa masih perlu ditingkatkan agar dapat dimanfaatkan secara efektif, menambah pendapatan peternak dan mengatasi pencemaran lingkungan.
Menurut pendapat Rahayu et a1l., (2007), kotoran yang baru dihasilkan sapi tidak dapat langsung diberikan sebagai pupuk tanaman, tetapi harus mengalami proses pengomposan terlebih dahulu. Beberapa alasan mengapa bahan organik seperti kotoran sapi perlu dikomposkan sebelum dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman antara lain adalah: 1) bila tanah mengandung cukup udara dan air, penguraian bahan organik berlangsung cepat sehingga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, 2) penguraian bahan segar hanya sedikit sekali memasok humus dan unsur hara ke dalam tanah, 3) struktur bahan organik segar sangat kasar dan daya ikatnya terhadap air kecil, sehingga bila langsung dibenamkan akan mengakibatkan tanah menjadi sangat remah, 4) kotoran sapi tidak selalu tersedia pada saat keperluan, sehingga pembuatan kompos merupakan cara penyimpanan bahan organik sebelum digunakan sebagai pupuk.
Limbah kotoran sapi yang ada di UPT Kebun Ternak UMBY belum dimanfaatkan sepenuhnya, hanya saja sebagian besar dimanfaatkan untuk pemupukan rumput dan itupun tanpa dikakukan pengolaahan terlebih dahulu. Berdasarkan hal itu kami kelompok kewirausahaan melihat adanya peluang usaha dari limbah tersebut salah satunya yaitu pembuatan pupuk organik. Karena di zaman sekarang ini masyarakat lebih suka sayuran atau buah buahan organik sehingga untuk mendapat hasil tersebut harus menggunakan pupuk organik. Maka kebutuhan akan pupuk organik tersebut akan meningkat sehingga prospek bisnis pupuk organik akan sangat baik.
        1.2.     rumusan masalah

         1. bagaimanakah cara pembuatan pupuk organik ?
         2. bagaimana cara pemasaran pupuk organik tersebut ?
         3. apa manfaat dari penggunaan pupuk organik ?

1.   3. Tujuan

1.            mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi di UPT Kebun Ternak UMBY.
2.            Mahasiswa dapat mengembangkan materi-materi dasar yang telah dipelajari dari perkuliahan
3. mahasiswa dapat belajar berwirausaha

1.   4.  luaran yang diharapkan

1. mahasiswa menjadi terampil dalam pembuatan pupuk organik
2. mahasiswa dapat menambah penghasilan
3. mahasiswa dapat memanfaatkan peluang usaha di bidang apapun

1.   5. Manfaat

1.            Meningkatkan kualitas mahasiswa dalam mempelajari teknik pembuatan pupuk organik
2.            Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang di peroleh selama perkuliahan
3.            memberi bekal kepada mahasiswa untuk bisa kreatif dan inovatif dalam berwirausaha.





II.    gambaran umum



    a.      Waktu dan tempat pelaksanaan

Pembuatan pupuk organik dilaksanakan mulai dari bulan maret sampai dengan bulan juni 2016 bertempat di UPT Kebun Ternak UMBY.
      b.      Tahap pelaksanaan
-pembuatan struktur organisasi
- pembagian job describtion
- survey pasar
- pencarian alat dan bahan
- proses produksi
- packing
- pemasaran
     c.     Bahan dan alat
Kotoran sapi, EM4, kapur dolomite, air, dedak, abu sekam, cangkul, terpal, ember, plastik, dan label.
     d.      Aspek yang menjadi landasan
Di masyarakat kota tentunya untuk budidaya pertanian akan cukup sulit karena tidak ada lahan, akan tetapi hal tersebut dapat diantisipasi dengan budidaya tanaman menggunakan media polibag. Berdasarkan hal tersebut pastinya untuk pembuatan media menggunakan pupuk sehingga apbila banayak masyarakat yang mebudidayakan dengan metode ini maka kebutuhan pupuk juga akan sangat banyak. Hal itulah yang menjadi landasan kelompok kami untuk membuat pupuk organik.
     e.       Aspek teknis
Pembuatan pupuk organik dilaksanakan di UPT kebun ternak karena selain dekat dengan bahan baku, jalur transportasinya juga mudah dijangkau. Untuk jarak dari tempat produksi ke pasar juga tidak terlalu jauh.
     f.       Aspek manajemen
Struktur organisasi

Ketua : Ajat Sudrajat
Sekretaris dan Bag. Keuangan: Rochmah Nur Aisyiah
Bagian Produksi : Budi Harsoyo dan Yuliska Karo Karo
Bagian Pemasaran : M. Khasna

    g.      Aspek pemasaran
Pemasaran pupuk dilakukan dengan beberapa cara yaitu  lewat media social dan  juga penawaran ke toko tanaman hias.






III. Metode Pelaksanaan

Rencana dan Jadwal Kegiatan
Kegiatan
Minggu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Pembuatan struktur organisasi
ü











Pembagian job describtion

ü










Survey pasar


ü









Pencarian alat dan bahan



ü








Proses produksi




ü
ü
ü





Packing







ü
ü



Pemasaran









ü
ü
ü


IV. Pelaksanaan Kegiatan project usaha
4.1 .  waktu dan tempat
            Pembuatan pupuk organik dilaksanakan mulai dari bulan maret sampai dengan bulan juni 2016 bertempat di UPT Kebun Ternak UMBY.

4.2. capaian usaha
Kegiatan
Capaian program mingguan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Pembuatan struktur organisasi
ü











Pembagian job describtion

ü










Survey pasar


ü

ü
ü






Pencarian alat dan bahan



ü








Proses produksi




ü
ü
ü





Packing







ü
ü



Pemasaran









ü
ü
ü





4.3. analisis usaha
a. biaya produksi
- 1 EM4 @Rp. 18.000
- Dedak 1 kg @Rp. 2000
-Plastik 1 pcs ukuran 5kg @ Rp. 36.000
- label @ Rp. 3000
Kotoran sapi, kapur dolomite, dan abu sekam @Rp.-
JUMLAH Biaya Produksi = RP. 59.000
b. pendapatan
- 1 kemasan pupuk harganya Rp. 7500/5kg
- pupuk yang diproduksi 15 pcs
Sehingga apabila pupuk tersebut terjual semuanya, maka total pendapatannya adalah 15 X Rp. 7500 = Rp. 112.500

-hasil penjualan sampai saat ini baru terjual 4 pcs, sehingga total pendapatan saat ini Rp.30.000
Apabila dibandingkan dengan biaya produksi usaha ini masih Rugi dikarenakan pupuk belum terjual semuanya dan kerugiannya adalah Rp. 29.000. apabila pupuk terjual semua maka akan mendapat keuntungan sebesar  Rp. 53.500.






V Hasil dan Pembahasan
5.1. hasil dan pembahasan
Kegiatan
Capaian program mingguan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Pembuatan struktur organisasi
ü











Pembagian job describtion

ü










Survey pasar


ü

ü
ü






Pencarian alat dan bahan



ü








Proses produksi




ü
ü
ü





Packing







ü
ü



Pemasaran









ü
ü
ü

Pembuatan struktur organisasi dilakukan pada minggu pertama dan dilanjutkan pembagian job describtion di minggu ke dua. Survey pasar dilakukan 3 minggu dengan media social dan juga survey langsung ke toko tanaman hias. Pencarian alat dan bahan dilakukan pada minggu ke 4. Untuk proses produksi dilakukan selama 2 minggu karena harus menunggu fermentasi. Packing dilaksanakan 2 minggu dengan manual hasil produksinya berjumlah kurang lebih 150 kg dan setelah di packing menjadi 15 pcs/ 5kg. pemasaran dilakukan selama 3 minggu melalui media social dan promosi ke toko pertanian di Wilayah DIY.

5.2 Promosi
Promosi dilakukan oleh bagian pemasaran dan dilakukan selama 3 minggu dengan cara online serta survey ke toko pertanian.

5.3. hasil pemasaran
Hasil yang didapatkan yaitu sebesar Rp. 30.000 untuk 4 pcs pupuk.

VI. Kesimpulan dan Saran
6.1. Kesimpulan
kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Pupuk yang dihasilkan sebanyak 150 kg dan yang terjual sebanyak 20 kg/ 4 pcs. Berdasarkan perhitungan analisis usaha kelompok kami mengalami kerugian sebesar Rp. 29.000 dikarenakan pupuk belum terjual semuanya.
             
6.2. Saran
Untuk matakuliah kewirausahaan sebaiknya mahasiswa dibebaskan untuk berkreasi dalam berwirausaha sesuai dengan minat dan hobinya masing- masing sehingga mahasiswa dapat melakukan wirausaha dengan sepenuh hati.

DAFTAR PUSTAKA
                  Prihandini, P. w, dan Purwanto, T. 2007. Petunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.

                    Rahayu, S, Purwaningsih, D, dan Pujianto. 2009. Pemanfaatan Kotoran Ternak Sapi Sebagai Sumber Energi Alternatif Ramah Lingkungan Beserta Aspek Sosial Kulturalnya. Jurnal Inovasi Teknologi. 13 (2) : 19 – 23  Terimakasi telah membaca Laporan Penelitian Cara Pembuatan Pupuk Organik

t


// kode iklan

jangan lupa iklannya diklik ya, to "Laporan Penelitian Cara Pembuatan Pupuk Organik"

Post a Comment