// kode iklan
*/
Pertumbuhan fisik yang terarah Terdapat dua hukum dalam pertumbuhan fisik yakni
Hukum cephalocaudal.
Yaitu pertumbuhan yang dimulai dari kepala ke arah
kaki. Bagian-bagian pada kepala tumbuh lebih dahulu dari pada
bagian-bagian lain. Hal ini sudah terlihat pada pertumbuhan pra-natal,
yaitu pada janin. Scorang bayi yang baru dilahirkan mempunyai
bagian-bagian dan alat-alat pada kepala yang lebih matang dari pada
bagian-bagian lain. Bayi bisa menggunakan mulut dan matanya lebih cepat
dari pada anggota geraknya. Baik pada masa perkembangan pra-natal,
neonatal dan anakanak, proporsi bagian kepala dengan rangka batang
tubuhnya mua kecil dan semakin lama perbandingan ini semakin besar lebih
matang dari pada bagian-bagian lain. Bayi bisa menggunakan mulut dan
matanya lebih cepat dari pada anggota geraknya. Baik pada masa
perkembangan pra-natal, neonatal dan anak-anak, proporsi bagian kepala
dengan rangka batang tubuhnya mula-mula kecil dan semakin lama
perbandingan ini semakin besar. (Lihat gambar di halaman sebelah) sat b.
Hukum proximiodistal.
Yaitu pertumbuhan yang berpu pada sumbu dan
mengarah ke tepi. Alat-alat tubuh yang terdapat pada pasat, seperti
jantung, hati, alat-alat pencernaan, lebih dahulu berfungsi daripada
anggota tubuh yang ada di tepi. lebih karena alat-alar tubuh yang
terdapat pada daerah pusat it vital daripada misalnya anggota gerak
seperti tangan dan kali. Anak masih bisa melangsungkan kehidupannya bila
terjadi anggota geral, akan tetapi tidak kelainan-kelainan anggota
tubuh di pusat. Kelainan sedikit saja, misalnya pada jantung atau
ginjal, bisa berakibat fatal. Ditinjau dari sudut biologi, anatomi dan
ilmu Faal masih banyak lagi ketentuan yang berhubungan dengan
pertumbuhan, struktur dan fungsi serta kefaalan anggota tubuh. Misalnya
dalam hal kematangan untuk tumbuh, berkembang dan berfungsi yang tidak
sama antara anggota-anggota tubuh. Contoh yang jelas ter lihat pada
kelenjar-kelenjar kelamin, yang baru mulai berfungsi (matang) ketika
anak memasuki masa remaja. Pada saat ini terjadi perubahan besar pada
bentuk tubuh, yang bahkan juga mempengaruhi perubahan pada kehidupan
psikisnya.
Perkembangan terjadi dari umum ke khusus.
Pada
setiap aspek perkembangan terjadi proses perkembanan yang dimulai dari
hal-hal yang umum, secara sedikit demidikit meningkat ke hal-hal yang
khusus. Terjadi proses diferensiasi dikemukakan oleh H. Werwer. Anak
alkan mam menggerakkan lengan atas, lengan bawah, tapak tangan tbih
dahulu daripada ia mampu menggerakkan jari-jari tangannya. Anak akan
mampu lebih dahulu menggerakkan tubuhnya sebelum bisa mempergunakan
kedua tungkainya untuk menyangga bu- tang tubuhnya, melangkahkan kaki
dan mampu berjalan. Dari sudut perkembangan kemampuan juga terlihat
penglisan dari hal-hal yang tadinya umam ke khusus. Seorang menyebutkan
semua wanita sebelum ia mamipe membedakan mana mana pengasuh atau Anak
untuk istilah binatang atau pohon mendahului kemampuan u mana yang
tergolong anjing, kucing, ay pohon pisang, pohon pepaya dan pohon
mangga. msama. Anak menangis emosinya juga terjadi menyakitkan, bila
mengalami hal-hal yang tida yang menyedihkan, yang menje akan range yang
sedikit demi lieluun ia tira tertentu dengan ya memperlihatkan emosi
cemburu terlebih atau irihati Perkembangan berlangsung dalam
tahapan-tahapan perkembangan Dalam perkembangan terjadi penahapan yang
terbagi-bagi dalam masa-masa perkembangan.
Pada setiap masa perkembangan
terdapat ciri-ciri perkembangan yang berbeda antara ciri-ciri ada pada
sesuatu masa perkembangan yang satu dengan cii-ciri yang ada pada masa
perkembangan yang lain. Sebenarnya ciri-ciri yang pada masa perkembangan
masih dapat diperlihatkan pada masa-masa perkembangan berikutnya, hanya
dalam hal ini criadi dominasi pada ciri-ciri yang baru. Jadi bila
seseorang sulah mencapai suatu tahapan dalam perkembangan, maka mungia
masih memperlihatkan ciri-ciri yang sebenarnya merupakan ciri-ciri masa
perkembangan yang terdahulu, hanya apa yang diperlihatkan dalam "jumlah"
yang kecil. Justru bilamana ciri-ciri masa-masa perkembangan sebelumnya
banyak diperlihatkannya berarti ia belum meningkat ke tahapan
perkembangan berikutnya. Ada aspek-aspek tertentu yang tidak berkembang
dan tidak meningkat lagi, yang dalam hal ini disebut fiksasi.
Aspek
intelek pada anak-anak tertentu yang memang secara konstitusional
terbatas, pada suatu saat akan relatif berhenti, tidak bisa atau sulit
berkembang dan diperkembangkan. Tahapan perkembangan ini berlangsung
secara berurutan terus menerus dan dalam tempo perkembangan yang
tertentu dan bisa berlaku umum. Justru perbedaan-perbedaan waktu, pat
lambatnya sesuatu penahapan perkembangan terjadi, atau sesuatu masa
perkembangan dijalani, menampilkan adanya perbeda perorangan. Semakin
lambat masa-masa perkembangan dibandingkan dengan norma-norma unwam yang
berlaku semakin menunjukkan adanya tanda-tanda gangguan atau hambatan
dalam hubungan-hubungan antara aspek dengan aspek lain yang saling
mempengaruhi, luklaan bilamana satu aspek kelambatan; maka pada lain
juga akan terjadi hal yang sama kalau tidak, mala ada faktor-faktor
khusus yang mempengaruhi perkembangan suatu Dalam praktek sering
terlihat sebagai petunjukan keterlambatan pada keseluruhan perkembangan
mental, ni a). Bilamana perkembangan kemampuan fisiknya untuk berlamin, yakni menarche (haid yang pertama) pada wanita dan keluarnya
air mani pertama kali pada ki-laki. bahan fisik yang secara hebat
dialami oleh anak ketika mulai memasuki masa remaja menimbulkan
permasalahan yang sangat ma bagi orang jemuk dan seringkali menimbulkan
dengan kehidupan retua atau orang dewasa yang berhubungan maja, misalnya
di sekolah atau di per
l. Perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan lati.
han
belajar. dengan Kematangan adalah proses intrinsik yang terjadi dirinya
sesuai dengan potensi yang ada. Gesell banyak mengelakan mengenai
perkembangan yang berasal dari proses matangan ini. Antara kematangan
dan latihan atau proses belajar terdapat interaksi erat yang
mempengaruhi perkembangan. Pada permulaan kehidupan anak proses-proses
yang timbul lengan sendirinya ke arah kematangan yang ingin dicapai
lebih banyak terjadi. Semakin lama semakin banyak kehidupan anak
dipengaruhi oleh proses-proses belajar tempat kemudian
kedua-mempengaruhi. Pengaruh prosesnya akan belajar atau latihan yang
tepat sangat diperlukan oleh anak. Ada dua hal yang penting sehubungan
dengan ini, yakni:
a. Bahwa dalam perkembangan ada
saat-saat ketika anak siap untuk menerima sesuatu dari luar. Kematangan
dicapaitul disempurnakan dengan rangsangan-rangsangan yang Keadaan ini
sering disebut "masa kritis" yang harus dirangsangagar bisa berkembang
selanjutnya dengan baik Bilamana masa kritis ini tidak memperoleh
rangsangan yang tepat, misalnya dalam bentuk latihan atau proses belajar
tertentu, maka selanjutn anak alan mengalami kesulitan. Oleh karena itu
disebut istilah sampai pada jika seorang anak yang telah siap dan sudah
tahap kematangan untuk bisa berbicara, tetapi peroleh kesempatan untuk
memperoleh rangsangan ini, maka selanjutnya tidak akan pernah bisa
bicara lagi, seperti halnya artal-anak yang ditemukan hidup di hutan dan
tidak bisa lagi di ajar berbicara. EL, Thorndike, puluhan tahun yang
lalu mengemukakan Hukum Kesiapan (Law of Readiness). Proses belajar (dan
perkembangan) akan lancar berlangsung, bilamana dilakukan pada saat
seseorang siap untuk menerima rangsangan itu I.H. Blum (1952),
menyebutkan istilah yang kira-kira sama dengan apa yang dikemukakan oleh
Thorndike dengan istilah kesiapan dalam perkembangan (developmental
readiness) Di pihak lain R.J. Havighurst (1953), mempergunakan istilah
saat peka belajar (teachable moment untuk mengungkapkan pentingnya
perangsangan, latihan dan proses-proses belajar pada masa yang tepat
dalam perkembangan anak.
b. Bahwa perkembangan pada
permulaan adalah penting dan mutlak. Landasan untuk perkembangan
selanjutnya harus sudah diletakkan pada permulaan-permulaan perkembangan
anal Bertolak dari teori Psikoanalisa, baik Frewd sendiri maupun Erik
son mengemukakan dengan orientasinya yang patologis betapa pentingnya
anak memperoleh landasan landasan yang baik pada permulaan-permulaan
kehidupan agar kelak setelah dewasa tidak mengalami gangguan emosi atau
gangguan kepribadian pada Freud mengemukakan bahwa kehidupan emosi pada
tahun. tahun pertama kehidupan anak harus berlangsung dengan baik, agar
tidak akan menjadi masalah setelah dewasa Erikson menganggap pada tahun
pertama kehidupan anak penting ditanamkan dasar mempercayai orang
lain.Anak yang tidak mengalami dan memperoleh kasih sayang dan kepuasan
dari kebutuhan akan mengalami kegagalan dalam memperkembangkan
kepercayaan kepada orang lain dan oleh karena itu akan terganggulah
hubungan sosial di kemudian hari Para ahli psikologi perkembangan sering
mengulang pernyataan mengenai pentingnya tahun-tahun pertama sebagai
tahun pembentukan (formative years) atas dasar-dasar kepribadian seorang
anak. Lima tahun pertama dianggap sebagai tahun yang penting untuk
menerima rangsangan, termasuk rangsangan-rangsangan untuk
memperkembangkan dan semua mental yang ada sebaik-baiknya. Setelah
kepribadian dirangsang agar berkembang dan berfungsi, maka
perkembangan selanjutnya terjadi untuk mengadakan modifikasi terhadap
dasar-dasar perkembangan yang sudah ada. Modifikasi pada struktur dan
fungsike arah peningkatan peningkatan dari kepribadian lebih lanjut.
Salah satu dasar untuk menentukan apakah seorang anak telah mengalami
perkembangan dengan baik atau tidak, ialah melalui yang oleh (1953)
disebut tugas-tugas dalam perkembangan (developmental Mengenai ini H
vigburst merumuskan sebagai "Tugas-tugas dalam per kembangan adalah
tugas-tugas yang timbul pada atau kira-kira pada masa perkembangan
tertentu dalam kehidupan seseorang yang bilamana akan menimbulkan
kebahagiaan dan akan diharapkan berhasil pada tugas perkembangan
berikutnya. Se- baliknya bilamana gagal dia akan menimbulkan ketidak
bahagiaan pada diri pribadi yang bersangkutan, tidak diterima oleh
masyarakatnya, dan mengalami kesulitan untuk mencapai tugas-tugas
perkembangan selanjutnya." Tugas-tugas perkembangan ini bersumber pada
tiga hal Kematangan fisik ngan atau tuntutan dari masyarakat. Norma
pribadi mengenai aspirasi aspirasinya. gas-tugas perkembangan ini pada
anak-anak diba dua kelompok yakni L perkembangan pada anak-anak pada
kelom-umur 0 a sampai 6 tahun. Belajar memakan makanan yang keras
3. Belajar berbicara
4. Belajar untuk mengatur dan mengurangi gerak-gerik tar buh yang tidak perlu
5. Belajar mengenal perbedaan-perbedaan jenis kelamin dengan
6. Mencapai stabilitas fisiologis
7, Membentuk konsep konsep sederhana mengenai realitas-realitas sosial dan fisik
8. Belajar untuk melibatkan diri secara emosional dengan orang tua, saudara-saudara dan orang-orang lain untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah dan nurani. IL Tugas-tugas perkembangan pada anak-anak pada kelompok umur 6 sampai 12 tahun.
1. Belajar kemampuan kemampuan fisik yang diperlukan agar bisa melaksanakan permainan atau olah raga yang
2. Membentuk sikap-sikap tertentu terhadap dirinya sebagai pribadi yang sedang tumbuh dan berkembang
3, Belajar bergaul dengan teman-teman seumurnya
4. Memperkembangkan kemampuan-kemampuan dasar dalam membaca, menulis dan menghitung
5. Memperkembangkan nurani, moralitas dan skala nilai
6. Memperoleh kebebasan pribadi
7, sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok
sosial
dan institusi. Tidak semua anak akan lancar mencapai tugas-tugas per-
kembangan yang tersusun di atas, karena dalam kenyata annya gangguan
dalam perkembangan akan selalu bisa timbul Kalau perkembangannya
ternyata menyimpang dari norma-norma yang ada, ini akan berakibat
timbulnya kesulitan dalam penyesuaian diri secara sosial, emosional dan
kepribadiannya terhadap lingkungan hidupnya. Dalam keadaan demikian maka
diperlukan penanganan yang cepat dan tepat untuk mengatasinya. Kalau
ini disebabkan oleh kurangnya kesempatan pada anak untuk belajar, anak
perlu diberi kesempatan belajar sekali lagi. Correy dan Her-rick
menggaris bawahi hal ini dan mengemukakan sebagai beriap tugas
perkembangan harus dipelajari dan dikuasai pada tingkatan tingkatan
tertentu. Selanjutnya dikemukakan Anak lelaki atau anak perempuan, yang
gagal untuk mempelajari salah satu di antara pelajaran-pelajaran dalam
perkem untuk dengan norma atau hampir diri macam cara norma yang ada di
lingkungannya, dengan macami akan terl Hukuman ini bisa jelas terlihat
semisalnya anggaran kepribadian subyektif seperti anggaran seks atau
bisa termisalnya pada penderita penderita Metode-metode penelitian
Perkembangan Anak da bagian depan buku ini telah dikemukakan timbulnya
penelitian-penelitian yang dianggap culup sistimatik terhada
perkembangan anak, sebagai titik mula timbulnya psikologi anak psikologi
perkembangan. Catatan-catatan harian terhadap perkembangan bayi dan
anak yang dilakukan oleh banyak orang tua yang menaruh perhatian
terhadap pengetahuan mengenai anak seperti Tiedemann (1787), Preyer
(1888); Pestalozzi (895) dan Shin (1900) diperoleh dengan tehnik
observasi bebas dan dengan pendekatan jangka panjang serta cara studi
kasus. Jelas faktor-faktor subyektif masih banyak memepengaruhinya,
sehingga tidak menampilkan adanya data hasil pengukuran yang obyektif.
Untuk mengatasi hal ini, perlu dia dibarengi dengan tehnik analisa dan
metode lain. Beberapa metode dalam penelitian-penelitian perkembangan
anak dapat digolongkan menjadi
Observasi
lalah
cara yang dilakukan untuk mengamati semua tingkah laku yang terlihat
pada suatu jangka waktu tertentu atau pada suatu tahapan perkembangan
tertentu. Bilamana peneliti melakukan semua pencatatan tanpa mengubah
suasana atau mengontrol dalam situasi-situasi yang direncanakan, maka
hal ini disebut dengan observasi alami (natural observation), Misalnya
observasi dilakukan terhadap kehidupan anak dari jam sekian sampai jam
selian, apa saja yang dilakukan, atau misalnya yang berhubungan dengan
perkembangan tertentu dilihat dari aspek kepribadiannya. Hal ini bisa
dilakukan di mana saja, di rumah, di kebun atau di sekolah. Bilamana
lingkungan tempat anak berada diubah se- demikian rupa sesuai dengan
tujuan peneliti, sehingga bermacam-macam reaksi tingkah laku anak
diharapkan akan timbul hal ini disebut observasi terkontrol
(controlled-observation). Misalnya seorang anak, yang ingin diketahui
mengenai reaksi dan sikapnya terhadap lingkungan pergaulannya, akan di
observasi pada lingkungan sosial yang sudah direncanakan. Atau seorang
anak yang agresif yang ingin diketahui sebab-sebabnya, ia dimasukkan di
dalam ruangan main yang sudah tersusun sedemikian rupa (misalnya ada
bermacam-macam boneka) sehingga reaksi reaksi dan perbuatan-perbuatan
yang akan diperlihatkan anak timbul karena ada rangsangan-rangsangan
khusus dari lingkungannya. Observasi yang terkontrol ini bisa dilakukan
terhadap sekelompok anak yang sama umurnya atau sama jenis kelaminnya
dan pada waktu yang tertentu. Kedua jenis observasi ini bisa dilakukan
dengan alat-alat modern secara dokumenter, misalnya
pencatatan-pencatatan terhadap reaksi-reaksi pada bayi untuk mengetahui
fungsi-fungsi persepsinya, dia dapat dilakukan dengan alat-alat
elektronik yang modern serta dengan kuantifikasi secara statistik dan
pengolahan-pengolahan dengan komputer. Jenis ob servasi yang kedua ini
dianggap lebih obyektif dan lebih tepa hasilnya daripada yang pertama.
Karena itu observasi terkontrol dapat dilakukan untuk tujuan-tujuan
eksperimental dengan pen dekatan dan metode ditinjau dari sudut
psikologi eksperimental Misalnya penyelidikan terhadap timbulnya fobia
pada anak-anak terhadap anjing dapat dilakukan dengan observasi
terkontrol dan dengan metode metode ditinjau dari sudut eksperimental,
denganmisalnya membagi sekelompok anak sebagai kelompok-pengon
Penyelidikan dengan tehnik dan metode observasi ini sampai masih banyak
dilakukan sebagai sebagian cara-cara mengumpulkan data, sehingga perlu
dilakukan bersama-sama dengan tehnik dan metode yang lain
Metode
ini tidak mudah dilakukan, karena obyek penelitiannya adalah anak-anak,
maka tidak bisa mengubah lingkungan lingkungan tertentu
sebebas-bebasnya sehingga merangsang timnya reaksi reaksi tertentu pula
dan yang tidak manusiawi. Keitan lain yaitu perlunya memperhatikan
variabel-variabel seteliti mungkin ent-variable) yang mempengaruhi
dependent-variabel. Ini mengenai misalnya penelitian yang ingin
dilakukan terhadap sekelompok anak mengenai pengaruh Kelompok Bermain
terhadap perkembangan bahasa; dalam hal ini harus di perhatikan dan
diperhitungkan semua independent variabel yang mungkin mempengaruhi
perkembangan bahasa anak seperti, umur kelamin, status sos kondisi
fisik, pendidikan orang tua dan lain-lain yang mempengaruhi perkembangan
bahasa anak, sebelum misalnya dilakukan test bahasa terhadap anak.
Dengan penguasaan yang baik dan sempurna atas berbagai tehnik dan metode
penelitian secara eksperimental, termasuk juga cara-cara pengolahan
data yang teliti, maka metode eksperimen ini banyak manfaatnya Dengan
meningkatnya penyelidikan-penyelidikan terhadap bayi-bayi yang dianggap
masa yang baik untuk mengetahui dasar-dasar yang masih belum banyak
dipengaruhi oleh lingkungan dan dengan berkembangnya etologi, maka
metode eksperi mental lebih mendapat tempat pada Institut-institut yang
mediki mengenai anak atau perkembangan anak, Oleh Alermet al dirumuskan
Pengetahuan mengenai tingkah-tingkah laku hewan di alam bebas, khususnya
mengenai tingkah tingkah laku naluriah dan tingkah laku khusus Di
antara tokoh-tokoh terkenal dalam bidang etologi ini terdapat Konrad
seoran hadiah Nobe nyak Lorenz, penerima yang bar menyelidiki
tingkah-tingkah burung dan wan lain dan yang mengemukakan bahwa laku
burung sebagai reaksi tingkah terhadap lingkungannya berasal dari
kemampuan yang diperoleh dari kelahiran atau keturunan yang diperlukan
untuk perjuangan hidupnya. Dasar-dasar etologi sangat berguna untuk
menunjukkan bahwa tingkah laku disebabkan oleh dasar-dasar biologis
sebagai fungsi untuk menyesuaikan diri, di samping faktor-faktor
lingkungan yang Dengan etologi ditunjukkan betapa pentingnya
pengetahuan mengenai faktor-faktor Para ahli etologi seperti juga banyak
ahli lain menganggap, bahan manusia wa masa perkembangan pada permulaan
kehidupan sesuatu mahluk hidup adalah penting dan menentukan untuk
kehidupan Metode eksperimen juga banyak dilakukan oleh para ahli
sikologi yang menyelidiki proses proses belajar. Para ahli teori seperti
skinner, Bandura, Miller dan lanyak mempergunakan dasar-dasar
psikologi eksperimen dalam melakukan penyelidikannya, terutama
penyelidikan terhadap tempat hasil-hasilnya memberikan data yang sangat
diperlukan untuk mengetahui dasar dan reaksi serta ciri-ciri dari
tingkah laku pada manusia.
Metode lintas-penampang (cross-sectional)
nakan
untuk melakukan peneliti terhadap beberapa kelompok anak dalam angka
waktu yang relatif singkat. Karena psikologi perkembangan ingin
mengetahui perbedaan maupun persamaan dalam tingkah laku pada
bermacam-macam masa perkembangan, maka metode ini banyak dipergunakan.
Kelompok-kelompok yang diselidiki berdasarkan umur, misalnya kelompok
umur 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan dan kekayaannya dalam
perbendaharaan kata. Tentu dalam hal ini perlu diperhatikan mengenai
homogenitas kelompoknya tus sosial, kesehatan, kemampuan, dan
lain-lain) agar indepen-dent-variabel yang ada dapat dikurangi
pengaruhnya sampai se Contoh lain t orang ingin mengetahui pola-pola
cara peme- cahan persoalan dan pembentukan konsep serta perkembangan
umur misalnya empat tahun, lima tahun, enam tahun dan seterusnya.
Perbandingan hasil-hasil yang diperlihatkan pada tiap kelompok umur
dianalisa dan dari hasil itu dapat ditentukan ke simpulannya.
dikemukakan bahwa pada metode isingkat kepada suatu test atau eksperimen
yang sama kelompok umurnya. pok-kelompok anak tertentu sesuai dengan
Keuntungan metode ini ialah mudah diperolehnya kelompok yang besar,
waktu penelitian singkat dan biaya yang tidak terlalu rumit. Di pihak
lain terdapat kelemahan yang acapkali sulit diatasi, yakni adanya
perbedaan-perbedaan perorangan yang di pengaruhi oleh faktor-faktor
sosial dan kebudayaan, sehingga sulit sekali dianggap sama di dalam
suatu kelompok. Sebagaimana diketahui, faktor-faktor sosial dan budaya
mempengaruhi minat dalam jangka waktu yang singkat dan mudah ber
ubah-ubah
Metode jangka-panjang (longitudinal)
Dengan metode ini kelompok atau pribadi yang dijadikan subyek penelitian akan diberi test atau eksperimen yang sama pada suatu jangka waktu tertentu, misalnya setelah 6 bulan, se-telah 1 tahun, 2 tahun dan seterusnya. Metode jangka panjang ini sesuai untuk penelitian mengenai kontinuitas dan diskontinui tas aspek-aspek psikis seperti ketergantungan, agresivitas dan inKeuntungan dengan metode ini menurut IE. Andersen (1954) ialah :
a. Metode tersebut memungkinkan melakukan analisa terhadap pertumbuhan dan perkembangan setiap individu.
b. Memungkinkan mengetahui gangguan-gangguan dalam perkembangan baik secara pribadi maupun dalam kelompok
c.
kemungkinkan melakukan analisa terhadap hubungan antar manusia, angan maupun
pengu karena data yang diperoleh berasal dari anak yanF Hurlock (1964)
menunjuklean hasil-hasil penelitian yang penting dengan metode jangka
panjang ini l Mengenai perkembangan intelek, oleh a, N. Bayley 1955 W.A.
Owens 953 c, L, M. Terman 1947, 1959. i perkembangan kematangan seks
dan pengaruhnya terhadap tingkah laku sosial dan kepribadian pada umumnya, MC, Jones dan P.H. Mussen1958.Mengenai ciri-ciri kepribadian
yang menctap pada anak-anak, dewasa dan lanjut usia, oleh M.E. Smith
1952. ini ialah dibutuhkan waktu yang lama, biaya yang besar dan
kemungkinan terjadinya gangguan yang tiba-tiba timbul dalam selang waktu
antara penyelidikan-penyolidikan yang sedang dilakukan, misalnya ada
yang sakit atau meninggal.
Metode silang budaya (cross cultural)
Metode
ini akhir-akhir ini banyak dilakukan untuk mengetahui
perbedaan-perbedaan atau persamaan pada perkenalangan anak pada beberapa
latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Dengan metode ini bisa
dijelaskan mengenai hopotesa-hipotesa yang ada melalui
faktor-faktor yang diperoleh, misalnya ekonomi, pola tentang besar
kecilnya pengaruh dari faktor sosial, han dan hidup terhadap ciri-ciri
kepribadian dan perkembangan-perkembangan kognitif, Metode ini dilakukan
terhadap kelompok-kelompok yang berbeda-beda latar belakang
kebudayaannya, haan, maupun test, pengumpulan yang diperoleh dari obser
vasi, wawancara dan cara pengumpulan data lainnya untuk diolah dan
dianalisa persamaan dan perbedaannya. Dengan metode suatu hipotesa
mengenai test misalnya yang bebas-budaya (culture-free) atau norma-norma
yang dianggap universal (mi sulnya kemampuan berbicara dapat dibuktikan
kebenarannya. Demikian pula mengenai urutan-urutan dalam perkembangan,
Penahapan dalam perkembangan, apakah dia merupakan norma
BAB II
// kode iklan
jangan lupa iklannya diklik ya, to "Materi Psikologi Pola-pola Perkembangan Manusia"
Post a Comment