// kode iklan
*/
Laporan Penelitian Cara Pembuatan Pupuk Organik
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut Prihandini dan purwanto
(2007), kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan
kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Selama
ini sisa tanaman dan kotoran hewan tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan
sebagai pengganti pupuk buatan. Kompos yang baik adalah yang sudah cukup
mengalami pelapukan dan dicirikan oleh warna yang sudah berbeda dengan warna
bahan pembentuknya, tidak berbau, kadar air rendah dan sesuai suhu ruang.
Proses dan pemanfaatan kompos dirasa masih perlu ditingkatkan agar dapat
dimanfaatkan secara efektif, menambah pendapatan peternak dan mengatasi
pencemaran lingkungan.
Menurut pendapat Rahayu et a1l., (2007), kotoran yang baru
dihasilkan sapi tidak dapat langsung diberikan sebagai pupuk tanaman, tetapi
harus mengalami proses pengomposan terlebih dahulu. Beberapa alasan mengapa
bahan organik seperti kotoran sapi perlu dikomposkan sebelum dimanfaatkan
sebagai pupuk tanaman antara lain adalah: 1) bila tanah mengandung cukup udara
dan air, penguraian bahan organik berlangsung cepat sehingga dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman, 2) penguraian bahan segar hanya sedikit sekali memasok
humus dan unsur hara ke dalam tanah, 3) struktur bahan organik segar sangat
kasar dan daya ikatnya terhadap air kecil, sehingga bila langsung dibenamkan
akan mengakibatkan tanah menjadi sangat remah, 4) kotoran sapi tidak selalu
tersedia pada saat keperluan, sehingga pembuatan kompos merupakan cara
penyimpanan bahan organik sebelum digunakan sebagai pupuk.
Limbah kotoran sapi yang ada di UPT
Kebun Ternak UMBY belum dimanfaatkan sepenuhnya, hanya saja sebagian besar
dimanfaatkan untuk pemupukan rumput dan itupun tanpa dikakukan pengolaahan
terlebih dahulu. Berdasarkan hal itu kami
kelompok kewirausahaan melihat adanya peluang usaha dari limbah tersebut salah
satunya yaitu pembuatan pupuk organik. Karena di zaman sekarang ini masyarakat
lebih suka sayuran atau buah buahan organik sehingga untuk mendapat hasil
tersebut harus menggunakan pupuk organik. Maka kebutuhan akan pupuk organik
tersebut akan meningkat sehingga prospek bisnis pupuk organik akan sangat baik.
1.2. rumusan
masalah
1. bagaimanakah cara pembuatan pupuk organik ?
2. bagaimana cara pemasaran pupuk
organik tersebut ?
3. apa manfaat dari penggunaan pupuk
organik ?
1. 3. Tujuan
1.
mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi di UPT Kebun
Ternak UMBY.
2.
Mahasiswa dapat mengembangkan materi-materi dasar yang telah
dipelajari dari perkuliahan
3. mahasiswa dapat belajar
berwirausaha
1. 4. luaran yang diharapkan
1. mahasiswa
menjadi terampil dalam pembuatan pupuk organik
2. mahasiswa
dapat menambah penghasilan
3. mahasiswa
dapat memanfaatkan peluang usaha di bidang apapun
1. 5. Manfaat
1.
Meningkatkan
kualitas mahasiswa dalam mempelajari teknik pembuatan pupuk organik
2.
Mahasiswa
mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang di peroleh selama
perkuliahan
3.
memberi bekal kepada mahasiswa untuk bisa kreatif dan inovatif dalam
berwirausaha.
II. gambaran umum
a. Waktu dan tempat pelaksanaan
Pembuatan pupuk organik dilaksanakan mulai dari bulan maret sampai dengan
bulan juni 2016 bertempat di UPT Kebun Ternak UMBY.
b. Tahap pelaksanaan
-pembuatan struktur organisasi
- pembagian job describtion
- survey pasar
- pencarian alat dan bahan
- proses produksi
- packing
- pemasaran
c. Bahan dan alat
Kotoran sapi, EM4, kapur dolomite, air, dedak, abu sekam, cangkul, terpal,
ember, plastik, dan label.
d. Aspek yang menjadi landasan
Di masyarakat kota tentunya untuk budidaya pertanian akan cukup sulit
karena tidak ada lahan, akan tetapi hal tersebut dapat diantisipasi dengan
budidaya tanaman menggunakan media polibag. Berdasarkan hal tersebut pastinya
untuk pembuatan media menggunakan pupuk sehingga apbila banayak masyarakat yang
mebudidayakan dengan metode ini maka kebutuhan pupuk juga akan sangat banyak.
Hal itulah yang menjadi landasan kelompok kami untuk membuat pupuk organik.
e. Aspek teknis
Pembuatan pupuk organik dilaksanakan di UPT kebun ternak karena selain
dekat dengan bahan baku, jalur transportasinya juga mudah dijangkau. Untuk
jarak dari tempat produksi ke pasar juga tidak terlalu jauh.
f. Aspek manajemen
Struktur organisasi
Ketua : Ajat Sudrajat
Sekretaris dan Bag. Keuangan: Rochmah Nur Aisyiah
Bagian Produksi : Budi Harsoyo dan Yuliska Karo Karo
Bagian Pemasaran : M. Khasna
g. Aspek pemasaran
Pemasaran pupuk dilakukan dengan beberapa cara yaitu lewat media social dan juga penawaran ke toko tanaman hias.
Baca Juga:
- Contoh Laporan Study Tour Wisata Semarang Jawa Tengah
- Contoh Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Dasar
- Biografi R.A. Kartini Lengkap
- CONTOH MAKALAH PENJASKES TENTANG HIV AIDS DAN KEBUGARAN JASMANI
- Contoh Kliping Tentang Tari Jaipong
- Contoh Kliping Tentang Tari Kecak
- Contoh Laporan Elektro Dasar Tentang Kemagnetan
- Konsep Dasar Psikologi Komplit
- LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK THERMOREGULASI DAN PENGARUH SUHU TERHADAP AKTIVITAS HEWAN POIKILOTHERMIS
- Laporan Penelitian Cara Pembuatan Pupuk Organik - New!
- Makalah Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan Hindu-Budha
- PEDOMAN PENYUSUNAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN DAN SKRIPSI
- PENGUKURAN SUSHU TERHADAP AKTIVITAS HEWAN POIKILOTHERMIS
III. Metode Pelaksanaan
Rencana dan Jadwal Kegiatan
Kegiatan
|
Minggu
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
|
Pembuatan struktur
organisasi
|
ü
|
|||||||||||
Pembagian job describtion
|
ü
|
|||||||||||
Survey pasar
|
ü
|
|||||||||||
Pencarian alat dan bahan
|
ü
|
|||||||||||
Proses produksi
|
ü
|
ü
|
ü
|
|||||||||
Packing
|
ü
|
ü
|
||||||||||
Pemasaran
|
ü
|
ü
|
ü
|
IV. Pelaksanaan Kegiatan project usaha
4.1 . waktu dan tempat
Pembuatan pupuk organik
dilaksanakan mulai dari bulan maret sampai dengan bulan juni 2016 bertempat di
UPT Kebun Ternak UMBY.
4.2. capaian usaha
Kegiatan
|
Capaian program mingguan
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
|
Pembuatan struktur
organisasi
|
ü
|
|||||||||||
Pembagian job describtion
|
ü
|
|||||||||||
Survey pasar
|
ü
|
ü
|
ü
|
|||||||||
Pencarian alat dan bahan
|
ü
|
|||||||||||
Proses produksi
|
ü
|
ü
|
ü
|
|||||||||
Packing
|
ü
|
ü
|
||||||||||
Pemasaran
|
ü
|
ü
|
ü
|
4.3. analisis usaha
a. biaya produksi
- 1 EM4 @Rp. 18.000
- Dedak 1 kg @Rp. 2000
-Plastik 1 pcs ukuran 5kg @ Rp. 36.000
- label @ Rp. 3000
Kotoran sapi, kapur dolomite, dan abu sekam @Rp.-
JUMLAH Biaya Produksi = RP. 59.000
b. pendapatan
- 1 kemasan pupuk harganya Rp. 7500/5kg
- pupuk yang diproduksi 15 pcs
Sehingga apabila pupuk tersebut terjual semuanya, maka total pendapatannya
adalah 15 X Rp. 7500 = Rp. 112.500
-hasil penjualan sampai saat ini baru terjual 4 pcs, sehingga total
pendapatan saat ini Rp.30.000
Apabila dibandingkan dengan biaya produksi usaha ini masih Rugi dikarenakan
pupuk belum terjual semuanya dan kerugiannya adalah Rp. 29.000. apabila pupuk
terjual semua maka akan mendapat keuntungan sebesar Rp. 53.500.
V Hasil dan Pembahasan
5.1. hasil dan pembahasan
Kegiatan
|
Capaian program mingguan
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
|
Pembuatan struktur
organisasi
|
ü
|
|||||||||||
Pembagian job describtion
|
ü
|
|||||||||||
Survey pasar
|
ü
|
ü
|
ü
|
|||||||||
Pencarian alat dan bahan
|
ü
|
|||||||||||
Proses produksi
|
ü
|
ü
|
ü
|
|||||||||
Packing
|
ü
|
ü
|
||||||||||
Pemasaran
|
ü
|
ü
|
ü
|
Pembuatan struktur organisasi dilakukan pada minggu pertama dan dilanjutkan
pembagian job describtion di minggu ke dua. Survey pasar dilakukan 3 minggu
dengan media social dan juga survey langsung ke toko tanaman hias. Pencarian
alat dan bahan dilakukan pada minggu ke 4. Untuk proses produksi dilakukan
selama 2 minggu karena harus menunggu fermentasi. Packing dilaksanakan 2 minggu
dengan manual hasil produksinya berjumlah kurang lebih 150 kg dan setelah di
packing menjadi 15 pcs/ 5kg. pemasaran dilakukan selama 3 minggu melalui media
social dan promosi ke toko pertanian di Wilayah DIY.
5.2 Promosi
Promosi dilakukan oleh bagian pemasaran dan dilakukan selama 3 minggu
dengan cara online serta survey ke toko pertanian.
5.3. hasil pemasaran
Hasil yang didapatkan yaitu sebesar Rp. 30.000 untuk 4 pcs pupuk.
VI. Kesimpulan dan Saran
6.1. Kesimpulan
kompos
merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang
telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Pupuk yang dihasilkan
sebanyak 150 kg dan yang terjual sebanyak 20 kg/ 4 pcs. Berdasarkan perhitungan
analisis usaha kelompok kami mengalami kerugian sebesar Rp. 29.000 dikarenakan
pupuk belum terjual semuanya.
6.2. Saran
Untuk
matakuliah kewirausahaan sebaiknya mahasiswa dibebaskan untuk berkreasi dalam
berwirausaha sesuai dengan minat dan hobinya masing- masing sehingga mahasiswa
dapat melakukan wirausaha dengan sepenuh hati.
DAFTAR PUSTAKA
Prihandini, P. w, dan Purwanto, T. 2007. Petunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbahan
Kotoran Sapi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.
Rahayu, S, Purwaningsih, D, dan Pujianto. 2009.
Pemanfaatan Kotoran Ternak Sapi Sebagai Sumber Energi Alternatif Ramah
Lingkungan Beserta Aspek Sosial Kulturalnya. Jurnal Inovasi Teknologi. 13 (2) : 19 – 23 Terimakasi telah membaca Laporan Penelitian Cara Pembuatan Pupuk Organik
t
// kode iklan
jangan lupa iklannya diklik ya, to "Laporan Penelitian Cara Pembuatan Pupuk Organik"
Post a Comment