// kode iklan
*/
BAB 1
TEORI DAN KONSEP
PSIKOLOGI
PENGANTAR
Ditinjau dari segi bahasa,
perkotaan psikologi berasal dari Psyche yang diartikan sebagai wa, dan
perkataan Lagos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Karena itu perkataan
psikologi sering diartikan atau diterjemahkan dengan ilmu pengetahuan tentang
jiwa atau disingkat dengan ilmu jiwa Namun demikian ada sementara ahli yang
kurang sependapat bahwa pengertian psikologi itu benar-benar sama dengan ilmu
jiwa. walaupun ditinjau dari arti kata kedua istilah itu sama. Seperti yang
dikemukakan oleh Gerungan seperti berikut Ilmu jiwa itu
merupakan istilah bahasa Indonesia sehari-hari Yang dikenal tiap-tiap orang,
sehingga kami pun penggunaan pun dalam artian yang luas Sedangkan kata
psychologi merupakan suatu istilah
yang specifik sehingga dipergunakan untuk menunjukkan kepada pengetahuan ilmu jiwa yang bercorak
ilmiah tertentu. Ilmu jiwa
digunakan dalam arti yang luas daripada istilah psychologi. Ilmu jiwa meliputi
segala pemikiran, pengetahuan, tanggapan,
terapi juga segala on dan
spekulasi mengenai jiwa itu. Psychologi meliputi ilmu pengetahuan mengenai jiwa
yang diperoleh secara sistematis dengan metode metode ilmiah yang memenuhi
syarat-syaratnya yang disepakati sarjana psychologi pada zaman sekarang ini
Istilah ilmu jiwa menunjukkan kepada ilmu jiwa pada umumnya,
sedangkan istilah psychologi menunjukkan ilmu jiwa yang ilmiah menurut norma-
norma ilmiah modern Psychologi sebagai suatu ilmu maka psikologi merupakan
pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan-pendekatan ilmiah artinya
pengetahuan diperoleh dengan penelitian yang dijalankan secara sistematis,
terkontrol, dan dalam psikologi berdasarkan atas data empiris. Karena inti salah
satu ciri psikologi sebagai
suatu ilmu adalah berdasarkan atas data disamping data tersebut diperoleh
secara sistemaris sesuatu teori dalam ilmu dapat di uji dalam hal keajegan
maupun keandalannya atau validitasnya Psikologi juga mempunyai ciri-ciri atau sifat
sifat seperti ilmu ilmu yang
lain yaitu: mempunyai:
·
obyek tertentu
·
Metode pendekatan atau penelitian tertentu
·
Sistematika yang teratur sebagai
hasil pendekatan terhadap obyeknya
·
Mempunyai riwayat atau sejarah tertentu.
B. PENGERTIAN
PSIKOLOGI
Karena psikologi merupakan
ilmu mengenai jiwa, maka persoalan
yang pertama timbul ialah apakah
yang di maksud dengan jiwa itu? ki Hadjar Dewantara, mengartikan jiwa sebagai
a. Kekuatan yang
menyebabkan hidupnya manusia
b. Serta
menyebabkan manusia dapat berfikir, berperasaan dan berkehendak (budi)
c. Lagi
pula menyebabkan orang mengerti atau insyaf akan segalah gerak jiwanya.
Aristoteles berpendapat bahwa baik manusia, hewan maupun tumbuh
tumbuhan adalah beranina atau berjiwa. Maka terdapat 3 macam
anima, yaitu
1. Anima Vegetativa, yaitu anima atau jiwa yang
terdapat pada tumbuh tumbuhan, yang mempunyai kemampuan untuk makan minum dan
berkembang biak
2.
Animo
sentitiva, yaitu anima atau jiwa yang terdapat pada kalangan hewan disamping mempunyai kemampuan-kemampuan seperti
anima vegetativa juga mempunyai kemampuan kemampuan untuk berpindah tempat,
mempunyai nafsu, dapat mengamati dapat menyimpan pengalaman pengalamannya
3. Anima
intelektiva, yaitu yang terdapat pada manusia selain mempunyai kemampuan-kemampuan seperti yang terdapat pada
lapangan hewan masih mempunyai kemampuan loin yaitu berfikir dan berkemauan.
Bedasarkan ahli
lain yang berpendapat mengenai pengertian psikologi antara lain:
1. Wundt
Psikologi itu merupakan ilmu tentang kesadaran manusia
(fhe science of human conciousnees)
2 Woodworth dan Marquis Psikologi merupakan ilmu tentang
aktivitas- aktivitas individu (the science of the activities of the individual)
3 Branca Psikologi merupakan ilmu tentang tingkah laku (the science of behavior)
4 Morgan, dkk Psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku baik pada manusia maupun hewan. (the science of human oral animal
behavior)
5 Sartain Psikologi
adalah ilmu yang mempelajari ringkoh laku manusia (the science of human
behavior) Berdasar pengertian dari berapa ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa yang di maksud dengan psikologi adalah merupakan suatu ilmu yang
menyelidiki serta memtentang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas di mana
tingkah laku serta aktivitas-aktivitas itu sebagai menifestasi hidup kejiawaan
(motorik, kognitif dan emosional).
C. SEJARAH
PSIKOLOGI
psikologi sebagai suatu ilmu.
tidak lepas dari segi perkembangan dari psikologi itu sendiri serta ilmu ilmu yang lain Dari waktu ke waktu
psikologi sebagai suatu ilmu akan mengalami perkembangan, sesuai dengan
perkembangan keadaan Oleh karena itu psikologi sebagai suatu ilmu mempunyai sejarah tersendiri
hingga merupakan psikologi dalam bentuk yang sekarang ini Dani pemikiran para
ahli yang mungkin saling mempunyai pandangan yang berbeda akan memacu
perkembangan dari psikologi
I. Psikologi yang Dipengaruhi oleh Filsafat
Para ahli psikologi dahulu
adalah (uga) ahli filsafat. Dapat dimengerti kalau pemikiran tentang kejiwaan
dipengaruhi oleh pemikiran filsafat. Bahkan pada zaman Plato dan Aristoteles
itu psikologi masih menyatu dengan filsafat sebagai induk segala ilmu.
Pengaruh filsafat terhadap
psikologi berlangsung sejak zaman Baru (1800 M) Dua orang filosof yang juga
menyelidiki kejiwaan manusia adalah Plato dan Aristoteles
1.
Psikologi Plato Plato
(427 s/d 347 SM) menganggap
manusia memiliki 3 kekuatan rohaniah
yang disebut Trichotomi Kekuatan itu terdiri dari kekuatan fikiran yang berada
di kepala, kemauan yang berada di dada dan keinginan yang berada di perut
Fikiran yang berada di alam idee, sedangkan keinginan dan kemauan terikat oleh
kehidupan jasmaniah yang
bersifat tidak abadi Lebih dalam.
Plato berpendapat bahwa suatu
kebenaran yang hakiki tidak dapat dicapai dengan suatu nampak oleh indera
manusia, karena segala sesuatu yang nampak oleh indera adalah bayangan dari
hakekat Adapun yang hakiki
adalah "Idee" atau cita dari segala yang bewujud ini. “ide" tak lain adalah Pengertian
yang mencangkup kenyataan dari segala sesuatu, dan dapat di capai hanya dengan
"fikiran." Idee tertinggi adalah Tuhan, dan segala sesuatu yang bewujud berasal dari alam idee dan segalanya akan kembali ke alam idee juga oleh karena
pendapat Plato yang demikian itu, maka dia dipandang ahli fikir pertama yang
beraliran idealisme dan tokoh Trichotomi
2. Psikologi
Aristoteles
Aristoteles
(384 s/d 322 SM), murid Plato.memutuskan pandangan bahwa makhluk berjiwa di
alam ini adalah tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. Masing-masing memiliki jiwa
yang berurutan rendah tingginya Tumbuh tumbuhan mengandung jiwa terendah yang
di sebut "Anima Vegetativa, fungsinya terbatas pada hanya makan dan berkembang
biak. Hewan mempunyai jiwa yang agak tinggi yang di sebut "Anima Sensitiva, fungsinya menggunakan nafsunya
untuk bergerak dan berbuat Manusia memiliki jiwa tertinggi yang di sebut Anima
Intelektiva, fungsinya sangat
penting yaitu antara lain
yang sangat pokok adalah berfikir dan berkehendak.
Aristoteles
membagi fungsi jiwa manusia atas 2, yaitu berfikir dan berkehendak. Oleh karena
itu pandangannya di sebut "Dichotom, berbeda dengan Plato yang Trichotomi
Pandangan-pandangan Trichotomi Plato dan Dichotomi Aristoteles tersebut
selanjutnya di ikuti oleh ahli fikir pada abad 18. Christian Wolf (1679 1754)
memandang kekuatan jiwa manusia terdiri atas 2 (Dichotomi) yaitu
"mengenal" dan "berhasrat." Adapun ahli fikir yang menganut pandangan
Trichotomi antara lain J.J. Rousseau memandang 3 kekuatan jiwa yaitu mengenal,
menghendak dan merasakan, Immanuel Kant, filosof idealis kenamaan dari Jerman,
menyebut kekuatan jiwa yaitu mengenal, merasakan, dan menghendaki, Mac Dougall,
ahli ilmu jiwa sosial berkebangsaan Inggris, juga berpandangan bahwa jiwa
terbagi atas mengenal (Kognisi), menghendaki (Ko nasi), dan merasakan (Emosi).
Psikologi yang dipengaruhi oleh filsafat seperti yang dikemukakan oleh Plato
dan Aristoteles di atas dapat disebut "Ilmu Jiwa Filsafat,"
3.
Psikologi pada Abad Tengah. Psikologi mulai
dipikirkan secara deduktif Tokohnya diantaranya ialah Thomas
Aquino, yang berpendapat bahwa badan
dan jiwa itu merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan.
4.
Psikologi dipelajari secara induktif. Mulai dipikirkan
hubungan sebab akibat antara dunia luar dengan pengaruh yang ada pada jiwa.
5.
Rasionalisme
Tokohnya adalah Discartes,
dengan ucapannya yang terkenal "Cogito ergo sum" (saya
berfikir, jadi daya ada). Obyek psikologi ialah gejala-gejala kesadaran yang
membagi tingkah laku menjadi dua bagian yaitu Tingkah laku rasionil dan mekanisme Hubungan antara jiwa
dengan tubuh di duga terletak pada kelenjar pinealis yang terletak di bawah otak.
6.
Empirisme
Pengetahuan hanya dapat dicapai dengan pengamatan dan pengalaman Tokoh-tokohnya diantaranya
ialah:
a. Francis Bacon Ia merupakan pelopor penggunaan
metode induktif yang dimulai dari pengamatan-pengamatan secara kongkrit
b. John Locke Pendapatnya
terhadap jiwa ialah:
·
Jiwa tidak mempunyai pengertian yang dibawah sejak
lahir (dari pembawaan)
·
Semua pengertian dan alam fikiran berasal dari
pengalaman. Manusia lahir berjiwa terbuka (meja lilin
·
Semua tingkah laku yang di dapat pada dosannya
dipelajari
II. Psikologi yang Dipengaruhi oleh Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih lanjut, perkembangan
psikologi berangsur-angsur melepaskan diri dari corak pemikiran filsafat dan
mengalami perkembangan pesat. Berawal (terutama sekali) dalam hal metode yang
digunakan dalam penyelidikan-penyelidikannya Pesatnya perkembangan itu di
tandai dengan menonjolnya pengaruh ilmu pengetahuan alam terhadap psikologi
sebelum abad 20. Pengaruh tersebut terjadi baik secara tak langsung maupun
secara langsung, baik metode penyelidikannya, maupun materi pendangannya. Hal ini akan lebih nampak jelas
dalam bahasan sebagian psikologi yang muncul pada zaman itu
1. Psikologi Assosiasi
Sejak awal ke 17, Psikologi
Assosiasi merupakan salah satu aliran psikologi yang dipengaruhi secara tak
langsung oleh ilmu pengetahuan
alam (Khususnya Fisika) Metode yang digunakan oleh aliran ini dalam usaha
mempelajari jiwa ada metode
analitis sintesis. Metode mana merupakan cara berfikir dalam ilmu pengetahuan
alam, yang memandang alam ini terdiri atas unsur-unsur (element-element) dan
terjadi proses persenyawaan berdasarkan hukum-hukum tertentu.
Selaras dengan metode yang
digunakannya itu aliran psikologi ini menganggap, jiwa itu terdiri atas
unsur-unsur atau sekumpulan unsur-unsur atau tanggapan-tanggapan yan berproses
menurut hukum-hukum yang pasti. Hukum hukum tersebut ialah hukum sebab akibat
dan hukum assosiasi, oleh karena jiwa dipandang oleh aliran ini seperti mesin
yang bergerak secara mekanis menurut hukum-hukum tertentu, maka berarti jiwa
dipandangnya pasif. Hanya hukum hukum, yang menggerakan jiwa, yang dianggapnya
aktif
Tanggapan-tanggapan,
ingatan-ingatan, dan pengideraan, merupakan unsur-unsur jiwa yang diutamakan oleh aliran ini.
Dengan metode analitis sintesi
aliran ini menganalisa jiwa.
Dengan analitis dia berusaha menguraikan gejala-gejala kejiwaan pada unsur-unsur
pokok berupa tanggapan- tanggapan. Dengan sintesis, mereka menata tanggapan
tanggapan tersebut secara assosiatif menjadi gejala-gejala psikologi yang
bersenyawa
Salah seorang tokoh aliran Assosiasi dalam
psikologi ini adalah John
Stuart Mill nggris). Dia mempelajari psikologi secara ilmu kimia Di dalam merumuskan hukum assosiasi,
melainkan juga hukum hukum persenyawaan, Tokoh lain, ialah John Locke yang
mempelajari psikologi
assosiasi pada abad 17,
kemudian David Hume pada abad 18, dan Hartley pada abad 19
2. Psokologi Unsur (Element)
Psikologi unsur sesungguhnya dapat di anggap nama lain
Psikologi Assosiasi, karena dalam bentuk pendapat pendapatnya masih bercorak assosiatif juga. Namun, meskipun
demikian karena titik tekan Psikologi Unsur ini pada anggapan bahwa jiwa
merupakan kumpulan dari unsur-unsur kejiwaan yang berdiri sendiri, maka
beberapa ahli menggolongkannya sebagai Psikologi Unsur yang berciri tersendiri.
Tokoh-tokoh aliran ini
adalah John Fridrische Harbert, dan Herbart Spencer. Herbart Spencer (abad 19),
seorang tokoh psikologi dan pendidikan Jerman menyelidiki psikologi dengan
metode analitis analitis Menurut pandangannya, jiwa terbentuk karena adanya
tanggapan- tanggapan. Karena itu teori Herbart ini di sebut juga Teori
Tanggapan. Hasil analisa dan
sintesanya, Herbart menemukan pendapat bahwa jiwa terdiri atas 2 lapisan yaitu jiwa yang disadari dan jiwa
yang tidak disadar Pada batas atas keduanya terletak ambang kesadaran Tanggapan
yang masuk tidak semua disadari, karena di antara tanggapan-tanggapan itu dapat
terjadi pertentangan dan tolok-menolak. Tanggapan baru yang bertentangan dengan
tanggapan yang ada
sebelumnya, di tolak sehingga tenggelam kelopisan tak sadar Sebaliknya,
tanggapan baru yang di terima muncul keruang kesadaran. Menurut Herbart,
kebayakan tanggapan berada di bawah sadar. Akan tetapi, menurut dia
tanggapan-tanggapan bawah sadar dapat timbul ke alam sadar menurut hukum hukum
assosiasi yang prosesnya secara mekanis Hukum hukum tersebut adalah: Sama waktu, Berurutan, sama rupa,
Berlawanan, dan Sebab akibat Berdasarkan
hukum hukum assosiasi itu, Herbart memandang jiwa merupakan akibat dari proses
mekanis assosiasi tersebut
Berfikir merasakan, menghendaki terjadi karena adanya assosiasi antara
tanggapan-tanggapan yang masuk ke dalam jiwa Adapun yang di sebut 'pengertian'
adalah tanggapan umum yang terjadi akibat adanya persenyawaan
tanggapan-tanggapan yang menjenis
3. Psikologi Fisiologi
Psikologi Fisiologi merupakan
aliran psikologi lain yang juga dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan alam
Dikatakan sebagai aliran Fisiologi, sebab pendapat-pendapatnya lebih berat
didasarkan pada adanya kekuatan khusus dari indera. Hal mana merupakan bidang
yang banyak dipelajari oleh Fisiologi
Menurut Fisiologi manusia
dapat melihat sesuatu karena adanya
cahaya yang masuk ke dalam mata. Kemudian rangsang cahaya tersebut diteruskan
ke dalam atak melalui syaraf-syaraf mata, yang akhirnya menimbulkan kesadaran
penglihatan.
Atas pengaruh pandangan Fisiolog ini, dengan
menggunakan metode seperti metode penyelidikan ilmu pengetahuan alam, Johannes
Muller (Jerman) berhasil menemukan hukum kekuatan khusus indera. Rumusannya antara lain mengatakan bahwa masing-masing tanggapan
menyebabkan timbulnya kekuatan atau reaksi yang khusus terhadap jenis tanggapan yang
di terima melalui indera tersebut.
Tokoh lain, Weber dan Fechner (Jerman) mendapatkan hukum yang berhubungan
dengan kesadaran pengideraan manusia, yang dikenal dengan 'Hukum Weber Fechne
Helmholz, juga seseorang tokoh aliran ini menemukan kecepatan rangsang melalui
urat syaraf adalah 24 meter dalam setip detik.
Tiga aliran psikologi yang
diuraikan di atas adalah aliran aliran yang dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan
alam baik metodenya, ma materi pendapatnya seperti juga ilmu pengetahuan yang lain, perkembangan
psikologi berterus sehingga menimbulkan aliran-aliran baru dalam psikologi.
Aliran-aliran baru ini
masing-masing banyak menekankan pada segi segi aktivitas kejiwaan tertentu,
atas pendapat bahwa segi segi tersebut lebih mengenal di banding segi-segi yang
lain.
Namun, meskipun demikian
sebegitu jauh aliran-aliran psikologi sebelum abad 20 belum merupakan disiplin
ilmu yang berdiri sendiri. Inilah yang menjadi garis pemisah antara psikologi
sebelum abad 20 dengan psikologi selanjutanya.
III. ilmu Psikologi yang Berdiri Sendiri
Wilhelm Wundt (1832 1920)
seorang berkebangsan Jerman,
merupakan orang yang banyak di sebut-sebut dalam literatur sebagai pelopor
usaha melepaskan psikologi dari Filsafat dan ilmu pengetahuan alam. Usaha nyata
W. Wundt dinampakkannya dengan mendirikan "Laboratorium Psikologi"
yang pertama pada tahun 1875 Laboratorim tersebut disyahkan oleh Universitas Leipzig pada tahun 1886. Sejak disyahkannya itu, maka psikologi dengan sendirinya terpisah dari Filsafat
dan ilmu pengetahuan alam menjadi
pengetahuan yang berdiri sendiri.
Di dalam Laboratoriumnya itu, W. Wundt mengadakan percobaan-percobaan (eksprimen-eksprimen)
dalam usaha menyelidiki jiwa lewat
gejala-gejala jiwa. Karena metode eksprimen
yang digunakannya, itulah sebabnya W. Wundt di sebut juga
sebagai tokoh Psikologi Eksprimental
Wundt berpendapat bahwa gejala
jiwa tak dapat diterangkan berdasarkan
semata-mata hanya pengamatan dan
perenungan terhadap proses alam
seperti diterangkan dalam Psikologi Fisiologi Untuk mengerti jiwa, menurut Wundt, haruslah dengan mempelajari jiwa itu sendiri melalui
eksprimen-eksprimen. Dalam hal ini, karena psikologi
harus berdiri sendiri maka
fisiologi berfungsi hanya sebagai ilmu bantu bagi psikologi.
Dalam merumuskan pandangan tentang jiwa, Wundt berpendapat bahwa jiwa adalah (sebagai satu kebulatan atau totalitas. Hanya secara teoritis jiwa
dapat diuraikan sampai unsur-unsurnya
yang terkecil Psikologi yang Berdiri sendiri. Konsep Wundt lebih lanjut menunjukkan adanya 2 unsur gejala jiwa yaitu pengamatan dan perasaan tunggal.Gejala jiwa yang tersusun secara
totalitas terjadi 2 unsur tersebut karena
adanya proses appersepsi dan assosiasi. Appersepsi berarti proses kemauan yang memimpin jalannya
pekerjaan jiwa dan yang menempatkan
gejala kejiwaan pada pusat kesadaran Appersepsi terjadi apabila jiwa sadar manusia berada dalam keadaan aktif Berfikir salah satu keadaan jiwa sadar
yang aktif. Dengan kata lain berfikir
sebagai satu kesadaran jiwa yang aktif adalah proses appersepsi. Sedangkan assosiasi terjadi apabila jiwa sadar manusia berada dalam keadaan pasif. Terjadinyo assosiasi itu, mengikuti hukum hukum yang sifatnya mekanisme dan
tanpa tujuan.
Kegiatan berfikir dan proses
kejiwaan pada taraf tinggi lainnya
pada manusia tidak secara mekanis terjadi Proses kejiwaan tersebut dipengaruhi oleh perhatian yang
di sengaja yang menentukan jalur
assosiasi ke jalur tujuan yang dikehedaki. Wundt meyakini adanya faktor yang kuat dari dalam jiwa yang aktif, yang memimpin fikiran dan kehendak dalam proses
yang demikian itu. Kehendak, seperti
juga berfikir, merupakan proses appersepsi karena
ia (kehendak) dipimpin oleh kekuatan dari dalam jiwa yang aktif
Jadi, pendapat wundt, berfikir
dan berkehendak keduanya merupakan
proses appersepsi yang bersyaratkan terjadi secara bertujuan (teleologis), dan keduanya bukan proses assosiasi Proses yang semula merupakan assosi dapat juga berlih menjadi appersepsi, jika materi (isi) nya di ambil alih oleh jiwa sadar
secara aktif sehingga berarah tujuan.
Metode yang digunakan oleh
Wundt dalam mempelajari jiwa bukan
bersifat subyektif dan spekulatif saja, melainkan juga metode yang bcrsifat empiris dan obyektif. Metode-metode subyektif dan spekulatif lebih banyak
dipergunakan dalam hal memilih
praduga atau hipotesa, sedangkan metode empiris dan obyektif, terutama metode eksprimen, digunakan untuk menguji praduga atau hipotesa penyelidikannya.
Metode anlitis-sintesis masih juga
digunakan oleh Wundt, sedangkan metode intropeksi sama sekali di tolak penggunaannya. Beberapa murid wundt, antara lain Oswald Kulpe menggunakan juga metode
intropeksi yang disertai dengan ekspor Metode gabungan Wundt ini akhirnya
di kenal dengan metode tropeksi eksprimental.
IV. Psikologi pada Abad 20
Sejak psikologi berdiri
sebagai ilmu pengetahuan (akhir abad19), bemunculan berbagai macam aliran-aliran psiko. Dengan metode metodenya sendiri, baik dolam penyelidikan maupun dalam pembuktian hasil penyelidikannya,
melahirkan pandangan-pandangan psikologi
yang corak khusus.
Lebih-lebih sejak awal abad 20
sampai sekarang proses pembelahan psikologi dalam aliran aliran yang semakin mengkhususkan dengan pesat. Dengan pengkhususan (spesialisasi) bidang studi tersebut, pada
pokoknya ada 2 hal yang menjadi tujuannya yaitu:
1. Diharapkan terjadi pendalaman studi pada
bidangnya masing-masing sehingga lebih jelas.
2. Diharapkan terjadi penyesuaian dalam penerapan
(aplikasi) nya secara lebih intensif
bagi kehidupan umat manusia.
......
Aliran aliran psikologi yang
muncul sejak saat itu dan berkembang
hingga kini dengan pengikut-pengikutnya masing-masing disebutkan antara
lain di bawah ini.
1. Psiko-Analisa (Psycho-Analysis).
Aliran ini berusaha
menyelidiki proses kejiwaan yang Berada
dalam bawah sadar manusia pendapatnya yang terkenal,antara lain tentang faktor pokok yang
mempengaruhi hidup manusia dan menentukan tingkah lakunya adalah
nafsu pokok yang di sebut
"libido sexual" Tokohnya
yang terkenal adalah Breuer (Austria) seorang dokter ahli penyakit syaraf (psycheater). Berikut di ikuti oleh muridnya yaitu Sigmund Freud (1856 -1039).
Juga seorang psycheater yang
tinggal di Wind. Freud inilah yang sangat dikenal
hingga kini, karena ia berhasil mengembangkan dan memanfaatkan
pandangan tehnik-tehniknya
antara lain hipnotis analisa mimpi,
dan sebagainya Dalam mempepsiko-analisa Freud
belajar juga pada Prof Charcot di Prancis
2. Psikologi Individual (individual Psycholagy)
Psikologi individual berusaha menyelidiki hidup kejiwaan manusia dari segi pribadi segi
pribadi perseorangan menurut sumber pokok hidup kejiwaannya. Munculnya
aliran ini setelah Alfred Adler
memisahkan diri dari Freud (gurunya) dan membentuk
individual psikologi (1920). Pertentangan
antara Adler dengan Freud terletak
pada pendapatnya tentang nafsu pokok
yang mempengaruhi hidup manusia.
Adler mengakui adanya nafsu pokok tersebut, tetapi nafsu pokok yang mempengaruhi manusia adalah nafsu sosial dan ingin berkuasa (nafsu individual),
bukannya nafsu birahi (libido sexual)
seperti yang diyakini oleh Freud.
3. Psikologi Analitis (Analytischepsychology).
Aliran ini mempelajari jiwa
manusia dari segi lapisan jiwa sadar
dan lopisan tak sadar Tokohnya yang terkenal antara lain Carl Gustaf Jung (1923) seorang Jerman ahli penyakit jiwa. Ia juga memisahkan diri dari pendapat Freud.
Salah satu teori Jung yang terkenal adalah
(tentong) struktur kesadaran, dalam
mana terdapat 4 fungsi yang fundamental. Fungsi fikiran dan perasaan
bersifat rartional karena mempunyai tugas menilai atas benar dan salah, serta baik dan buruk. Sedangkan pengindraan dan
intuisi disebutnya fungsi fundamental
yang irrasional, karena keduanya tidak menilai melainkan
mengamati, Teori lainnya, tentang
ketidaksadaran
kolektif: keduanya merupakan
lapisan terdalam pribadi
individu. Lapisan berikut adalah Anima yaitu
isi jiwa manusia yang diperoleh dari
kebudayaan Menyusul lapisan luar pribadi
yang nampak dalam hubungan dengan orang lain
4 Neo Freudianisme
Aliran psikologi Neo
Freudianisme ini pada dasarnya mengakui
teori yang dikemukakan oleh Freud tentang fungsi jiwa yang berlapis-lapis yaitu:
a. Lapisan
kesadaran yang memuat hasil-hasil pengamatan pada dunia luar
b. Lapisan bawah sadar yang memuat hal-hal yang
dilupakan, tetapi dapat muncul dalam
lapisan kesadaran bila mendapat perangsang.
c. Lapisan
yang tidak disadari yang berisi kompleks-kompleks terdesak dan terbagi pula atas 3, yaitu das es (the Id) das ich (the Ego), dan das uber ich (the super
Ego).
Menurut Neo Freudeanisme, ke
tiga fungsi jiwa tersebut terakhir
yang juga berlapis-lapis itu, dalam
dinamik mempengaruhi hidup kejiwaan
manusia. Setelah mereka memperbaharui
pandangan Freud, teori teorinya kemudian dimanfaatkan
dalam anthropologi: menyelidiki masyarakat primitif
5. Psikologi Gestal (Gestalt Psychology)
Psikologi Gestal menekankan
analisisnya pada totalitas hidup
kejiwaan manusia Menurut pandangon psikologi aliran ini manusia merupakan
suatu keseluruhan atau kebulatan (gesta) dalam proses bekerja kejiwaannya
Pelopornya yang terkenal adalah Ch.V.
Ehrenfels, yang mengadakan penyelidikan dalam hal pengamatan dan menarik kesimpulan bahwa:
a. Kebulatan lebih mengandung arti dibanding
bagian-bagian
b. Kebulatan
selalu timbul lebih dahulu dibanding bagian-bagian
6. Psikologi Behaviorisme
Psikologi yang menitiberatkan
pandangannya pada tingkah laku lahiriah manusia dan hewan Titik tolak pandangan mereka adalah kepastian jalan (proses) kerja ilmu
posti dan mesin yang walaupun kaku. tetapi
pasti dan benar. Atas kebenaran pemikiran semacam
itu, mereka mengira bahwa seluruh persoalan
dunia, termasuk jiwa manusia dapat
dimengerti dengan analisa
semacam Tokoh-tokoh lainan ini adalah Eduard Lee Thorndike dan JB. Watson. ED. Thorndike adalah seorang
tokah behavioris yang mencetuskan
teori Trioll and Error dari percobaannya terhadap
seekor kucing. Pada akhirnya percobaannya
Thorndike berkesimpulan bahwa:
a. Binatang,
belajar dengan tiall and error.
b. Hasil coba-coba itu merupakan assosiasi yang kuat
untuk melahirkan kembali gerak
seperti yang telah lalu, karenanya binatang mudah menyelesaikan diri denag
situasi yang sama Hal ini di sebut
dengan Low of effect," karena
tindakan binatang percobaannya itu tidak berbeda dengan gerakan mesin yang pasti, maka
disimpulkan bahwa jiwa hewan, demikian
pula manusia dalam mempelajari sesuatu, seperti halnya mesin yang semakin lama berulang-ulang dipakai akan semakin lancar jalannya. Tokoh lain, J. B. Watson, berusaha menanti kesadaran
dalam jiwa manusia. Menurut Watson, kesadaran merupakan istilah dari filsafat.
Watson terkenal dengan teorinya
tentang hubungan antara perangsang dengan sambutan (stimulus respon): sehingga teorinya di sebut
teori 's-R bon (Bon katan antara
stimulus dengan trespon)
7 Psiko-Refleksologi (Psycho Reflexology)
Menurut pandangan aliran ini,
manusia dan hewan memiliki kemampuan
refleks yang dapat dipengaruhi
sedemikian rupa sehingga dapat
digerakkan perbuatan-perbuatannya Aliran ini pada dasarnya sama dengan aliran Behavior yang berkembang di Amerika Serikat Aliran
refleksologi ini berkembang di Rusia dengan
tokohnya antara lain Ivan Pavlov Ia telah menyelidiki refleksi seekor Anjing terhadap
perangsang, dalam mana diketahuinya bahwa perangsang bersyarat
(buatan) dapat menggantikan
perangsang yang sesunggunya. Berkat latihan- latihan, tingkah laku hewan dan manusia dapat dipengaruhi sedimikian rupa sehingga semakin lama
semakin kompleks dan terlatih. Dengan
demikian, melalui latihan, maka binatang dapat menari, melihat warna dan membedakannya, dan sebagainya Penyelidikannya
terhadap seekor Anjing itu berhasil sangat
baik, sehingga Ivan Pavlov mendapatkan hadiah Nobel dalam psikologi refleks pada tahun 1905 Demikianlah pada pokoknya. psikologi pada abad 20 berkembang demikian pesat dengan tujuan.
di samping lebih memperdalam ilmu pengetahuan itu sendiri. Juga diharapkan bermanfaat lebih intensif bagi kehidupan
manusia
Sistematika proses perkembangan psikologi yang tergolong dalam 4 bagian dalam bab ini,sesungguhnya
hanya dapat dikembalikan pada 2
bagian pokok Psikologi yang dipengaruhi
oleh pilsafat dan psikologi yang dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan alam, di sebut juga psikologi lama. Sedangkan psikologi yang berdiri sendiri dan psikologi pada abad 20, disebut
juga Psikologi Modern
D. MANFAAT
PSIKOLOGI
Psikologi sebagai suatu ilmu,
jelas benyak sekali manfaatnya
Hal ini sangat erat kaitannya dengan tugas psikologi,
yaitu:
1. Mengadakan deskripsi yaitu tugas untuk
menggambarkan secara jelas
hal-hal yang dipersoalkan/dibicarakan.
2. Menerangkan: yaitu tugas untuk menerangkan
keadaan atau kondisi kondisi yang
mendasari terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut
3. Menyusun teori yaitu tugas mencari dan
merumuskan hukum-hukum atau ketentuan ketentuan mengenai hubungan antara peristiwa satu dengan peristiwa yang lain,
kondisi satu dengan kondisi yang
lain.
4. Prediksi: yaitu tugas untuk membuat ramalan
(prediksi) atau ustimasi mengenai
hal-hal atau peristiwa yang mungkin terjadi
atau gejala-gejala yang akan muncul
5. Pengendalian yaitu tugas untuk mengendalikan atau mengatur peristiwa-peristiwa atau gejala.
sumbangan psikolog di bidang kesehatan dan bidang lainnya
yang berkaitan dengan pemeliharoan
kesehatan dan kesejahteraan adalah
1. Melakukan penelitian
2. Menyusun
program pendidikan maupun pelatihan
3. Pemberian konseling
4. Pemberian psikotherapi
5. Melakukan persiapan psikologis bagi penderita
yang mengalami prosedur medikal dan
operasi
6. Melakukan usaha mengurangi dan mengalihkan
rasa sakit, menghentikan merokok
penggunaan obat terlarang dan minuman
alkohal
7. Menghadapi keluarga dengan berbagai penyakit
kronis dan traumatik.
8. Usaha prevensi dan intervensi kelompok pada
masyarakat yang sedang terkena
musibah.
E. RUANG LINGKUP
PSIKOLOGI
Sampai saat ini psikokologi
masih dibedakan menjadi dua, yang
bersifat umum dan bersifat khusus. Psikologi umum ialah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas psikis manusia yang tercermin dalam tingkah
laku pada umumnya, yang dewasa, yang
normal dan yang beradab (ber-kultur). Psikologi umum berusaha mencari dalil
dalil yang bersifat umum dari
kegiatan-kegiatan atau aktivitas psikis. Dolam psikologi umum memandang manusia seakan-akan terlepas dari manusia yang
Psikologi khusus iolah
psikologi yang menyelidik dan mepelajari
segi segi kekhususan dari aktivitas aktivitas psikis manusia. Hal-hal yang khusus yang menyimpang dari halohal yang umum dibicarakan dalam psikologi khusus.
Psikologi khusus ini bermacam-macam,
antara lain:
1.
Psikologi Perkembangan
yaitu
psikologi yang membicarakan psikis dolan perspektif
sepanjang hidup manusia (in a life span
persepctive), terbagi dalam Periode pronatal Masa
bayi baru lahir Masa bayiMasa
kanak-kanak awal dan akhir Masa puber Masa remaja Masa dewasa dini Usia
madya Usia lanjut Disini juga akan dipelajari mengenai
teori-teori perkembangan metode
psikologi perkembangan serta mempelajari penyimpangan-penyimpangan
dalam perkembangan (deviasi).
2.
Psikologi Sosial.
Yaitu
psikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau aktivitas
manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial
(social Bihavior) Termasuk di dalamnya mengamati bagaimana kita bereaksi terhadap orang lain, dan bagaimana mereka bereaksi terhadap kita, dan secara
umum bagaimana kita dipengaruhi oleh
situasi sosial. Di sini alan
dipelajari mengenai beberapa pendekatan teori dalam psikologi sosial.
3. psikologi Pendidikan
yaitu psikologi yang khusus
menguraikan kegiatan kegiatan atau
aktivitas-aktivitos manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan Bidang ini akan membicarakan mengenai:
·
Lapangan Psikologi Pendidikan
·
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Umumnya
·
Psikologi Anak
·
Hygune Rohani
·
Perbedaan Individual
·
Hakekat Perbuatan Pelajar
·
Faktor yang mempengaruhi perbuatan belajar
·
Transfer dalam belajar
·
Tist dan penilaian atau pengukuran
·
Teori dasar tentang motivasi
·
Arti motivasi bagi pelajar
·
Perkembangan Sosial dan Emosional
4. Psikopatologi
yaitu psikologi yang khusus
menguraikan mengenai keadaan psikis
yang tidak normal (abnormal) baik dari segi patologis, statistik dan segi kultural
Pada hakekatnya, konsep
tentang normalitas dan abnormalitas
sangat sa
batasnya Namun demikian tingkah laku abnormal tadi kadang kala begitu menolak dan
berbeda dengan tingkah laku biasa pada umumnya, sehingga
kita tidak akan ragu-ragu lagi untuk
menyebutnya sebagai abnormal.
Pribadi yang abnormal ini pada
umumnya dihinggapi gangguan mental,
atau ada helai nan-nan/abnormalitas pada mentalnya,
orang-orang abnormal ini selalu diliputi banyak konflik batin, miskin jiwanya dan tidak stabil, tanpa perhatian pada lingkungannya, terpisah hidupnya dari
masyarakat, selalu gelisah dan takut,
dan jasmaninya sering sakit-sakitan.
5. Psikologi Kepribadian
Yaitu psikologi yang khusus menguraikan mengenai
pribadi manusia, beserto sifat sifat kepribadian
manusia. Fokus pada bidang ini adalah
pada perbedaan antara individu dengan kualitas unik masing-masing individu. Di
sini dipelajari pula beberapa teori kepribadian atas dasar metode yang
digunakan, komponen kepribadian dan cara pendekatan (approach).
6. Psikologi Kriminal
khusus berhubungan dengan soal kejahatan atau kriminalitas. Di sini
baisarrya disoroti mengenai motif
yang mendasari individu berbuat kriminal.
7. Psikologi Perusahaan
Psikologi Industri dan Rekayasa yaitu psikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal perusahaan. Ahli psikologi industri
(kadang-kadang dinamakan ahli
psikologi organisional) biasanya bekerja di perusahaan tertentu. Mereka mengurusi masalah sperti memiliki orang yang paling cocok untuk pekerjaan tertentu,
mengembangkan program pelatihan
kerja, dan mencari tahu determinan perilaku konsumen.
Ahli psikologi rekayasa
(sering kali dinakamakan perekayasa
faktor manusio) mencoba memperbaiki hubungan antara orang dan mesin, mereka membantu merancang mesin untuk menimalkan
kesalahan manusia Di dalam sistem komputer rancangan
person-machine interface, titik
di mana orang berinteraksi
dengan mesin adalah sangat penting.
8. Psikologi Kesehatan
Merupakan subdisiplin yang
agak baru di dalam jajaran luas disiplin psikologi, menggambarkan
kepedulian para pakar psikologi yang sedang tumbuh untuk
kesehatan sebagai konsep holistik,
yang kup aspek-aspek fisik mertalan
sosial Terutama hubungan antano kesehatan
fisik dengan tingkah laku manusia dan
proses-proses psikologis, yang ada di dalam lingkungan
sosial, dianggap menjadi sasaran.
// kode iklan
jangan lupa iklannya diklik ya, to "Konsep Dasar Psikologi Komplit"
Post a Comment